Liputan6.com, Ramallah Tentara Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu pagi (5/5/2024). Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
"Pasukan Israel membunuh lima warga Palestina pada Minggu pagi (5/5) di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari AFP.
Advertisement
Jumlah korban tewas dalam penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams di Kota Tulkarem, Tepi Barat, meningkat menjadi lima setelah pengumuman kematian dua laki-laki berusia 19 dan 21 tahun di rumah sakit, kata pihak kementerian.
Operasi Israel di kamp tersebut dimulai pada malam hari, menurut para saksi.
Direktur Thabet Thabet Hospital (Rumah Sakit Thabet Thabet), Amin Khader, mengatakan "lima orang tiba di rumah sakit dengan luka, termasuk satu di kepala."
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan udara menargetkan "kelompok teroris yang melepaskan tembakan dan melemparkan bahan peledak, sehingga membahayakan pasukan Israel."
Setidaknya empat tersangka tewas, dan lainnya terluka dalam penggerebekan tersebut, kata juru bicara militer Israel, seraya menambahkan bahwa empat lainnya telah ditangkap.
"Selama penggeledahan, mereka menemukan sebuah bom di sebuah klinik tempat orang-orang yang dicari bersembunyi,” tambah juru bicara tersebut.
Kekerasan di Tepi Barat meningkat sejak dimulainya perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Lebih dari 290 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang meletus pada 7 Oktober, kata para pejabat kesehatan.
Israel sejatinya telah menduduki Tepi Barat sejak perang Arab-Israel tahun 1967. Jenin, khususnya, telah berulang kali menjadi lokasi penggerebekan dalam beberapa bulan terakhir yang menewaskan puluhan orang.
Perang di Jalur Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan sekitar 1.140 orang, menurut angka terbaru pemerintah Israel.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut pemerintah Hamas di wilayah tersebut.
Israel Deklarasi 800 Hektare Tanah di Tepi Barat Jadi Milik Negara, Palestina Mengutuk
Sebelumnya Israel jadi sorotan karena proyek pembangunan permukiman di Tepi Barat yang terus berlanjut meski menuai respos keras dari beragam pihak.
Mengutip VOA Indonesia, Minggu (24/3/2024), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Jumat (22/3) dilaporkan telah mendeklarasikan 800 hektare lahan di Tepi Barat yang diduduki sebagai tanah negara. Pernyataan tersebut adalah bagian dari langkah yang akan mempermudah penggunaan tanah tersebut untuk pembangunan permukiman.
Pengumuman itu menggarisbawahi tekad Israel untuk terus melanjutkan pembangunan permukiman di Tepi Barat, meskipun ada penolakan dari dunia internasional.
Smotrich mengumumkan hal tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Israel, untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pihak berwenang Palestina mengutuk tindakan tersebut.
"Meskipun ada pihak-pihak di Israel dan di dunia yang berusaha untuk melemahkan hak kami atas Yudea dan Samaria dan negara secara umum, kami mendorong permukiman melalui kerja keras dan dengan pendekatan strategis di seluruh negeri,” kata Smotrich. Ia menggunakan nama-nama yang disebutkan dalam Alkitab untuk wilayah Tepi Barat.
Adapun penetapan lahan seluas 1.976 hektare di Lembah Yordan sebagai tanah negara itu mengikuti penetapan serupa atas tanah seluas 300 hektare di kawasan Maale Adumim di Tepi Barat, yang diinginkan Palestina sebagai inti negara merdeka di masa depan.
Advertisement
Pasukan Israel yang Menyamar di RS Tepi Barat Klaim Bunuh 3 Militan Palestina, Salah Satunya Hamas
Sebelumnya, pasukan Israel telah membunuh tiga militan di dalam sebuah rumah sakit di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki.
Rekaman CCTV menunjukkan anggota unit yang menyamar sebagai petugas medis dan warga sipil lainnya berjalan melalui koridor dengan senapan terangkat.
Laporan BBC, Selasa (30/1/2024), menyebut militer Israel mengatakan para militan bersembunyi di rumah sakit, dan salah satunya akan melakukan serangan.
Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina menuduh Israel melakukan "pembantaian baru di dalam rumah sakit".
Hamas, kelompok Islam bersenjata Palestina yang berperang dengan Israel di Gaza yang dipicu oleh serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober, mengatakan pasukan Israel telah "mengeksekusi tiga orang", termasuk salah satu anggotanya.
Kelompok bersenjata lainnya, Palestinian Islamic Jihad (PIJ) atau Jihad Islam Palestina, mengatakan dua dari mereka yang tewas adalah anggotanya dan merupakan saudara kandung. Ditambahkannya, salah satu dari mereka telah menerima perawatan di rumah sakit.
Video CCTV dari Rumah Sakit Ibnu Sina menunjukkan beberapa anggota unit penyamaran Israel – pria dan wanita – bergegas melewati koridor, mengarahkan senjata mereka ke kiri dan ke kanan. Terlihat seseorang mengambil sepotong pakaian orang tak dikenal yang sedang berlutut dengan tangan di belakang kepala, lalu menutupi kepalanya dengan itu.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober, dengan hampir setiap hari terjadi penangkapan oleh Israel dan bentrokan dengan warga Palestina. Jenin, basis militan, telah menjadi fokus serangan selama berbulan-bulan.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 357 warga Palestina – militan, warga sipil dan penyerang – di Tepi Barat, sementara pemukim Israel telah membunuh sedikitnya delapan orang, menurut PBB.
Warga Palestina dari Tepi Barat telah membunuh sedikitnya 10 warga Israel dalam serangan di Tepi Barat dan Israel pada periode yang sama.
4 Pemuda Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Kamp Penampungan di Tepi Barat
Tentara Israel juga dilaporkan menembak empat orang pemuda Palestina di kawasan Tepi Barat. Mereka semua merupakan penghuni di kamp pengungsian.
Tiga korban ditembak di kepala, satu lainnya ditembak di dada.
Berdasarkan laporan Arab News, Senin (18/12), identitas korban yang ditembak di dada adalah Rashed Habib Al-Aydi (17). Tiga korban lainnya adalah Mohammad Samir Milhem (17), serta kakaknya Hikmat (24), kemudian satu korban lagi bernama Yazan Khatib (20).
Semenjak perang 7 Oktober 2023 dimulai, pejabat kesehatan Palestina berkata kini ada 301 orang Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel atau para pemukim Israel di Tepi Barat.
Pihak tentara Israel belum berkomentar atas kematian empat pemuda tersebut.
Pada insiden terpisah pada Seninw aktu setempat, seorang wanita berusia 27 tahun juga terluka di Ramallah akibat penembakan ke mobil.
Di awal Desember 2023, pasukan Israel juga menembak setidaknya enam orang Palestina di kamp pengungsian. Salah satu korban masih berusia 14 tahun. Saat itu, tentara Israel berkata sedang melakukan operasi kontra-terorisme.
Wilayah Tepi Barat dikuasai oleh pemerintah Palestina yang diakui dunia internasional, sementara Jalur Gaza dikendalikan oleh Hamas yang ditentang Amerika Serikat.
Sejak perang Oktober 2023 dimulai, kementerian kesehatan pihak Hamas berkata ada lebih dari 18.800 orang yang tewas, mayoritas anak-anak dan wanita.
Advertisement