Liputan6.com, Jakarta Praktik diduga percaloan masih menjamur di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas). Diduga oknum polisi ikut bermain.
Hal itu diketahui setelah oleh seorang pemohon SIM bernama Aden, warga Jagakarsa Jakarta Selatan menyampaikan keluh-kesah. Aden datang ke Satpas Polres Metro Depok pada Kamis (2/5/2024).
Advertisement
"Saya ditawarin di depan sama polisi-polisi yang jaga depan pas baru datang," kata dia saat ditemui.
Aden mengatakan, oknum-oknum menawarkan beragam kemudahan. Aden tak perlu repot-repot mengikuti tahapan-tahapan seperti ujian tertulis maupun ujian praktik.
"Datang-datang langsung foto doang," ujar Aden
Aden mengaku menolak iming-iming yang diumbar oleh oknum tersebut. Sebab, Aden sudah komitmen dari awal akan mengikuti sesuai prosedur.
"Pengen coba saja, pengin tahu juga udah lama gak bikin SIM," ujar dia.
Menurut dia, membuat SIM tanpa bantuan calo tak menguras kantong. Ade merogoh kocek Rp 250 ribu-an untuk membuat SIM A. Sedangkan, jika melalui calo harus mengeluarkan uang Rp 600 ribu.
"Saya bikin baru normal pakai tes dan mengurus sendiri. Biayanya Rp 250 ribuan. (Kalau calo) menawarkan Rp 600 ribu," ujar dia.
Kendati diakui Aden, mengurus sesuai prosedur sedikit lebih rumit. Ade mengatakan, dirinya harus dua kali mengulang untuk ujian teori dan ujian praktik.
"Saya udah tiga kali ujian. Teori enggak lulus pertama kali terus kedua lulus. Ujian praktik gak lulus dua kali ketiga baru lulus," dia menandaskan.
Ada yang Menjajal
Berbeda dengan Aden. Salah seorang pria yang enggan disebutkan namanya justru menggunakan jasa calo untuk mendapatkan SIM A.
Hal satu alasannya untuk mempersingkat waktu karena tinggal foto.
"Enggak lama sih, tadi langsung dipanggil foto terus disuruh ke atas," ujar dia.
Warga Mampang Depok mengaku membayar Rp 600 ribu kepada salah seorang calo.
Advertisement
Kasat Lantas Polres Depok Langsung Menyelidiki
Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra mendengar informasi perihal adanya calo SIM. Multazam menegaskan pihaknya langsung menindaklanjuti dengan penelusuran dan penyelidikan.
"Kami sangat berterima kasih untuk informasi dari masyarakat. Tentunya perlu diketahui dalam tiap kesempatan kami selalu menekankan kepada jajaran untuk berikan pelayanan profesional dan jangan mempersulit masyarakat. Jika main-main, kami tindak tegas!," kata Multazam dalam keterangan tertulisnya.
Multazam mengatakan saat ini mendapatkan SIM pun terbilang dipermudah. Oleh karena itu masyarakat jangan percaya dengan calo yang mengaku-ngaku bisa mempermudah pengendara mendapatkan SIM.
"Kita tahu bersama, bahwa cara mendapatkan SIM saat ini mudah, perpanjang SIM juga mudah bahkan melalui online juga bisa. Jika memang menemukan adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab mengaku-ngaku bisa mempermudah, jangan percaya. Saya yakin jika warga sehat walafiat, datang membuat SIM sendiri pun pasti mendapatkan," jelas Multazam.
Multazam menegaskan di area pelayanan SIM sudah bebas calo. "Bahkan bila merasa masih susah buat SIM, kita buat program bimbel, layanan bimbingan dan itu gratis," terang Multazam.
Multazam menuturkan warga dapat menyampaikan informasi ke nomor pribadinya perihal pelayanan Satlantas Depok. Dia menjamin kerahasiaan identitas warga yang memberi informasi.
"Nomor yang saya sudah sebarkan itu langsunh ke HP pribadi saya, bukan call center, 085218229912. Identitas informan pun akan saya rahasiakan. Kami tentunya selalu memegang komitmen untuk memberikan pelayanan yang profesional dan maksimal baik kepada masyarakat," pungkas Multazam.