250 Lebih Diaspora Indonesia Pukau Ribuan Pengunjung Festival Hakata Dontaku Jepang Via Angklung dan Tari Tradisional

Festival terbesar yang diikuti Indonesia pada masa libur Golden Week Jepang ini selenggarakan pada 3 - 4 Mei 2024 setiap tahunnya di Kota Fukuoka, menarik lebih dari 2 juta penonton dari berbagai wilayah di Jepang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Mei 2024, 17:02 WIB
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, dan NPO Teman Hati memukau ribuan pengunjung Festival Hakata Dontaku. (Dok KBRI Tokyo)

Liputan6.com, Fukuoka - Indonesia ikut serta dalam Festival Hakata Dontaku di Kota Fukuoka, Jepang.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, dan NPO Teman Hati memukau ribuan pengunjung Festival Hakata Dontaku melalui penampilan angklung, tari Bali, Saman, dan Topeng Ireng,

Mewakili Duta Besar RI, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Meinarti Fauzie menegaskan partisipasi Indonesia pada Festival Hakata Dontaku ini akan semakin menguatkan persahabatan dan kerja sama Indonesia – Jepang.

“Mewakili Duta Besar Heri Akhmadi, saya menyampaikan selamat kepada Panitia Festival Hakata Dontaku, termasuk kepada Pemerintah Kota Fukuoka. Apresiasi yang tinggi juga saya sampaikan kepada PPI Fukuoka dan NPO Teman Hati, serta semua pihak yang terlibat yang telah menjadi mitra setia KBRI Tokyo dalam Festival Hakata Dontaku," ujar Meinarti Fauzie yang didampingi Diplomat Madya Mukti Romadona Setianto seperti tertuang dalam siaran pers dari KBRI Tokyo yang dikutip Selasa (6/5/2024).

"Saya yakin, Festival ini menjadi ajang yang tepat untuk terus mempromosikan Indonesia di Jepang, termasuk dalam penguatan hubungan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang," imbuhnya.

Festival terbesar pada masa libur Golden Week Jepang ini selenggarakan pada 3 - 4 Mei 2024 setiap tahunnya di Kota Fukuoka dan menarik lebih dari 2 juta penonton dari berbagai wilayah di Jepang termasuk turis dari berbagai negara.

Adapun tim Indonesia saat Parade Hakata Dontaku keliling pusat Kota Fukuoka terdiri atas lebih dari 250 pelajar, pemagang dan diaspora Indonesia yang mengenakan ragam pakaian tradisional Indonesia seperti pakaian adat Jawa, Betawi, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

 


Perwakilan Indonesia Tampil di Empat Panggung

Penampilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, dan NPO Teman Hati memukau ribuan pengunjung Festival Hakata Dontaku. (Dok KBRI Tokyo)

Dalam festival tersebut, Indonesia tampil di empat panggung berbeda, yaitu Angklung oleh NPO Teman Hati di Panggung Shintencho, Angklung oleh PPI Fukuoka di Panggung Solaria, Tari Saman oleh PPI Fukuoka di Kuil Kushida, serta tampilan Tari Topeng Ireng yang menjadi bagian dari Parade Hakata Dontaku.

Hoho Ardiyan, Ketua Asosiasi Indonesia Kyushu yang juga melatih Tari Topeng Ireng yang tampil pada Parade Hakata Dontaku menyampaikan bahwa ratusan pekerja yang tinggal di Pulau Kyushu Jepang sangat antusias hadir mendukung Tim Indonesia, mulai dari para pemagang hingga pekerja berketerampilan khusus.

"Sudah saatnya saling mendukung dan mari bersatu saling menjaga nama baik indonesia di perantauan," ujar Hoho Ardiyan.

Selain berpartisipasi dalam Festival Hakata Dontaku, untuk membahas sejumlah persiapan promosi Indonesia di wilayah Fukuoka dan penguatan kerja sama seni budaya serta dukungan terhadap pelajar Indonesia di Fukuoka, KBRI Tokyo juga bertemu dengan perwakilan pemerintah Kota Fukuoka, Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka City Public Library serta Fukuoka International Student Support Center.


Dubes RI Heri Akhamdi Resmikan Pondok Pesantren Indonesia Pertama di Jepang

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Attaqwa di Koga, Prefektur Ibaraki, pada Jumat (3/5/2024). (Dok. KBRI Tokyo)

Di sisi lain, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) At-Taqwa di Koga, Prefektur Ibaraki, pada Jumat (3/5/2024). Peresmian pondok pesantren ini juga diikuti dengan Kegiatan Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) dan Pendidikan Menengah Kepemimpinan NU (PMKNU). 

Dalam sambutannya, Dubes Heri mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat muslim Indonesia di Jepang dalam mewujudkan pendirian pesantren pertama di Jepang.

"Pesantren ini dibangun secara gotong royong oleh Nahdliyyin dan masyarakat muslim Indonesia di Koga dan sekitarnya serta didukung oleh pihak-pihak di luar Jepang, khususnya masyarakat Indonesia," ujar Dubes Heri yang juga merupakan Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) Jepang seperti dikutip dari pernyataan tertulisnya, Minggu (5/5).

"Pesantren NU At-Taqwa di Koga ini saya harap dapat menjadi pusat pendidikan bagi generasi muda Indonesia yang saat ini berada di Jepang, termasuk aktivitas ekonomi untuk kemandirian operasionalnya. Jadi, kegiatan ibadah wajib, pendidikan dan muamalah dapat dilaksanakan secara seimbang, dan memberi kemanfaatan kepada para santri serta jemaah."

Turut mendampingi Dubes Heri dalam peresmian ini Ketua Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang Muhammad Zahrul Muttaqin, Ketua DKM Masjid Indonesia Tokyo Muhammad Muharram Hidayat, dan Atase Pendidikan KBRI Tokyo Amzul Rifin.

Selengkapnya di sini...

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya