Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta para importir gula mempercepat suplai komoditas strategis tersebut untuk menekan tingginya harga gula di pasaran.
Advertisement
"Kita sudah panggil para importir untuk mempercepat suplai. Itu untuk menekan harga gula," ujarnya disela-sela mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) Segmen Lembar-Gili Mas di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dikutip dari Antara, Kamis (2/4/2024).
Zulkifli Hasan mengakui saat ini harga gula sedang tinggi di pasaran, namun sudah berangsur-angsur turun.
"Iya harga gula masih tinggi tapi sudah mulai turun kok," terang Zulkifli Hasan.
Menurutnya, tingginya harga gula ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Melainkan, harga gula di pasar internasional juga sangat tinggi saat ini.
"Memang harga gula di internasional sedang naik dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah turun," ujar Mendag.
Oleh karena itu, kata Zulkifli Hasan, untuk menekan harga gula saat ini, solusi-nya adalah mempercepat suplai gula di pasaran.
"Solusi-nya kita akan mempercepat suplai," katanya sambil berlalu dari wartawan.
Harga Gula Pasir
Sementara Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan harga gula pasir curah dan premium tinggi di NTB. Namun, sudah turun bahkan dalam empat hari ke depan harga gula baik gula pasir curah dan premium akan alami penurunan.
"Alhamdulillah pasca Idul Fitri sudah turun," ujarnya.
Ia menyebutkan untuk saat ini harga gula pasir curah capai Rp17.737 turun menjadi Rp17.719 per kilogram. Sedangkan untuk harga gula pasir premium juga alami penurunan dari Rp18.917 menjadi Rp18.861 per kilogram.
Kabar Gembira, Harga Beras hingga Cabai Kembali Normal
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan sejumlah harga barang kebutuhan pokok (bapok) seperti harga beras, bawang merah hingga harga cabai sudah mulai kembali normal pascamusim Lebaran.
"Kita lihat harga-harga tadi alhamdulillah bagus, beras sudah Rp12.000 per kilogram kata yang dagang, bawang sudah turun dari Rp75.000 jadi Rp65.000 per kilogram, cabai Rp 60.000 per kilogram, kalau terlalu murah, nanti petani bangkrut," ujar Zulkifli dikutip dari Antara, Selasa (30/4/2024).
Zulkifli menyebut, harga-harga yang mulai normal ini salah satunya disebabkan oleh distribusi bahan pokok yang sudah lancar usai libur Lebaran.
Ketersediaan untuk bawang merah juga mulai meningkat, setelah sempat terkendala karena banjir di wilayah Brebes, Jawa Tengah. Sementara untuk beras, sudah memasuki masa panen raya sehingga ketersediaannya melimpah.
"Kan saya bilang dulu, April itu panen raya, sekarang kalau mau cari beras lokal, ada banyak karena sudah panen. Tapi bulan lalu cari beras lokal belum ada, kan belum panen," katanya.
Advertisement
Rincian Harga Pangan
Meski demikian, berdasarkan hasil pantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini, harga daging ayam ras turun drastis yakni Rp29.000 per kilogram, sedangkan harga yang ditetapkan pemerintah adalah Rp36.750 per kilogram.
"Yang terlalu murah itu ayam, Rp29.000 (per kilogram), enggak pernah segitu, terlalu murah," ujar Zulkifli.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional per 30 April 2024, secara nasional harga rata-rata gula pasir Rp19.010 per kilogram, beras premium Rp16.460 per kilogram, beras medium Rp13.850 per kilogram, bawang merah Rp50.880 per kilogram, bawang putih Rp45.030 per kilogram, dan cabai merah Rp45.270 per kilogram.
Selain itu, harga daging sapi Rp135.490 per kilogram, daging ayam ras Rp39.110, telur ayam Rp31.810 per kilogram, harga minyak goreng kemasan sederhana Rp18.580 per liter, dan minyak goreng curah Rp15.760 per liter.