3 Hal yang Harus Siap Sebelum Nikah, Cegah Perceraian Terjadi

Sebelum menikah perlu pasangan harus memastikan siap dari aspek fisik, finansial maupun mental.

oleh Tim Health diperbarui 01 Mei 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi pasangan berdiskusi sebelum menikah. Siapkan fisik, finansial dan mental.. (Photo created by cookie_studio on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Verat Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan bagi pasangan yang mau menikah untuk memperhatikan banyak aspek sebelum memutuskan untuk menikah.

"Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pasangan yang ingin membangun keluarga ya," kata Vera.

Sebelum menikah perlu pasangan harus memastikan siap dari aspek fisik, finansial maupun mental. Ketiga aspek tersebut penting ketika sudah berada dalam biduk rumah tangga terlebih saat sudah menjadi orangtua.

Persiapan sebelum menikah dimulai dengan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.Dalam komunikasi tersebut, tiap pasangan dapat membeberkan rencananya masing-masing terkait seperti apa pola asuh yang ingin diterapkan, rencana untuk memiliki anak hingga mendiskusikan kondisi perekonomiannya.

Kemudian, calon pasangan bisa mulai menyiapkan mentalnya sebagai orangtua. Belajar juga agar tidak egois yang dapat menempatkan anak dalam kondisi tidak nyaman ketika pasangan mengalami masalah seperti bercerai.

“Orang tua perlu menurunkan ego masing-masing sehingga tidak menempatkan anak terjepit dalam masalah orang tuanya,” ujar Vera mengutip Antara. 

 


Kata Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo

Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan agar calon pengantin tidak hanya menyiapkan kesehatan fisik tetapi juga mental untuk membangun keluarga.

Mulai dari meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi dan menjaga tubuh tetap sehat, mempersiapkan prakonsepsi (persiapan kehamilan sebelum proses pembuahan) sampai dengan mengikuti kelas pra nikah untuk memahami hal-hal penting dalam berkeluarga.

Salah satunya adalah menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) dan anak kehilangan arah dalam kehidupan.

Oleh karena itu, Hasto mengatakan penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya pendidikan kepada anak dalam keluarga melalui prinsip 3A yaitu asah, asih, dan asuh.

"Asah yakni diajari ilmu agama yang baik, asih yaitu dikasihi dengan sebaik-baiknya, dan asuh dengan diimunisasi, kemudian diberikan perlindungan yang baik," ujarnya.

Infografis Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya