Liputan6.com, Jakarta - Lagi, kasus dugaan pungutan liar alias pungli di destinasi wisata jadi sorotan online. Kali ini, praktik tidak terpuji itu dilaporkan terjadi di jalan menuju Curug Ciburial, Kabupaten Bogor.
Di sebuah video viral yang dibagikan akun Instagram @prasastihikmah, Rabu, 1 Mei 2024, terekam seorang pria menagih uang Rp40 per mobil. Ketika ditanya ada tiket masuk atau enggak, ia menjawab tidak ada, seraya menambahkan, "Pos satu yang punya akses jalannya, kalau pos dua yang punya wisata. Yang berhak di sini saya, bukan orang wisata."
Advertisement
Ia juga mengatakan bahwa bila diberhentikan harus berhenti, karena ia "malu sama yang lain." Setelah diberikan uang, ia mengatakan, "Lain kali jangan begitu," sambil berjalan menjauhi mobil. Hikmah mengaku heran, karena itu bukan kali pertama ia menyambangi destinasi air terjun tersebut.
Di video, ia menulis, "Ini jalanan umum, tapi selalu duit. Katanya gegara lewatin jalannya dia, padahal jalanan umum ini. Ini orangnya marah karena kita ga berenti malah mobil digedor-gedor, dikejar." Sementara itu, di keterangan unggahan, ia mengungkap, "Haduh ini kudu nge tag nya kemana sih kalo begini?"
"Gimana mau maju pariwisata bogor kalo banyak yang begini ya huhu padahal aku secinta itu ama curug di sentul. Ijin tag bapak @sandiuno 🙏," sambungnya menandai akun Instagram Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Sempat Lapor ke Pengelola Curug Ciburial
Melalui pesan di Instagram, Hikmah menjelaskan pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 2 Mei 2024, "Saya sudah tiga kali ke (Curug) Ciburial, dan selalu disetopin (kendaraannya). Bilangnya itu jalanan umum, punya tanah bapaknya. Mau enggak mau harus bayar."
Mendapati perlakuan itu, ia dan rombongan pun melaporkannya pada pengelola wisata Curug Ciburial. "Pengelola (Cirug) Ciburial bilang enggak usah diladenin itu orang enggak jelas, enggak tahu fungsi sama tujuannya apa," ia bercerita.
Hikmah menyambung, "Saudara-saudaranya juga belain sih itu bukan pungli. Bapaknya maksa banget berhentiin mobil, kalo enggak berenti, dikejar, diketok-ketok keras (mobilnya)."
Ia kemudian berbagi unggahan akun Kecamatan Sukamakmur, lokasi objek wisata tersebut. Keterangan video berbunyi, "Untuk berita yang tengah viral ini terkait pungli wisata di kecamatan sukamakmur, sudah kami tangani. terimakasih kepada pihak yang sudah membantu @koramilsukamakmur @seksukamakmur dan pemerintah desa cibadak. Untuk yang bersangkutan sudah diberi mediasi dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan pungli."
Advertisement
Permintaan Maaf
Di rekaman itu, pria di dalam video viral tersebut terdengar meminta maaf. "Saya tidak akan mengulang pungutan liar itu," sebut pria tersebut sambil membenarkan bahwa ia adalah orang di video yang ramai jadi perbincangan.
Hikmah berharap, "Semoga pungli betul-betul hilang, karena saya kan kalo liburan sehari gitu senang ke curug sekitaran Sukamakmur Bogor sana. Cape juga dimintain uang (Rp)10 ribu, (Rp)10 ribu, lama-lama gede juga. Wisata sana bagus banget. Sayang (kalau) orang enggak mau ke sana karena pungli."
Ia mengatakan bahwa masalah tersebut sudah selesai dan berharap tidak akan terulang lagi. Di kolom komentar, tidak sedikit warganet yang mengaku juga jadi korban pungli. "KAKAKKK SAMAAAA AKU JUGA PAS KE CIBURIAL DESEMBER TAHUN LALU DIPALAK SAMA INI ORANG MOTORNYA MOTOR GEDE GITUU AKU LAH HANYA BEAT WKWK😂 PAS LAGI BELOK TIKUNGAN DISURUH BERENTI KAK TERUS SURUH BAYAR GOCENG😭🤣," tulis seorang pengguna Instagram.
Lautan Pungli
Pengguna lain berkomentar, "Pungli ke tempat wisata macam curug-curug emang meresahkan banget, apalagi daerah Sentul sana, duh, setiap pertigaan pungli." "Jabar lautan pungli🔥🔥," timpal seorang warganet. "JAWA BARAT MAHHH PROVINSI SERIBU PUNGLI!! 😂😂 tabiat kah?"
Komentar itu datang bukan tanpa sebab. Di periode libur Lebaran 2024, pengguna media sosial sudah lebih dihebohkan pungli diduga di Masjid Raya Al-Jabar Bandung. Menangapi itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, pengurus masjid bersama Pemda sudah melakukan penertiban terkait masalah tersebut.
"Secara jangka pendek, kami sudah pastikan tidak ada lagi pungutan liar di area masjid, baik parkir, penitipan alas kaki, atau di area transportasi. Kami antisipasi tidak ada pungli lagi," sebutnya saat jumpa pers pada Selasa, 16 April 2024.
"Kami pastikan pengunjung bisa nyaman, tenang, (dan) aman berkunjung ke sini. Kami sedang lakukan pemetaan area terkait mana area spiritual, area sosial, dan area komersial," tambah Herman.
Advertisement