Jurus Biar Seleksi Rekrutmen Pegawai Lebih Efektif

Lewat digitalisasi, tidak hanya meningkatkan efisiensi proses perekrutan tetapi juga memastikan bahwa seleksi karyawan dilakukan dengan lebih akurat dan efektif.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Mei 2024, 11:32 WIB
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta TKG Taekwang resmi menjalin kemitraan bersama Jobseeker Company. Kerjasama ini bertujuan untuk inovasi dalam proses perekrutan karyawan TKG Taekwang melalui penggunaan Application Tracking System (ATS).

Menyadari pentingnya adaptasi terhadap teknologi dalam dunia perekrutan, membuat TKG Taekwang memilih untuk bermitra dengan Jobseeker Company, perusahaan teknologi dalam pengembangan solusi perekrutan berbasis AI.

Langkah ini sejalan dengan komitmen TKG Taekwang untuk memperkuat infrastruktur sumber daya manusia dan mempercepat proses rekrutmen.

Melalui integrasi ATS yang dirancang khusus oleh Jobseeker Company, TKG Taekwang berharap untuk tidak hanya meningkatkan efisiensi proses perekrutan, tetapi juga memastikan bahwa seleksi karyawan dilakukan dengan lebih akurat dan efektif.

"Kemitraan ini bukan hanya tentang mengikuti tren digital, tetapi juga tentang memperkuat fondasi kami dalam mencari dan mempertahankan bakat terbaik di industri kami. Dengan ATS yang disesuaikan oleh Jobseeker Company, kami yakin dapat mempercepat proses rekrutmen dan tetap memprioritaskan kualitas dan kesesuaian dengan budaya perusahaan kami," kata Manager HR TKG Taekwang, Lulu Nurliana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (5/5/2024).

Founder dan CEO Jobseeker Company Chandra Ming menyatakan pihaknya  bangga dapat bermitra dengan TKG Taekwang dalam upaya bersama untuk menghadirkan solusi inovatif dalam dunia perekrutan.

"Melalui integrasi teknologi ATS, kami berharap dapat membantu TKG Taekwang mencapai tujuan strategis dalam mengelola tenaga kerja dengan lebih efisien dan efektif," jelas dia.

Bersama-sama, TKG Taekwang dan Jobseeker Company bertekad untuk terus mendorong batas-batas inovasi dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis dan produktif.

 


Waspada Lowongan Kerja Palsu Usai Lebaran, Ini Ciri-cirinya

Ilustrasi Foto Lowongan Kerja (iStockphoto)

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali menghimbau kepada masyarakat khususnya para pencari kerja agar berhati-hati dalam mencari lowongan kerja. Lantaran masih ditemukan lowongan kerja yang mencantumkan logo Kemnaker tanpa izin.

"Halo Rekanaker, mengingat masih ditemukannya pengumuman lowongan kerja yang mencantumkan logo Kementerian Ketenagakerjaan tanpa izin, Minaker ingatkan lagi ya," tulis Kemnaker dikutip dari instagram @kemnaker, Selasa (16/4/2024).

Kemnaker menegaskan, agar para pencari kerja berhati-hati terhadap informasi lowongan kerja tidak bertanggung jawab yang beredar dengan mencatut nama ataupun logo Kemnaker.

Untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terpercaya bisa diakses melalui media sosial resmi Kemnaker atau di laman https:// karirhub.kemnaker.go.id/

Sebelumnya, Kemnaker telah mengingatkan juga para pencari kerja agar berhati-hati saat mencari lowongan pekerjaan. Alasannya, saat ini banyak lowongan kerja bodong dengan tawaran yang menggiurkan.

Misalnya saja ada lowongan kerja yang menawarkan gaji yang sangat tinggi sehingga sangat menarik bagi pelamar. Namun ujung-ujungnya justru perusahaan yang menawarkan kerja tersebut meminta kepada pelamar untukmengirim atau mentransfer uang terlebih dahulu. 

 


Ciri Lowongan Kerja Bodong

Ilustrasi Foto Lowongan Kerja (iStockphoto)

Berikut enam ciri lowongan kerja bodong dengan tawaran yang menggiurkan tapi isinya omong kosong:

  • Menggunakan email dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
  • Media penyebaran via SMS, dengan respon cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
  • Melakukan telepon langsung menyampaikan kiriman balasan lalu minta untuk ditindaklanjuti.
  • Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
  • Mencantumkan foto karyawan atau hal yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
  • Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya