Liputan6.com, Jakarta Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada 20 Oktober 2024. Menteri BUMN Erick Thohir pun memberikan pesan kepada Menteri BUMN di Pemerintahan selanjutnya.
Erick Thohir berpesan agar di kepemimpinan Menteri BUMN yang baru tidak hanya memikirkan agenda jangka pendek, melainkan juga harus memikirkan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan transformasi BUMN ke depan.
Advertisement
“Saya rasa tidak hanya di BUMN, kadang-kadang kita itu selalu memikirkan agenda jangka pendek. Sedangkan kalau kita mau namanya kontinuitas yang sustain, itu perlu waktu 10-15 tahun. Berkali-kali Pak Tiko dan saya, Pak Sesmen bicara, transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun,” kata Erick Thohir saat ditemui di TMII, Minggu (5/5/2024).
Ia pun mencontohkan China, dimana Negeri Tirai Bambu tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 18 tahun untuk memperbaiki negaranya. Artinya, tidak mungkin transformasi BUMN juga dilakukan dalam waktu yang singkat.
“Kalau kita benchmarking dengan China itu perlu 18 tahun. Jadi Kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya perlu 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia 5 tahun,” ujarnya.
Siapkan Cetak Biru
Oleh karena itu, Erick Thohir pun telah menyiapkan blueprint untuk transformasi BUMN hingga tahun 2034, dan itu merupakan peninggalan dari Erick untuk kepemimpinan Menteri BUMN selanjutnga.
“Nah, karena itu kita punya Blue print, ya itu BUMN sampai tahun 2034, yaitu 10 tahun ke depan. Salah satunya memperkuat ekosistem,” ujarnya.
Persatukan Ekosistem Pupuk dan Pangan
Salah satu blueprint jangka panjang yang disiapkan oleh Erick Thohir dan jajarannya adalah mempersatukan ekosistem antara pupuk dan pangan.
Menurutnya, pupuk dan pangan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebab, kebutuhan pangan tidak akan terpenuhi dengan baik jika tidak didukung dengan adanya pupuk.
“Sekarang ini yang namanya pupuk dengan pangan kita terpisah. Ya, ke depan kita akan jadikan satu ekosistem. Pupuk dan pangan, karena ini ekosistem tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” ujarnya.
Erick menegaskan, jika Indonesia ingin mencapai cita-cita sebagai produsen terbesar pupuk nomor 3 di dunia, maka perlu ada Blue print yang harus disiapkan.
“Kita juga bikin Blue print supaya apa kalau kita mau jadi produser pupuk nomor 5 bahkan nomor 3 terbesar di dunia ya kita punya harus ada kepastian daripada tadi bahan bakunya. Nah salah satunya itu yang kita dorong ke depan,” katanya.
Maka menjelang berakhirnya masa jabatan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, ia dan jajarannya mendetailkan berbagai blue print tersebut.
“Jadi, blue print-blue print ini kita detailkan, sehingga siapapun yang menggantikan kami semua dia sudah punya blue print. Supaya siapapun yang menggantikan kami-kami ya mereka bisa melihat oh ini ada sebuah pekerjaan yang sudah jalan di tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Advertisement