Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengungkapkan investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, tak hanya untuk mengincar capital gain.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi mengatakan investasi di GoTo tak hanya sebagai capital gain, tetapi diharapkan dapat memberikan sinergi dan nilai tambah yang berbeda.
Advertisement
“Kalau kita lihat sinergi value yang kita dapatkan dari GoTo dari tahun ke tahun terus tumbuh secara signifikan. Dengan adanya sinergi yang kita dapatkan ini kita belum memiliki rencana untuk melepaskan investasi kita di GoTo," kata Heri dalam konferensi pers, Jumat (3/5/2024).
Heri menambahkan ada nilai tambah yang mungkin tidak bisa didapat oleh Telkom jika tidak berinvestasi di GoTo. Maka dari itu, Telkom Indonesia hingga saat ini tak berniat untuk menjual investasinya di GoTo.
"Kita malah akan terus mengembangkannya untuk mendapatkan nilai maksimum dari sinergi tersebut," lanjutnya.
Telkomsel mencatat rugi yang belum terealisasi pada kuartal I 2024 sebesar Rp 403 miliar dari GoTo.
Adapun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya Telkom mencatat unrealized gain dengan jumlah yang sama. Kemudian pada kuartal I 2024 Telkom mencatat laba bersih Rp 6,05 triliun.
"Bila tadi kita exclude non realized loss dari GoTo maka periode sampai kuartal I 2024 ini kita mencatat net income Rp 6,33 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,1%," pungkasnya.
Telkom Cetak Pendapatan Rp 37,4 Triliun di Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 37,4 triliun pada akhir kuartal I 2024 atau tumbuh 3,7% YoY. Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan kinerja bisnis Data, Internet & IT Services senilai 11,3% YoY menjadi Rp 22,1 triliun.
Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat positif sebesar Rp19,4 triliun atau tumbuh 2,2% YoY dengan margin EBITDA yang stabil di kisaran 51,9%. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba bersih operasi Rp6,3 triliun atau tumbuh positif 3,1% dengan margin sebesar 16,9%.
Hal ini menunjukkan kinerja perseroan yang cukup memuaskan di tengah kondisi indutri yang kian menantang.
“Awal tahun 2024, TelkomGroup masih fokus pada langkah transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves. Alhamdulillah kinerja perseroan masih berjalan cukup baik, meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom," ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
"Meski demikian, Telkom optimis apa yang tengah dilakukan saat ini akan memberikan output yang positif untuk keberlanjutan perusahaan di waktu mendatang. Kami akan terus menjalankan bisnis dengan berfokus pada penguatan digital connectivity, digital platform, dan digital service," lanjut dia.
Advertisement
Segmen Mobile
Pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif Rp28,5 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat. Hal ini didukung oleh pertumbuhan Digital Business sebesar Rp19,7 triliun atau tumbuh 8,6% YoY. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 14,4% YoY menjadi 4.823.809 TB.
Telkomsel terus fokus pada produktivitas pangsa pasar dengan jumlah pelangan seluler mencapai 159,7 juta atau tumbuh 5,7% YoY dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,9 juta pada akhir Maret 2024.
Demi memperkuat posisi sebagai pemain dominan dalam aspek jangkauan konektivitas dan kualitas layanan, saat ini Telkomsel memiliki 257.349 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari4G dan 710 BTS 5G.
Segmen Enterprise
Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 4,5 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya,segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8% YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suarawholesaleinternasional dan bisnis infrastruktur digital. Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp449 miliar atau tumbuh 24,6% YoY.
Selanjutnya, perseroan juga memiliki inisiatif InfraCo melalui entitas Telkom Infrastruktur Indonesia yang dibentuk pada akhir 2023 yang fokus pada pengelolaan infrastruktur dan jaringan. Tahun ini, 207.671 BTS
Advertisement
Bisnis Menara
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp2,2 triliun atau tumbuh 7,3% YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 9,9% dan 4,0% YoY dengan margin keduanya yang semakin baik senilai 83,5% dan 23,6%.
Sepanjang kuartal I/2024, Mitratel menambah sebanyak 121 tower baru sehingga total kepemilikan tower menjadi 38.135 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,46x di 2022 menjadi 1,52x pada akhir Maret 2024.
Pada akhir Februari 2024, Telkom melalui anak usahanya Telkomsat sukses meluncurkan Satelit Merah Putih 2 langsung dari Cape Canaveral, Florida. Satelit yang diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan telah menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Ini merupakan satelit ke-11 sekaligus satelit pertama TelkomGroup yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS).
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 ini merupakan momentum penting bagi Telkom dalam mendukung terwujudnya pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). menjadi fondasi yang memperkuat portofolio bisnis satelit TelkomGroup yang dijalankan Telkomsat.