Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan jarak rekomendasi awas Gunung Ruang dari tujuh kilometer kini menjadi lima kilometer, langkah ini diambil seiring dengan penurunan aktivitas vulkanik pada gunung api bertipe strato di Sitaro Sulawesi Utara tersebut.
"Aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi dan ditetapkan pada level IV atau awas," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta, Minggu (5/5/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, terdapat tiga indikator yang melatarbelakangi Badan Geologi menurunkan jarak rekomendasi, yakni kegempaan sudah relatif menurun; visual asap tebal di area puncak saja namun tremor masih terekam, sehingga potensi berkurang radiusnya; dan secara kegempaan belum tercatat adanya suplai yang signifikan, sehingga berkurang potensi bahayanya.
Selama 18 jam terakhir dari pukul 00.00 sampai 18.00 WITA, Minggu (5/5/2024), jumlah kegempaan yang tercatat berupa dua kali gempa vulkanik dalam, lima kali vulkanik dangkal, lima kali gempa tektonik jauh, dan tiga kali gempa tremor menerus.
Pada 1-4 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah kegempaan sebanyak satu kali gempa erupsi, 91 kali gempa vulkanik dangkal, 17 kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik lokal, 20 kali gempa tektonik jauh, dan tujuh kali gempa tremor menerus.
Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki wilayah radius lima kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
"Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan," kata Wafid. dilansir dari Antara.
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka
Sebelumnya, Aktivitas di Bandara Sam Ratulangi (Samrat) kembali normal pada hari Minggu (5/5) pukul 10.01 Wita setelah erupsi Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Setelah ditutup sejak (30/4/2024) lalu karena abu vulkanik dari Gunung Ruang, bandara kembali beroperasi normal pagi ini," kata GM Bandara Samrat, Maya Damayanti, di Manado, Minggu (5/5/2024), seperti dikutip dari Antara.
Maya menjelaskan bahwa pengoperasian kembali Bandara Sam Ratulangi Manado didasarkan pada notam dengan nomor A1206/24 NOTAMC A1203/24.
Untuk penerbangan hari ini, terdapat 19 pesawat Lion PP, dua Transnisa ke Sorong dan Ambon, Garuda ke Jakarta, dan Citilink ke Jakarta.
Gunung Ruang memiliki ketinggian 725 meter di atas permukaan laut.
Erupsi Gunung Ruang terjadi sejak tahun 1800-an, dan setiap letusan menyebabkan awan panas. Oleh karena itu, karakter Gunung Ruang sudah dikenal dengan kecenderungan untuk mengeluarkan awan panas.
Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, terakhir erupsi pada tahun 2002, dan setelah 22 tahun, kembali erupsi pada tanggal 16 April 2024.
Advertisement
Sebelumnya Bandara Sempat Ditutup
Akibat erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado kembali ditutup hingga, Sabtu (4/5/2024). Ini merupakan perpanjangan penutupan bandara untuk ketiga kalinya setelah erupsi yang terjadi pada, Selasa (30/4/2024).
“Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara hingga Sabtu 4 Mei 2024 pukul 18.00 Wita,” ungkap GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti melalui Stakeholder Relation Yanti Pramono pada, Jumat (3/5/2024) malam.
Yanti Pramono mengatakan, perpenjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi itu berdasar berdasar hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang dan Notam: A1192/24 COTAMR A1181/24.
"Jadi demi keselamatan penerbangan, operasional bandara sementara kami tutup,” ujarnya.
Akibat erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada, Selasa (30/4/2024), operasional Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup pada Selasa pagi. Setelah itu, dilakukan beberapa kali perpanjangan penutupan hingga pada Sabtu (4/5/2024), pukul 18.00 Wita.
Diketahui, Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulut, kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.15 Wita.
Pada erupsi Gunung Ruang kali ini, tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak atau ± 2725 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara.
Kepala Pusat Vulkanologi ddan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan, jumlah kejadian gempa vulkanik dalam dan dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah.
Ini menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.