Makanan Ramah Lingkungan Menunggu Timnas Indonesia U-23 Bila Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Dengan 60 persen makanan bebas daging dan 80 persen bersumber secara lokal, Olimpiade Paris 2024, yang tiketnya sedang diincar Timnas Indonesia melalui Piala Asia U-23, menetapkan standar baru untuk kelestarian lingkungan.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Mei 2024, 05:00 WIB
Jokowi mendoakan Timnas Indonesia bisa kantongi tiket Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U23. (Foto: Dok. PSSI dari Instagram terverifikasi @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan berlaga melawan Iran untuk memastikan juara ke-3 dan ke-4 Piala Asia U-23 2024, sekaligus mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024, Kamis malam, (2/5/2024). Laga penting ini dilakukan setelah anak asuh Shin Tae Yong ini kalah dari Uzbekistan di laga semifinal pada Senin, 29 April 2024.

Bila Timnas Indonesia U-23 lolos ke olimpiade tahun ini, makanan ramah lingkungan akan menyambut mereka. Dengan 60 persen makanan bebas daging dan 80 persen bersumber secara lokal, acara multi-olahraga internasional itu menetapkan standar baru untuk kelestarian lingkungan, lapor Euronews, dikutip Rabu, 1 Mei 2024.

Secara tradisional, Prancis tidak terlalu terkenal dengan masakan ramah vegannya. Masyarakat negara itu mengonsumsi daging dua kali lebih banyak dibandingkan rata-rata global, menjadikannya sebagai pemakan daging sapi dan daging sapi muda tertinggi per penduduk di Eropa.

Namun, penyelenggara Olimpiade Paris ingin membalikkan keadaan. Mereka memperkenalkan sajian masakan vegetarian yang belum pernah ada sebelumnya. Tujuannya adalah menunjukkan negara itu kini lebih mengutamakan "makanan nabati" dibandingkan "daging sapi."

"Itu jadi tanggung jawab kami juga untuk mendidik masyarakat yang akan terlibat dalam (Olimpiade) Paris 2024," kata Presiden Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet dalam sebuah pernyataan. "Sekarang, itu jadi tugas bersama untuk mengubah kebiasaan kita dan tentunya mengurangi jejak karbon. Jadi, ketika membeli makanan di tempat tersebut, Anda juga harus mencoba makanan vegan yang disajikan karena dari segi rasa, sangat enak."


Tidak Pakai Wadah Sekali Pakai

Stadion terbesar di Prancis, Stade de France, akan menjadi salah satu venue Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. (AP Photo/Thibault Camus)

Restoran di Perkampungan Atlet Olimpiade akan menyajikan 40 ribu makanan sehari dan buka 24 jam. Fasilitas ini bakal jadi restoran terbesar di dunia, dengan ruang untuk 3.500 pengunjung yang lapar. Sebanyak 33 persen makanannya berasal dari tumbuhan, dan untuk pertama kalinya, sekitar 15 ribu atlet akan makan dari piring yang bisa dicuci, bukan dari wadah sekali pakai.

Sodexo, perusahaan yang bertanggung jawab mengawasi katering di kampung atlet dan lokasi Olimpiade Paris lain, telah meluncurkan beberapa item di menu restoran tersebut. Hidangan-hidangan ini rencananya akan dibuat beberapa koki paling terkenal di Prancis.

Menghadirkan sentuhan "menyenangkan, lezat, dan sehat” pada piring adalah kuncinya, kata Alexandre Mazzia, yang restoran AM-nya di Marseille memperoleh tiga bintang Michelin. Ia menyajikan resep yang menampilkan buncis tumbuk dengan bumbu dan kecap ikan asap.

Koki lain telah mengungkap hidangan berbeda, termasuk risotto quinoa dan mousse cokelat dengan raspberry. Kemudian, untuk pertama kalinya, perusahaan pengganti daging nabati, Garden Gourmet, anak perusahaan Nestlé, jadi sponsor Olimpiade. Restoran ini akan menawarkan burger, falafel, nugget, fillet, dan tuna nabati tanpa daging.

 


Tidak Ada Minuman Beralkohol

Sebagai salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di dunia, Menara Eiffel biasanya buka 365 hari dalam setahun - meskipun terkadang mengalami pemogokan - dan diharapkan memainkan peran sentral dalam Olimpiade Paris 2024. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Desa Atlet Olimpiade juga akan menampilkan boulangerie yang memproduksi baguette Prancis segar dan roti lain. Croissant dan kue-kue lain juga akan tersedia. Meski semuanya terdengar sangat lezat, mungkin ada satu hal kecil yang menarik bagi para atlet Olimpiade: tidak ada minuman beralkohol yang akan disajikan di desa tersebut.

Sebelum merasakan salah satu fasilitas ini, Timnas Indonesia U-23 harus lebih dulu menang di laga kontra Irak. Mereka dijadwalkan bersua dengan Irak di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis, 2 Mei 2024, pukul 22.30 WIB.

Laga kali ini bakal jadi ajang perebutan tiket Olimpiade 2024 terakhir via AFC Asian Cup U-23. Bila gagal menyandang status peringkat tiga, Timnas Indonesia U-23 harus kembali berjuang melalui jalur play-off antarkonfederasi melawan Guinea demi mengamankan tiket Olimpiade Paris.

Shin Tae Yong (STY) mengharapkan dukungan suporter untuk mendongkrak mental anak-anak asuhnya jelang duel melawan sesama tim pesakitan, Irak. Mereka takluk dari Jepang dengan skor identik, Rabu dini hari WIB. "Uzbekistan dan segala penyelasan-penyesalannya sudah berlalu. Sekarang, kami kembali menantikan hari esok," tulis STY melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa, 30 April 2024.


Optimistis Melenggang ke Olimpiade Paris

Timnas Indonesia U-23 harus menelan pil pahit kekalahan 0-2 dari Uzbekistan. (KARIM JAAFAR/AFP)

STY menyambung, "Para pemain (Timnas Indonesia U-23) sudah bekerja sangat keras. Mohon dukung kami supaya bisa menang dalam pertandingan terakhir untuk memperebutkan tempat ke-3 dan ke-4. Ayo pergi ke (Olimpiade) Paris."

Terlepas dari kegagalan melewati Uzbekistan di partai semifinal Piala Asia U-23, Timnas Indonesia U-23 sudah berhasil menorehkan  sejarah baru di sepak bola Tanah Air. Garuda Muda mengantar Merah Putih untuk pertama kali melaju hingga fase delapan besar AFC Asian Cup U-23, meski Rizky Ridho dan kawan-kawan sejatinya hanya menyandang status sebagai debutan di putaran final.

STY mengklaim, skuadnya cukup optimistis dengan prospek tampil di panggung multievent terakbar dunia. Menurutnya, Timnas Indonesia U-23 punya keyakinan besar melaju ke Olimpiade Paris dan akan berupaya mempersiapkan diri secara maksimal jelang menghadapi duel kontra Irak nanti malam.

"Saya biasa mempercayai diri sendiri, dan sekarang saya ingin percaya juga dengan para pemain. Kami semua yakin bahwa kami bisa tembus ke Olimpiade," ucap juru taktik asal Korea Selatan itu dalam konferensi pers selepas kekalahan dari Uzbekistan, Senin.

Infografis Rekor dalam Olimpiade (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya