Liputan6.com, Jakarta - Sering kita dengar permasalahan suami istri yang cekcok, bahkan bercerai gara-gara orang tua ikut campur permasalahan anak-anaknya.
Orang tua sebaiknya bagaimana? apakah tidak ikut campur dalam urusan pernikahan anak-anak mereka?.
Hal ini karena bisa menyebabkan konflik dan perasaan tidak suka antara suami istri. Sejauh mana batasan orang tua ikut dalam keluarga anaknya? Buya Yahya menjawab persoalan ini, sepertiu dalam Youtube @Buya Yahya.
"Hubungan itu harus selalu baik dan dengan prasangka baik, dengan cinta, kalau dalam sebuah keluarga terpenuhi prasangka baik dan cinta enggak akan ada kalimat-kalimat jelek seperti itu," kata Buya Yahya.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Sulit Bedakan Membantu dan Ikut Campur
Fenomena yang ada, kadang orang mencampurkan antara membantu dan dan ikut campur, sulit dibedakan
"Sekarang itu orang enggak bisa bedakan, Anda pun bingung, antara membedakan membantu sama ikut campur itu apa sih artinya?," tanya Buya Yahya.
Di masyarakat sering terjadi, kadang anak mengatakan, ibunya atau ibu mertuanya selalu ikut campur, padahal bagi si ibu itu ingin membantu.
"Kalau hati lagi senang bilang membantu tapi kalau enggak bilangnya ikut campur," ujar Buya.
Advertisement
Pesan Buya Yahya
"Memang dasar hati busuk itu mana bedanya membantu sama ikut campur, mau dibantu apalagi seorang tua kadang-kadang begitu cintanya sama anak gadisnya yang satu-satunya selalu pingin tahu keadaan anaknya. Itu Jangan dianggap ikut campur. Itu perhatian, jangan gampang merasa orang tua ikut campur," kata Buya Yahya.
"Memang yang selalu kami sebarkan, hei para orang tua jangan mudah ikut campur orang tua ajalah eh para orang tua jangan gampang ikut campur sama anak dalam segala permasalahan. Misalnya jangan gampang masuk kalau mereka lagi dikit-dikit ribut, biarin menyelesaikan dengan caranta," papar Buya Yahya.
Kepada yang muda, Buya Yahya juga berpesan, agar jangan gampang cerita ke orang tua.
"Repot itu, makanya kalau punya masalah suami istri selesaikan dengan baik jangan dikit-dikit cerita orang tua. jangan sampai orang tua benci ke anaknya gara-gara cerita seperti itu, orang tua kalau marah bisa lama," tandasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul