Sinopsis The Architecture of Love, Film tentang Jiwa-Jiwa Kesepian yang Mempertemukan Nicholas Saputra dan Putri Marino

Film The Architecture of Love yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja ini diangkat dari novel kondang Ika Natassa.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 04 Mei 2024, 16:00 WIB
Poster film The Architecture of Love. (Foto: Dok. Twitter @bicaraboxoffice)

Liputan6.com, Jakarta Di pengujung bulan April, film The Architecture of Love (TAOL) mulai tayang di bioskop Tanah Air. Kisahnya menarik perhatian penggemar sinema romansa, bahkan memunculkan istilah ter-TAOL-TAOL.

Film yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja ini diangkat dari novel kondang Ika Natassa. Bintang yang digaet untuk membintangi film ini pun bukan kaleng-kaleng: Putri Marino dan Nicholas Saputra.

Dengan demikian, The Architecture of Love juga menjadi pertemuan pertama aktor dan aktris ini di layar lebar.

Seperti apa sinopsis film ini?

Putri Marino memerankan Raia, seorang penulis laris yang tak bisa lagi berkarya setelah menghadapi perselingkuhan suaminya. Raia memutuskan terbang ke New York untuk mencari inspirasi menulis buku.

Di sini ia bertemu dengan River (Nicholas Saputra), seorang arsitek dari Jakarta, dan menjalin pertemanan rahasia.

Mereka bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.


Jiwa-Jiwa Kesepian

Poster film The Architecture of Love. (Foto: Dok. Instagram @ikanatassa)

Produser film ini, Chand Parwez Servia, menyebut TAOL begitu pekat dengan emosi yang dibawakan para pemainnya. Apalagi River dan Raia sama-sama pernah mengalami trauma yang membuat mereka menjadi sosok yang penuh kesepian.

"Penonton akan diajak mengikuti dinamika yang terjadi di antara dua jiwa yang sebenarnya sama-sama menjalani trauma dengan kesepiannya di kota New York," kata Parwez, dalam konferensi pers baru-baru ini.


Kolaborasi Indonesia - Amerika

Poster film The Architecture of Love. (Foto: Dok. Instagram filmtaol)

Pada kesempatan yang sama, sutradara film TAOL Teddy Soeriaatmadja menyampaikan keistimewaan lain dari film ini.

"Nicholas dan Putri adalah keistimewaan. Lebih istimewa lagi karena film ini merupakan kerja kolaborasi dari para kru film Indonesia dan kru Amerika, untuk menciptakan dunia dalam film TAOL yang romantis melalui lanskap arsitektur New York," kata Teddy Soeriaatmadja.


Pengalaman Pertama Nicholas Saputra

Nicholas Saputra juga mengungkap bahwa membintangi film ini adalah sebuah kehormatan baginya. Apalagi, ia banyak menjalani hal-hal pertama dalam TAOL.

"Sebenarnya di film ini banyak yang pertama kali, kerja sama dengan Sutradara Mas Teddy, main sama Putri untuk peran utama juga pertama kali,” tuturnya.

Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya