Indofood Sukses Makmur Catat Penjualan Rp 30,79 Triliun pada Kuartal I 2024

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penjualan Rp 30,79 triliun hingga kuartal I 2024. Penjualan tumbuh 0,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mei 2024, 21:02 WIB
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. Perseroan membukukan kenaikan penjualan, tetapi laba turun selama tiga bulan pertama 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (2/5/2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penjualan Rp 30,79 triliun hingga kuartal I 2024. Penjualan tumbuh 0,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,54 triliun.

Beban pokok penjualan turun 3,68 persen menjadi Rp 20,27 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,05 triliun. Dengan demikian, laba bruto naik 11,2 persen menjadi Rp 10,51 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,48 triliun.

Beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 3,09 triliun selama kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,48 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,22 triliun.

Perseroan mencatat laba usaha naik 29,16 persen menjadi Rp 6,41 triliun dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 4,96 triliun. Mengutip keterangan tertulis Perseroan, marjin laba usaha meningkat menjadi 20,8 persen dari 16,3 persen pada tahun sebelumnya. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan tumbuh 10 persen menjadi Rp 3,2 triliun dari Rp 2,9 triliun pada periode sama tahun lalu.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,44 triliun, turun 36,36 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 3,84 triliun. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 279 dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 438.

Total ekuitas naik menjadi Rp 103,97 triliun hingga Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 100,46 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 94,34 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 86,12 triliun.

 


Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Aset naik menjadi Rp 198,31 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 186,58 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 36,47 triliun hingga Maret 2024 dari periode Desember 2023 Rp 28,57 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menuturkan, seiring berlanjutnya berbagai tantangan global, Indofood mencatatkan kinerja operasional yang positif pada kuartal I 2024.

“Ke depannya, kami akan tetap sigap dalam menghadapi ketidakpastian, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Mei 2024, harga saham INDF melemah 0,40 persen ke posisi Rp 6.225 per saham. Saham INDF dibuka stagnan Rp 6.250. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 6.275 dan terendah Rp 6.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.527 kali dengan volume perdagangan 98.159 saham. Nilai transaksi Rp 60,9 miliar.


Kinerja 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (25/3/2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatat penjualan naik menjadi Rp 111,70 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 110,8 triliun.

Beban pokok penjualan turun 1,5 persen menjadi Rp 75,65 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 76,85 triliun. Laba bruto Perseroan naik 6,11 persen menjadi Rp 36,05 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,97 triliun.

Perseroan membukukan kenaikan beban penjualan dan distribusi menjadi Rp 11,27 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 10,64 triliun. Beban umum dan administrasi naik dari Rp 4,64 triliun pada 2022 menjadi Rp 5,09 triliun. Perseroan mencatat laba usaha Rp 19,66 triliun pada 2023, turun tipis 0,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,69 triliun. Marjin laba usaha Perseroan 17,6 persen.  

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional naik 8 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 9,06 triliun. Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 28,11 persen menjadi Rp 8,14 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 6,35 triliun.

Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 928 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 724.

Ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 100,46 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 93,62 triliun. Total liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 86,12 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 86,81 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 186,58 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 180,43 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 28,57 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 25,94 triliun.

 


Jaga Keseimbangan pada 2024

Ilustrasi laporan keuangan (Foto by AI)

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim menuturkan, dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh dengan perubahan dan tantangan, Indofood kembali menunjukkan ketangguhannya dengan meraih kinerja keuangan yang solid pada 2023.

“Memasuki 2024 ini, kami tetap optimis namun senantiasa berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global dan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujar Anthomi dikutip dari keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI.

Pada penutupan perdagangan Senin, 25 Maret 2024, saham INDF naik 0,39 persen menjadi Rp 6.450 per saham. Saham INDF dibuka stagnan di posisi Rp 6.425. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 6.500 dan terendah Rp 6.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.121 kali dengan volume perdagangan 56.319 saham. Nilai transaksi Rp 36,4 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya