Liputan6.com, Sitaro - Pemprov Sulut memastikan akan mengakomodasi kebutuhan para pengungsi dari Pulau Ruang akibat erupsi Gunung Ruang. Mereka akan direlokasi di dua wilayah yakni Likupang Kabupaten Minahasa Utara, dan Dumagin, Kabupaten Bolmong Selatan. Selain itu akan merehabilitasi 4.700 rumah yang rusak.
Warga yang akan direlokasi di Minahasa Utara dan Bolmong Selatan, adalah mereka yang selama ini mendiami dua desa di Pulau Ruang, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat turun langsung di Posko Terpadu di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang, Jumat (3/5/2024), menyampaikan bahwa pemerintah serius mengurus proses relokasi.
Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo dan kabinet berwenang terkait penanggulangan bencana di Pulau Ruang maupun Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
“Pemerintah bangun rumah, setiap kepala keluarga dapat tipe 45, jalan, sarana lengkap semua, peralatan di dalam diberi semua, tempat tidur, sekolah lengkap,” papar Olly Dondokambey.
Olly mengatakan, terkait lokasi relokasi di dua wilayah itu, pemerintah juga memastikan agar para pengungsi nyaman serta betah sebagaimana kehidupan mereka di Pulau Ruang. Ini akan disesuaikan dengan kultur, budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kemudian mata pencaharian warga yang telah terbiasa bertani maupun melaut.
“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Dumagin Bolmong Selatan. Kalau boleh dalam dua hari ini, seluruh pengungsi yang dari Gunung Ruang pergi ke lokasi pengungsian di Manado, begitu juga yang sudah di Bitung, satu lokasi supaya pendataan lebih gampang,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk rehabilitasi rumah warga yang tidak direlokasi, tetapi dalam keadaan rusak, pemerintah melalui BNPB menyiapkan skema bantuan dengan 3 kategori yakni rumah rusak berat, sedang, dan ringan.
Berdasarkan data yang ada, terdapat 4.700 rumah yang terdampak erupsi Gunung Ruang. Ada yang masuk kategori rusak berat, sedang, dan ringan.
"Saat ini kami hitung bersama BNPB akibat kerusakan termasuk perkebunan, kerugian mencapai kurang lebih Rp21 miliar," ungkap dia.
Diketahui, saat ini jumlah warga Pulau Ruang yang masih berada di posko terpadu berjumlah 156 jiwa yang terbagi Desa Laingpatehi 18 KK atau 57 jiwa, dan Desa Paumpente 36 KK atau 99 jiwa.
Baca Juga
Advertisement