Liputan6.com, Jakarta - Euro 2024 akan menjadi penampilan ke-10 untuk tim nasional Italia. Tim berjuluk Gli Azzurri itu telah menorehkan prestasi yang mengesankan di panggung Eropa sepanjang sejarah kompetisi.
Dua kali mereka berhasil meraih gelar juara, yang pertama kali diraih pada tahun 1968, diikuti dengan kemenangan yang luar biasa pada edisi terakhir. Prestasi tersebut mempertegas status Italia sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di level internasional.
Advertisement
Namun, kesuksesan timnas Italia tidak hanya terbatas pada dua gelar itu. Mereka juga pernah mencapai final pada dua kesempatan lainnya, yakni pada tahun 2000 dan 2012. Bahkan ketika tidak berhasil meraih gelar, Italia selalu menjadi ancaman serius bagi lawan-lawannya, dengan pencapaian semifinal pada tahun 1980 dan 1988.
Pada Piala Eropa 2024, skuad Luciano Spalletti berada di Grup B bersama Spanyol, Kroasia, dan Albania. Pada laga perdana, Italia dijadwalkan menghadapi Albania di Signal Iduna Park, Sabtu (15/6/2024).
Pemain Kunci Italia: Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma adalah kiper berbakat kelahiran 25 Februari 1999 yang saat ini bermain di tim Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Sebelum mencatatkan namanya di daftar pemain PSG, Donnarumma telah mengukir jejaknya bersama klub legendaris Italia, AC Milan. Ketika membela I Rossoneri, dia sudah menembus tim utama sejak berusia 16 tahun.
Pada musim panas 2021, dia mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Statistik memukau dengan mencatat tiga clean sheet dan hanya kebobolan empat gol dalam tujuh penampilan membawa Italia menjadi juara Piala Eropa untuk kali kedua.
Rapor tersebut membuat UEFA menobatkannya sebagai Player of the Tournament, sebuah kehormatan yang jarang diraih oleh seorang penjaga gawang. Ini merupakan momen bersejarah karena menjadi yang pertama kalinya seorang kiper memenangkan penghargaan tersebut.
Advertisement
Profil Pelatih Italia: Luciano Spalletti
Spalletti memulai perjalanan manajerialnya dengan Empoli pada 1993. Dari situ, Spalletti melangkah ke klub-klub besar di Italia, membawa dampak yang tak terbantahkan di setiap tempat ia berpijak.
Dua periode berjalan bersama AS Roma membuktikan keahliannya yang luar biasa, di mana ia memimpin tim meraih dua gelar Coppa Italia berturut-turut.
Namun, pencapaian terbesarnya tidak hanya terdapat di tanah kelahiran. Spalletti mengekspansi pengaruhnya ke Rusia dengan memimpin Zenit St Petersburg dari tahun 2009 hingga 2014. Di sana, ia meraih dua gelar Liga Utama Rusia, menandai era keemasan bagi klub tersebut.
Gelar Serie A yang didambakan kemudian datang ketika menangani Napoli. Dia memimpin tim merebut Scudetto pada musim 2022/2023, sekaligus mengukir namanya sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh dalam sejarah Liga Italia.
Capaian itu mendorong Federasi Sepak Bola Italia untuk menunjuknya sebagai pelatih tim nasional pada Agustus 2023.