Ini Daftar Lengkap 23 Vaksin Dewasa Rekomendasi PAPDI Tahun 2024

23 Vaksin Dewasa Rekomendasi PAPDI Tahun 2024, Apa Saja?

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 03 Mei 2024, 14:00 WIB
Berikut 23 Vaksin Dewasa Rekomendasi PAPDI Tahun 2024 (AP/Seth Wenig)

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengumumkan pembaruan jadwal vaksinasi dewasa 2024 dengan menambahkan vaksin PCV15, yang memberikan perlindungan lebih luas terhadap 15 serotipe bakteri pneumokokus.

Total 23 jenis vaksin direkomendasikan bagi dewasa, mulai dari umur 18 tahun hingga lansia, guna memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat.

Ketua Umum PB PAPDI, Dr Sally Aman Nasution SPPD K-KV FINASIM FACP, menegaskan pentingnya vaksinasi untuk perlindungan kesehatan masyarakat.

"PAPDI berkomitmen untuk terus menyedikan rekomendasi vaksin yang terkini dan berbasis bukti ilmiah, untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan penambahan vaksin PCV15 dalam rekomendasi jadwal vaksin dewasa tahun 2024," kata Sally dalam acara Konferensi Pers PAPDI untuk Pembaruan Rekomendasi Jadwal Imunisasi Dewasa Tahun 2024.

Berikut 23 daftar lengkap vaksin dewasa rekomendasi PAPDI untuk tahun 2024.

1. Influenza (Flu)

Orang dewasa usia 19 hingga lebih atau sama dengan 60 tahun dianjurkan untuk mendapatkan vaksin influenza satu kali setiap tahun.

Beberapa kondisi yang sangat dianjurkan mendapatkan vaksin influenza adalah gangguan sistem pernapasan kronik, penyakit ginjal kronik, gangguan kardiovaskular, diabetes melitus, imunkompromais, obesitas morbid, lansia, karyawan, tenaga kesehatan, perokok, dan calon jemaah haji/umrah.

Vaksin Influenza tersedia dalam bentuk trivalent, dan quadrivalent (vaksin subunit dan split). Vaksin ini juga dianjurkan bagi ibu hamil.

2. Tetanus, Difteri, Pertusis (Td/Tdap)

Vaksin difteri dapat digunakan oleh dewasa yang kadar difteri antibodinya rendah. Vaksin ini diberikan satu dosis booster Td/Tdap diberikan setiap 10 tahun pada usia 19 tahun hingga lebih atau sama dengan 60 tahun.

Pemberian booster Td/Tdap sangat penting sehubungan dengan wabah Difteri yang kerap terjadi di beberapa daerah. 

Untuk mencegah Tetanus Neonatorum, status imunisasi Tetanus bagi WUS (wanita usia subur) dan calon pengantin perempuan juga harus diperhatikan


3. Varicella (Cacar Air)

Orang dewasa yang tidak terbukti pernah mengalami cacar air atau tidak memiliki kekebalan terhadap Varicella, dianjurkan untuk melakukan vaksinasi ini, karena manifestasi klinis cacar air pada orang dewasa umumnya lebih berat daripada anak-anak. Vaksin ini sangat dianjurkan bagi tenaga kesehatan.

Vaksin ini diberikan dua dosis seumur hidup pada bulan ke-0 dan 4 sampai 8 minggu kemudian, untuk umur 19 tahun hingga lebih atau sama dengan 60 tahun.

Vaksin varicella merupakan vaksin hidup. Varicella dapat menyebabkan cacat janin bila infeksi primer terjadi pada trimester pertama kehamilan, sehingga dianjurkan melakukan vaksin ini sebelum menikah/hamil. Diperlukan waktu minimal 4 minggu untuk boleh hamil setelah vaksinasi terakhir. Jangan berikan kepada ibu hamil.

4. Human Papillomavirus (HPV) untuk Perempuan

Vaksinasi HPV untuk perempuan menggunakan vaksin HPV bivalent atau quadrivalent atau nonavalent. Waktu pemberian terbaik untuk memperoleh efektivitas maksimal adalah sebelum aktif secara seksual.

Vaksin ini dapat diberikan hingga usia 45 tahun, tiga dosis seumur hidup pada bulan ke-0, 1 atau 2, dan bulan ke-6, dan tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.

5. Human Papillomavirus (HPV) untuk Laki-laki)

Vaksinasi HPV untuk laki-laki disarankan hanya menggunakan vaksin HPV quadrivalent atau nonavalent yang mengandung serotipe 6 dan 11 untuk mencegah penularan kondiloma akuminata/kutil kelamin. Vaksinasi HPV untuk laki-laki diberikan sampai usia 26 tahun.


6. Zoster

Berikan satu dosis vaksin Zoster kepada semua individu berusia 50 tahun ke atas dengan atau tanpa episode Zoster sebelumnya. Vaksin zoster merupakan vaksin hidup.

7. Measles/Campak, Mumps/Gondongan, Rubella/Campak Jerman (MMR)

Bila belum pernah diberikan vaksin pada masa kanak-kanak, maka diberikan dua dosis MMR (dengan jeda minimum 28 hari). Bila sudah pernah diberikan satu dosis MMR saja. Dosis kedua diperlukan karena 2-5% populasi normal tidak merespons satu dosis MMR.

Vaksin MMR dapat mencegah Sindroma Rubella Kongential, diberikan kepada perempuan sebelum menikah/hamil. Diperlukan minimal 4 minggu untuk boleh hamil setelah vaksin terakhir, dan jangan berikan kepada ibu hamil.

8. Pneumokokal Konjungat 13-valent (PVC13)

Vaksinasi diberikan satu dosis untuk orang dewasa berusia 19 tahun keatas. Badan POM menganjurkan perluasan indikasi vaksin PCV13 pada orang dewasa dimulai usia 18 tahun, oleh karena itu untuk pasien yang berumur 18 tahun yang ingin di imunisasi dapat diberikan.

Bila belum pernah mendapatkan vaksin Pneumokok, dianjurkan pemberian PCV13 terlebih dahulu lalu ditambah PPSV23 dengan jeda paling cepat 8 Minggu setelah pemberian PCV13.

Vaksinasi seluruh calon jemaah haji dan umrah, perlu diperhatikan agar vaksinasi telah memberikan proteksi sebelum jemaah haji/umroh berangkat. Bila Sebelumnya sudah pernah mendapat vaksinasi PPSV23 berikan vaksin PCV 13 dengan jeda minimal 1 tahun setelah pemberian vaksin PPSV23.


9. Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) (Baru)

Penggunaan PCV15 telah disetujui oleh BPOM pada Juni 2023. Satgas Dewasa menambahkan PCV15 dalam Rekomendasi Vaksin Dewasa PAPDI 2024 untuk usia 18 tahun ke atas.

Rekomendasi ini diberikan berdasarkan hasil studi terhadap kemanjuran dari berbagai penelitian yang membuktikan vaksin PCV15 menunjukan pembentukan antibodi yang baik pada orang dewasa dan lansia.

Vaksin PCV15 diberikan cukup satu dosis untuk seumur hidup. Bila sudah vaksinasi PCV15 dapat diberikan interval delapan minggu untuk vaksinasi PPSV23. Bila sudah vaksin PPSV23 dapat diberikan interval satu tahun untuk vaksinasi PCV15.

10. Pneumokokal Polisakarida (PPSV23)

Vaksinasi diberikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas. Vaksin ini dianjurkan pada imunokompromais. Vaksinasi seluruh calon jemaah haji dan umrah, perlu dipertimbangkan agar vaksinasi telah memberikan proteksi sebelum jemaah haji/umrah berangkat.

Apabila PCV13 diberikan terlebih dahulu maka PPSV23 dapat diberikan paling cepat 8 minggu kemudian. Apabila yang diberikan PPSV23 terlebih dahulu maka PCV13 dapat diberikan satu tahun kemudian.

11. Meningitis Meningokokal Polisakarida

Vaksin ini tidak diberikan secara rutin. Diwajibkan untuk jemaah haji dan sangat dianjurkan untuk untuk jemaah umrah di atas 19 tahun. Vaksin ini diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko.


12. Meningitis Meningokokal Konjugat

Sama seperti vaksin Meningitis Meningokokal Polisakarida, vaksin ini sangat diwajibkan bagi jemaah haji dan sangat dianjurkan untuk jemaah umrah di atas 19 tahun.

Kekebalan vaksin meningitis konjugat bertahan lebih lama dari polisakarida tetapi sesuai dengan tujuan Puskes Haji Kemenkes diulang setiap dua tahun.

13. Hepatitis A

Vaksin ini dianjurkan untuk semua individu usia di atas 19 tahun dengan dua dosis seumur hidup yaitu dosis pertama dan 6 sampai 12 untuk dosis kedua.

14. Hepatitis B

Vaksinasi semua usia diatas 19 tahun, dianjurkan untuk memeriksa HbsAg terlebih dahulu. Vaksin ini diberikan dengan dosis tiga kali seumur hidup, yaitu pada dosis pertama, bulan pertama setelah dosis pertama, dan enam bulan setelah dosis kedua.

Khusus pada orang dengan imunokompromais atau pasien hemodialisis, dapat diberikan vaksin dua dosis (2x) setiap kali penyuntikan pada bulan 0, 2, 3, dan 6.

Perlu diingat bahwa ada fenomena responder dan non responder. pada penderita imunokompeten, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca vaksinasi dilakukan pada 1 - 3 bulan setelah vaksinasi terakhir.

15. Hepatitis A dan Hepatitis B (kombinasi)

Bila tersedia, gunakan vaksin kombinasi hepatitis A dan hepatitis B. Selain lebih ekonomis, kesempatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi lebih besar. Disarankan menggunakan tiga dosis seumur hidup pada bulan ke 0, 1, dan 6.


16. Hepatitis A dan Typhoid (kombinasi)

Vaksin kombinasi diberikan sebagai dosis pertama, untuk dosis berikutnya digunakan vaksin Hepatitis A dan Typhoid terpisah sesuai jadwal masing-masing (yaitu Hepatitis A pada bulan ke-6-12 dan Typhoid setiap 3 tahun).

17. Typhoid Fever (Demam Tifoid)

Sebagai negara endemis, vaksin ini dianjurkan untuk semua orang dengan atau tanpa riwayat demam tifoid. Vaksin ini dapat diberikan setiap tiga tahun untuk usia diatas 19 tahun dan lebih atau sama dengan 60 tahun. Pengulangan vaksin diberikan setiap 3 tahun.

18. Yellow Fever (Demam Kuning)

Vaksin ini merupakan vaksin hidup yang berlaku seumur hidup. Vaksin ini tidak diberikan secara rutin, hanya diberikan kepada pelancong ke negara-negara tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

19. Japanese encephalitis (JE)

Vaksin ini diberikan pada seseorang yang akan bepergian ke daerah endemik JE, diberikan dengan satu atau dua dosis untuk usia diatas 19 tahun dan lebih atau sama dengan 60 tahun.

20. Rabies

Vaksin rabies diberikan sebagai pre-exposure prophylaxis pada kelompok berisiko tinggi. Tersedia di rumah sakit dan puskesmas yang sudah ditunjuk sebagai Rabies Center/Pusat Layanan Gigitan Hewan Tersangka Rabies.

Vaksin ini diberikan pasca gigitan hewan tersangka rabies empat kali pemberian, hari ke-0 (2 dosis), hari ke-7 (1 dosis), dan ke-21 (1 dosis).


21. COVID-19

WHO merekomendasikan ibu hamil tetap diberikan vaksin COVID-19 mengingat manfaat jauh lebih besar daripada risiko akibat vaksin COVID-19. Setelah suntikan primer diperlukan pemberian booster karena pada umumnya antibodi vaksin COVID-19 menurun setelah 6 bulan.

Pemberian vaksin COVID-19 untuk dosis primer dilakukan dua kali kecuali vaksin J&J hanya satu kali. Pemberian vaksin booster COVID-19 dapat diberikan secara homolog atau heterolog.

Pemberian vaksin booster secara heterolog lebih sering diberikan karena pembentukan antibodi dapat lebih tinggi sehingga dosis dapat dikurangi. Untuk pemberian vaksin COVID-19 booster ini ikuti pedoman dari kementerian kesehatan.

 


22. Vaksin Dengue

Vaksin dengue diberikan pada orang dewasa usia 19 - 45 tahun, diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh serotipe virus dengue apapun pada individu usia 6 - 45 tahun. Vaksin ini dapat diberikan dengan dua dosis masing masing 0,5 ml pada bulan ke-0 dan bulan ke-3.

Vaksin ini dikontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui dan kelompok dengan imunodefisiensi seperti HIV dengan bukti adanya gangguan imun.

 


23. Polio IPV

Vaksin polio IPV diberikan satu dosis pada calon jemaah haji dari wilayah tertentu. Pemberian vaksin polio IPV untuk tahun berikutnya tergantung dari kebijakan pemerintah dan penemuan kasus polio yang terjadi di wilayah tertentu.

Itu adalah 23 daftar rekomendasi vaksin untuk dewasa dari PAPDI tahun 2024. Perlu diingat bahwa pedoman ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan uji klinis dan kebijakan kementerian kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya