Emiten Daur Ulang Limbah Kantongi Penjualan Rp 151 Miliar

Emiten daur ulang limbah PT Inocycle Technology Group Tbk mencatat laba kotor sebesar Rp 24,4 miliar. Namun, dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, INOV mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam Dolar AS.

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Mei 2024, 18:25 WIB
PT Inocyle Technology Group Tbk (INOV) merilis laporan keuangan hingga akhir kuartal III 2022 (Foto: Inocyle Technology Group)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten daur ulang limbah PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) mengantongi peningkatan penjualan produk daur ulangnya pada kuartal I-2024 ini. Tercatat, penjualan perusahaan sebesar Rp 151,6 miliar atau meningkat 4,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Victor Choi menyampaikan, lonjakan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dari produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF). Produk itu berkontribusi sebesar 76 persen dari total penjualan, menunjukkan peningkatan 20,1 persen dari tahun sebelumnya.

INOV juga berhasil mencatat laba kotor sebesar Rp 24,4 miliar. Namun, dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, INOV mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam Dolar AS. Jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional INOV, Perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp 2,3 miliar pada Kuartal 1-2024.

“Proyeksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengindikasikan bahwa timbulan sampah plastik dapat mencapai 9,9 juta ton pada tahun 2025, hal ini membuat INOV optimis akan masa depan bisnis daur ulang plastik." Kata Direktur INOV, Victor Choi dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Victor menjelaskan, selama ini, perusahaan terus mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya. Saat ini sudah mencapai 40.000 ton per tahun, guna memenuhi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan bahan yang berkelanjutan.

"Komitmen INOV untuk memperluas kemampuan daur ulangnya terlihat dari jejak operasionalnya, dengan fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang, serta pabrik re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan," kata Victor.

Lalu, penambahan fasilitas pencucian di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, dan pabrik re-PSF dengan kapasitas produksi 7.200 ton per tahun.

 


Bangun Fasilitas Tambahan

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) terus menggenjot kinerja di tengah tren daur ulang. (Dok: Inocyle Technology Group)

Lebih lanjut, Victor mengungkap strategi untuk mempertahankan kinerjanya. Yakni dengan membangun fasilitas pencucian dan pusat daur ulang di lokasi-lokasi yang strategis, yaitu di Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar.

Fasilitas-fasilitas ini memungkinkan pengumpulan dan pengolahan bahan baku berupa sampah botol plastik PET yang dikumpulkan dari berbagai daerah secara terintegrasi.

Menurutnya, hasil produksi INOV banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk berbagai produk yang sering ditemui sehari-hari. Serat non-woven yang dihasilkan adalah bahan baku manufakturing untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen.

"Sementara Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) sebagai kontributor penjualan terbesar kuartal ini juga kerap digunakan untuk menghasilkan produk rumah tangga seperti bantal, selimut dan bed cover," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya