Berangkat Perdana 11 Mei 2024, Pj Gubernur Jabar Sebut Persiapan Haji Berjalan Baik

Pada musim haji kali ini faktor keamanan dan kenyamanan penyajian makanan bagi calon jemaah harus prima di Asrama Bekasi dan Indramayu.

oleh Arie Nugraha diperbarui 03 Mei 2024, 18:00 WIB
Jamaah haji berbondong-bondong melakukan lempar jumrah sebelum akhirnya berdesakan dan mengakibatkan tragedi Mina, Kamis (24/9). | via: time.com

Liputan6.com, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menyebutkan persiapan haji 1445 Hijriah yang rencananya keberangkatan perdana pada 11 Mei 2024 dari embarkasi Bekasi berjalan dengan baik. Sedangkan, keberangkatan kedua dilakukan 12 Mei 2024 embarkasi Kertajati.

Menurut Bey, pada musim haji kali ini faktor keamanan dan kenyamanan penyajian makanan bagi calon jamaah harus prima di Asrama Bekasi dan Indramayu. Porsinya sendiri diminta Bey, untuk ditambah.

"Banyakin makanan karena ini kan kita antisipasi untuk lansia. Jadi makanan lebih banyak yang lembut dan tidak pedas dan mereka sepakat (Kementerian Agama RI). Dan beberapa seperti minuman jus, jusnya yang lebih sehat seperti apel dan jambu," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Kamis, 2 April 2024.

Bey Machmudin akan terus berkoordinasi bersama pengelola Asrama Haji Bekasi dan Indramayu (Kertajati) agar seluruh persiapan keberangkatan jemaah haji sempurna.

Bey memastikan fasilitas asrama dan makanan yang akan diberikan kepada calon jemaah haji, Bey memastikan Bandara Kertajati dan Bandara Cengkareng dapat beroperasi melayani penerbangan ke Tanah Suci, karena ada dukungan Pemerintah Pusat.

"(Persiapan keberangakatan haji) sudah sangat baik karena dikawal Pak Sekjen (Kemenag RI). Bandara siap, Kertajati maupun di Cengkareng. Kita optimistis (haji) akan lebih lancar dan kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk persiapan-persiapan lain," kata Bey.

Sementara itu, Bey mengaku sudah ada beberapa solusi untuk masalah air bersih dan lainnya di Asrama Haji.

Jika masih belum memenuhi kebutuhan, pihaknya akan membicarakan dengan Bupati Indramayu, karena posisi asrama haji di Indramayu, sementara BIJB ada di Majalengka.

"Insya Allah kami akan komitmen untuk ikut mencari solusi. Seperti dikatakan Pak Sekjen Kemenag, layani para jemaah dengan baik dengan senyum, dan juga tolong dicek dengan detail semua perlengkapan di asrama haji. Bagaimana kondisi kamarnya, AC dan sebagainya. Jangan sampai jemaah kepanasan, karena target kepuasan pelayanan jemaah haji itu 95 persen," ungkap Bey.

Bey juga menyinggung kuota haji Jabar tahun ini yang mencapai 38.723 orang plus tambahan 1.478 orang. Bey berharap para jemaah terlayani secara optimal, baik ketika berada di Tanah Air, saat penerbangan, maupun ketika di Arab Saudi. Bey juga sudah menyampaikan tentang hal itu kepada perwakilan dari Saudi Airline.

 


Jaminan Kelancaran dan Kenyamanan Haji dari Kemenag RI

Sementara itu Sekjen Kementerian Agama M. Ali Ramdhani yakin penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah oleh pemerintah berjalan lancar dan nyaman.

Ali berharap penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah menjadi salah satu penyelenggaraan haji terbaik selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Insyaallah semuanya sudah dipersiapkan, dan mudah-mudahan doa dari semua warga bangsa agar penyelenggaraan ini dapat berjalan dengan baik," ucap Ali diculik dari laman Kemenag Jabar.

Pada sambutan acara pengukuhan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Barat (HPPIH Jabar) 2024 M/1445, dicuplik dari laman Kemenag Jabar, Ali Ramdani mengungkapkan tentang masih adanya sejumlah tantangan dalam upaya penyelenggaraan haji terbaik pada tahun ini.

Tantangan itu antara lain, makin berkurangnya jumlah petugas haji sementara jemaah haji yang harus dilayani mencapai 241.000 orang, yang merupakan jumlah jemaah haji terbanyak di dunia.

"Angka jemaah haji sebanyak ini merupakan tanggung jawab kita. Apalagi petugas haji sekarang bukan bertambah tetapi malah berkurang. Walaupun Pak Menteri Agama terus berupaya agar petugas haji ini bisa ditambah jumlahnya. Ini menandakan petugas haji kerjanya akan semakin berat," tutur Ali.

Pada tahun lalu, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat sekitar 700 orang. Diharapkan tahun ini jumlahnya tidak terlalu banyak.

Salah satu bentuk ikhtiarnya, dengan merancang model istithaah kesehatan yang sudah diimplementasikan. Selain itu juga membentuk gerakan senam haji untuk menjaga kebugaran.

"Semoga ini bisa disosialisasikan pada jemaah di berbagai wilayah," ungkap Ali.

Dikatakannya, rasanya tidak tepat jika kesehatan jemaah haji dijaga sedemikian rupa, tetapi petugasnya tidak berada dalam keadaan baik-baik saja kesehatannya. Sebab itu para petugas haji juga bisa memanfaatkan senam haji ini sebaik mungkin.

Senam ini sebut Ali, tidak menguras energi tetapi dari sudut pandang kesehatan memiliki peran yang signifikan dalam menjaga kebugaran.

Selain itu, untuk penanda jemaah haji Indonesia, kini sudah diluncurkan batik haji Indonesia. Warnanya tetap sayu dan enak di pandang, tetapi mencolok berbeda dengan komunitas jemaah haji yang lain.

"Warna yang dipilih adalah warna ungu magenta, dengan makna yang penuh nilai nilai nasionalisme, tanpa menanggalkan budaya lokal. Misalnya gambar burung garuda dengan berbagai coraknya," tukas Ali.

 


Ramah Lansia

Berdasarkan pemetaan terakhir, lanjutnya, pada musim haji tahun ini masih menghadapi tantangan untuk melayani jemaah haji lanjut usia, sehingga tema besar haji masih tetap 'Haji Ramah Lansia'.

Karena itu disusun sedemikian rupa agar setiap aktivitas yang dilakukan terutama yang sifatnya seremonial, agar bisa diatur agar tidak melelahkan jemaah haji.

"Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah membuat aturan, agar acara seremonial tidak boleh lebih dari 30 menit. Jumlah yang berpidato itu tidak boleh melebihi dua orang. Bahkan kalau bisa seorang saja sudah cukup, dengan kata kata yang singkat, padat dan jelas," ujar Ali.

Ali mendapatkan pesan dari Menag agar para petugas haji mendesain hatinya. "Para jemaah yang berangkat banyak yang usianya sudah tua, maka desainlah hati kita bahwa mereka orang tua sendiri. Jika usianya muda, anggaplah mereka anak kita, dan rawatlah mereka dengan cinta dan kasih sayang," kata Ali.

Untuk para petugas haji, Ali berpesan agar melayani jemaah haji dengan cinta dan riang gembira. Berikan mereka sesuatu yang aman dan nyaman.

Para petuga haji harus memanusiakan para jemaah sebagaimana memperlakukan saudara sendiri.

"Selamat beribadah. Semoga pekerjaan kita menjadi ibadah dan akan dijemput kebaikannya ketika kita menghadap Sang Khalik," tutur Ali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya