Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, sejumlah alat kontrasepsi berupa kondom yang berserakan ditemukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat.
Usai temuan tersebut, Satpol PP Jakarta pun memperketat pengawasan di RTH Tubagus Angke.
Advertisement
"Kami tempatkan anggota secara rutin, jaga di situ. Setiap malam, anggota kita pantek (tempatkan) di situ," kata Kepala Satpol PP Jakarta Arifin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 2 April 2024.
Menurut dia, pihaknya mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan pengawasan di kawasan tersebut selama 24 jam. Selain itu, kata Arifin, pihaknya juga melibatkan masyarakat di lingkungan tersebut untuk melakukan pengawasan jika situasinya sudah aman.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat juga bisa sama-sama ikut menjaga lingkungannya dari sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kami libatkan juga potensi masyarakat, Pak RW, aparat wilayah kecamatan, kelurahan, untuk sama-sama (mengawasi)," ucap Arifin.
Seiring dengan adanya temuan tersebut, DPRD Jakarta Dwi Rio Sambodo meminta Satpol PP Jakarta untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di setiap RTH untuk memastikan lingkungannya.
"Ada dua upaya yang dapat dilakukan dalam pengawasan terhadap obyek fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yakni pengawasan simultan dan inspeksi mendadak," kata dia seperti dilansir dari Antara, Jumat 3 Mei 2024.
Sementara itu, polisi pun memastikan RTH Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat bebas dari prostitusi.
"Ya, satu minggu terakhir sudah bersih, untuk ke depannya dipastikan juga bebas dari prostitusi," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi.
Berikut sederet fakta terkait temuan sejumlah alat kontrasepsi di RTH Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dihimpun Liputan6.com:
1. Ditemukan Satpol PP, Langsung Perketat Pengawasan
Satpol PP DKI Jakarta memperketat pengawasan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tubagus Angke, Jakarta Barat buntut banyaknya temuan alat kontrasepsi berupa kondom yang berserakan.
"Kami tempatkan anggota secara rutin, jaga di situ. Setiap malam, anggota kita pantek (tempatkan) di situ," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, dikutip dari Antara, Jumat 3 Mei 2024.
Dia menyebut pihaknya mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan pengawasan di kawasan tersebut selama 24 jam. Selain itu, kata Arifin, pihaknya juga melibatkan masyarakat di lingkungan tersebut untuk melakukan pengawasan jika situasinya sudah aman.
Sehingga, kata dia, masyarakat juga bisa sama-sama ikut menjaga lingkungannya dari sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kami libatkan juga potensi masyarakat, Pak RW, aparat wilayah kecamatan, kelurahan, untuk sama-sama (mengawasi)," ujar Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan Satpol PP DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta untuk dapat melakukan upaya mencegah tindakan serupa terjadi.
Menurut Arifin, RTH tersebut harus didesain lebih baik lagi agar mencegah adanya tindakan menyimpang seperti memasang tenda dan melakukan pelanggaran hukum lainnya.
"Termasuk Dinas Pertamanan, (harus) didesain supaya orang tidak bisa pasang-pasang tenda di situ," tandas Arifin.
Advertisement
2. DPRD Jakarta Minta Satpol PP Sidak Setiap RTH
Usai ditemukannya sejumlah alat kontrasepsi berupa kondom di RTH Tubagus Angke, DPRD Jakarta Dwi Rio Sambodo meminta Satpol PP Jakarta untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di setiap RTH untuk memastikan lingkungannya.
"Ada dua upaya yang dapat dilakukan dalam pengawasan terhadap obyek fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yakni pengawasan simultan dan inspeksi mendadak," kata dia seperti dilansir dari Antara, Jumat 3 Mei 2024.
Menurut Rio, pengawasan ini menjadi bukti, jika tidak berjalan dengan baik, maka RTH tersebut bisa beralih fungsi sebagaimana yang terjadi di Tubagus Angke, di mana menjadi tempat ajang asusila.
"Satpol PP bisa melibatkan warga sekitar maupun Kepolisian untuk membantu melaksanakan patroli rutin guna mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan," ungkap dia.
Selain itu, Rio juga menyarankan agar Pemprov Jakarta memaksimalkan pemberlakuan jam operasi RTH. Diharapkan dengan itu, warga tidak bisa setiap saat berkunjung di luar jam yang sudah ditentukan.
"Jangan-jangan ini menjadi fenomena gunung es artinya banyak hal serupa terjadi di tempat lain namun tak terungkap," jelas Rio.
3. Kapolres Jakbar Pastikan RTH Tubagus Angke Bebas Prostitusi
Polisi memastikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat bebas dari prostitusi.
"Ya, satu minggu terakhir sudah bersih, untuk ke depannya dipastikan juga bebas dari prostitusi," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi saat ditemui wartawan, di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024, seperti dilansir Antara.
Penegasan tersebut terkait temuan alat kontrasepsi berupa kondom yang berserakan di RTH tersebut sehingga mengindikasikan adanya prostitusi di sekitar lokasi itu.
Syahduddi menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pilar keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) wilayah setempat untuk meningkatkan patroli. Mereka adalah Pemerintah Kota Jakarta Barat dan TNI-Polri wilayah setempat.
"Patroli skala besar dengan melibatkan tiga pilar kamtibmas Jakarta Barat dengan sasaran RTH di kawasan Jalan Tubagus Angke, selama ini operasi sudah menyasar ke arah sana, tapi memang mungkin kurang detail pelaksanaannya," kata Syahduddi.
Sejak viralnya temuan kondom berserakan di RTH tersebut, pihaknya meningkatkan patroli terutama di jam-jam tertentu yang diduga menjadi waktu prostitusi terjadi.
"Semua rekomendasi sudah kita lakukan ke Wali Kota Jakbar, misalnya meningkatkan patroli bersama tiga pilar kamtibmas yang sifatnya lebih ditingkatkan dengan durasi dan pada waktu-waktu tertentu," ucap dia.
Oleh karena itu, tegasnya, pihaknya memastikan RTH tersebut sudah bebas dari prostitusi.
"Sekarang sudah kondusif, sudah tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang dicurigai sebagai prostitusi. Ini ada kemajuan terhadap apa yang sudah dilakukan dengan pihak terkait untuk mengamankan atau memantau kawasan itu," tandas Syahduddi.
Advertisement