Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk membentuk 'Klub Presiden'. Klub tersebut bertujuan untuk mempertemukan dirinya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Juru Bicara Prabowo, Danil Ahmad Simanjuntak mengungkapkan keinginan Prabowo tersebut adalah untuk berdiskusi dengan para presiden terdahulu mengenai pengalaman masing-masing mantan presiden memimpin negara.
Advertisement
Kemudian, Prabowo juga disebut ingin meminta masukan terkait penyusunan kabinet dalam pemerintahannya kedepan. Baginya, masukan dari para presiden terdahulu penting karena pengalaman yang telah mereka tempuh selama menjabat bisa ia gunakan sebagai masukan.
Sebagai presiden terpilih, Prabowo tidak hanya berkomitmen untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi saja. Namun, ia juga berkomitmen untuk melanjutkan kepemimpinan presiden - presiden sebelumnya seperti SBY dan Megawati. Oleh karena itu, ia membuka pintu diskusi dengan presiden - presiden pendahulunya yang kemudian dapat ia gunakan sebagai acuan dalam membentuk kabinetnya kedepan.
Prabowo juga ingin menunjukan kepada rakyat bahwa para pemimpin dapat bersatu walau ada perbedaan pandangan politik. Sehingga bisa dijadikan contoh untuk generasi mendatang.
Keinginan Prabowo tersebut lantas mengundang sejumlah respons dari sejumlah pihak terkait. Berikut beberapa respon terhadap keinginan Prabowo membentuk Klub Presiden RI yang telah dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Respons Demokrat
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan partainya menyambut baik terkait rencana Prabowo yang ingin membentuk Klub Presiden RI.
Pemikiran ini, kata Kamhar, sudah berulangkali dipresentasikan oleh Prabowo.
"Didasari pemikiran agar para tokoh-tokoh terbaik bangsa yang pernah mengemban mandat rakyat sebagai Presiden bisa terus mendedikasikan diri dan pengabdiannya berupa pemikiran dan berbagi pengalaman dengan Presiden yang sedang menjabat, yang tentu saja ini akan semakin memperkaya perspektif sehingga diharapkan kebijakan yang dirumuskan dan diambil bisa lebih tepat dan optimal manfaatnya," kata Kamhar kepada Liputan6.com, Kamis 2 Mei 2024.
Selain itu, lanjut Kamhar, Klub Presiden RI ini juga diharapkan menghadirkan suasana yang teduh dan harmonis di masyarakat bilamana para pemimpin bisa intens berinteraksi dalam konteks sebagai tokoh bangsa dan negarawan.
Ini akan memberikan efek yang positif bagi rakyat menyaksikan para pemimpinnya rukun dan akur. Menanggalkan warna-warninya untuk merah putih.
"Mengesampingkan berbagai sentimen interpersonal demi rakyat, bangsa dan negara," ucap Kamhar.
Advertisement
2. Respon PDIP
Sementara itu, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengatakan masih banyak hal yang lebih mendesak ketimbang membuat Klub Presiden RI. Rakyat, kata Andreas, harus jadi prioritas.
"Urus dulu hal-hal yang urgent deh. Ada banyak hal lain yang lebih penting," kata Andreas kepada Liputan6.com, Kamis 2 Mei 2024.
Ia menjelaskan, ada baiknya pemerintah fokus mengurus rakyat, apalagi menuju kemarau dan ancaman kekeringan.
"Harga pangan yang melambung, nilai tukar rupiah yang terus melemah, itu lebih penting," tambahnya.
3. Respon Istana
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons positif terkait keinginan Prabowo untuk membentuk Klub Presiden RI. Menurutnya, generasi pemegang jabatan estafet presiden sudah sepatutnya menjaga silaturahmi.
“Ada atau tidak adanya Presidential Club, Presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi,” tutur Ari kepada wartawan, Jumat 3 Mei 2024.
Dia menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun terus memelihara hubungan baik dan bersilaturahmi ke seluruh tokoh bangsa, termasuk para presiden terdahulu.
“Itu pula yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa, yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara,” jelas Ari.
Advertisement