Liputan6.com, Banyuwangi Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Banyuwangi berlangsung meriah dengan atraksi yang dilakukan oleh para siswa dari Bumi Blambangan.
Acara diawali dengan tarian ratusan siswa pelajar tingkat sekolah dasar (SD) yang menarikan tarian Buto Kuntul. Sebanyak 150 pelajar SD membawakan tari hasil kolaborasi Tari Jaranan Buto dan Tarian Kuntulan dengan sangat atraktif.
Advertisement
Tarian ini memadukan dua tarian yang berbeda. Jaranan Buto berangkat dari legenda cerita rakyat, sedangkan tarian Kuntulan adalah tarian yang mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan.
“Tarian ini sebagai bentuk bagaimana karakter itu dibentuk dari bagaimana kita menjaga hubungan kita dengan Allah SWT, dan juga hubungan dengan manusia. Karakter menjadi bagian penting dari sebuah pendidikan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (2/5/2024).
“Ini juga menunjukkan bahwa pelajar di Banyuwangi harus turut melestarikan kesenian daerahnya agar terus lestari,” imbuh Ipuk.
Selain atraksi seni, juga ditampilkan kreativitas siswa dalam sebuah pameran. Beragam karya pelajar SMP/SMA dihadirkan seperti keterampilan robotika, membatik dan hasil kopi olahan pelajar. Juga ada produk laundry, lilin arometeraphy, sampai mesin pengeram telur.
“Mesin pengeram telur ini digunakan untuk mempercepat pengeraman telur. Kami membuatnya di ekstrakulikuler karya ilmiah pelajar (KIR) dan robotika,” kata Citra Dinda, siswi kelas 10 MAN 1 Banyuwangi.
Dimeriahkan Festival Cley
Selain pameran karya pelajar, Peringatan hari Pendidikan Nasional juga dimeriahkan dengan Festival Clay yang diikuti puluhan pelajar PAUD/TK se Banyuwangi. Pada festival tersebut anak-anak diajak berkreasi menggunakan clay yang terbuat dari bahan tepung.
“Kami mengajak anak-anak untuk berkreasi dan merangsang imajinasi serta kreatifitasnya,” ujar Diana salah satu pembimbing.
Hari Pendidikan Nasional juga diperingati dalam sebuah upacara dengan Asisten Administrasi Umum Choiril Ustadi Yudawanto selaku pemimpin upacara. Dalam sambutannya, dia mengajak segenap guru dan semua stakeholder pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berpihak pada murid.
“Untuk mewujudkannya murid-murid harus selalu didorong untuk menjadi pembelajar yang aktif, kreatif dan kritis. Bekali juga dengan keterampilan yang dibutuhkan di era digital,” ujarnya.
Advertisement