Sejumlah Wilayah di India Catat Suhu Terpanas Sejak Tahun 1901

Gelombang panas di India bagian timur telah menewaskan sedikitnya sembilan orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Mei 2024, 10:22 WIB
Gelombang panas kemungkinan akan terus berlanjut di setidaknya sembilan negara bagian timur dan selatan selama lima hari ke depan. (Money SHARMA/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - India bagian timur mengalami rekor terpanas pada April 2024 ketika gelombang panas melanda sebagian wilayah negara itu hingga menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Suhu panas belakangan terjadi ketika India tengah menyelenggarakan pemilihan umum, sehingga para analis politik menyebutnya sebagai salah satu alasan sedikitnya jumlah pemilih yang berpartisipasi.

Dilansir Straits Times, Jumat (3/5/2024), kondisi gelombang panas diperkirakan akan mereda secara bertahap dalam beberapa hari mendatang.

Suhu rata-rata di India bagian timur adalah 28,12 derajat Celcius pada April 2024, yang merupakan suhu terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1901.

Para ahli menyebut suhu panas terjadi karena beberapa faktor.

"Akibat El Nino, terjadi peningkatan pemanasan," kata Kepala Departemen Meteorologi India, Mrutyunjay Mohapatra.

Dia mengatakan, lebih sedikit badai petir dan sirkulasi anti-siklon di dekat pantai tenggara India menyebabkan gelombang panas.

"Angin bertiup dari daratan menuju laut selama anti-siklon. Sehingga daratan menjadi lebih hangat dan suhu meningkat."


Gelombang Panas di India

Seorang wanita memegang payung sambil menunggu bus di sebuah halte bus pada hari musim panas di New Delhi pada tanggal 25 April 2024. (Money SHARMA/AFP)

Pada April 2024, negara bagian Benggala Barat di India bagian timur mencatat jumlah hari gelombang panas terbanyak dalam sebulan dalam 15 tahun terakhir, diikuti oleh negara bagian pesisir Odisha di mana kondisi panasnya merupakan yang terburuk dalam sembilan tahun.

Pihak berwenang juga menyatakan gelombang panas yang jarang terjadi di negara bagian pesisir barat daya Kerala, di mana setidaknya dua kematian tercatat akibat kenaikan suhu.

Mohapatra juga mengatakan bahwa India bagian tengah dan barat laut, yang mencakup negara-negara penghasil gandum utama yang biasanya mengalami gelombang panas sepanjang tahun ini, sebagian besar terhindar dari hujan petir yang terjadi sesekali pada April tahun ini.


Curah Hujan Diprediksi Bakal Terjadi pada Mei 2024

Orang-orang beristirahat di bawah pohon di halaman Gerbang India di New Delhi pada tanggal 25 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)

Badan cuaca mengatakan, curah hujan pada Mei kemungkinan besar akan normal, dan diperkirakan akan terjadi lebih banyak hujan pada paruh kedua musim hujan pada bulan Agustus dan September dibandingkan dengan Juni dan Juli karena pola iklim La Nina, yang biasanya menyebabkan curah hujan lebih tinggi.

Musim hujan adalah sumber kehidupan perekonomian India, karena menghasilkan 70 persen curah hujan yang dibutuhkan untuk mengairi tanaman dan mengisi ulang waduk.

Para peramal cuaca memperkirakan bahwa India akan menerima curah hujan musim hujan di atas normal pada tahun 2024.


Bangladesh Liburkan Sekolah

Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash/Xurzon)

Di negara tetangga India, Bangladesh, pihak berwenang kembali menutup semua sekolah dasar di seluruh negeri dan lembaga pendidikan di hampir separuh distrik, termasuk ibu kota, karena gelombang panas yang parah menyebabkan suhu naik di atas 43 derajat Celcius pada hari Senin.

Namun, bagi mereka yang bekerja di luar ruangan, seperti pengemudi becak Mohammed Shameem di Dhaka, tidak ada banyak waktu istirahat.

"Terlalu sulit untuk bekerja di bawah terik matahari saat gelombang panas terjadi. Tidak banyak orang yang keluar, sehingga sulit mendapatkan penumpang. Tapi kami tidak punya pilihan selain keluar dan bekerja," kata Shameem.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya