Profil Tim Piala Eropa 2024: Albania Tidak Ingin Jadi Penggembira

Bagi tim nasional Albania, Euro 2024 akan menjadi penampilan kedua di Piala Eropa. Setelah menantikan momen ini dengan penuh antusiasme, mereka akan mengawali perjalanan melawan juara bertahan Italia, Sabtu (15/6/2024) mendatang.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 08 Mei 2024, 14:00 WIB
Gol pembuka kemenangan Albania dicetak Jasir Asani pada menit ke-9. (AP Photo/Franc Zhurda)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi tim nasional Albania, Euro 2024 akan menjadi penampilan kedua di Piala Eropa. Setelah menantikan momen ini dengan penuh antusiasme, mereka akan mengawali perjalanan melawan juara bertahan Italia, Sabtu (15/6/2024) mendatang.

Tidak ada yang dapat meragukan bahwa Albania akan berada di grup yang menantang. Masuk Grup B bersama Spanyol, Kroasia, dan Italia, timnas Albania dihadapkan pada ujian yang berat. Namun, sebagai tim yang bermain dengan semangat dan kegigihan, Albania siap untuk menantang siapapun yang berani menghadang mereka.

Perjalanan mereka menuju Piala Eropa 2024 tidaklah mudah. Dengan skuat yang dipimpin oleh Sylvinho, Albania harus melalui kualifikasi yang ketat dan penuh tantangan. Namun, dengan tekad yang membara, mereka berhasil meraih tiket ke putaran final setelah mengungguli negara-negara lain yang lebih mapan, yakni Republik Ceko dan Polandia.

Melihat perjalanan mereka sebelumnya di Euro 2016, Albania telah membuktikan kemampuan bersaing di tingkat tertinggi meski gagal melangkah ke babak gugur.

Mereka tentu tidak ingin sekedar jadi pelengkap atau penggembira saja pada Piala Eropa mendatang di Jerman.


Pemain Kunci Albania: Elseid Hysaj

Gelandang Juventus, Douglas Costa (kanan) berebut bola dengan bek Napoli, Elseid Hysaj saat bertanding pada lanjutan Liga Serie A Italia di Stadion Allianz di Turin (22/4). Juventus takluk atas Napoli 1-0. (AP Photo/Alessandro Di Marco)

Elseid Hysaj adalah seorang pemain sepak bola yang bermain sebagai bek kanan untuk klub Serie A, Lazio. Bergabung sejak 2021 setelah sebelumnya membela Empoli dan Napoli, dua menunjukkan keunggulan dan dedikasi yang konsisten dalam setiap pertandingan.

Kiprah Hysaj tidak hanya terbatas pada panggung klub. Dia juga telah menjadi tulang punggung tim nasional, mewakili negaranya di berbagai kompetisi internasional.

Puncak dari perjalanannya hadir saat membawa Albania lolos ke turnamen besar pertama sepanjang sejarah yakni Piala Eropa 2016. Setelah itu dia kembali membantu tanah kelahiran merebut tiket Euro 2024 di Jerman.


Pelatih: Sylvinho

Sylvinho merupakan pemain pertama yang pernah berseragam Manchaster City dan Barcelona. Ia memutuskan pindah menuju ke Man City pada awal musim 2009/10, usai menghabiskan lima musim bersama Los Blancos. Berstatus bebas transfer, ia difungsikan sebagai pemain pelapis. (AFP/Paul Ellis)

Sylvinho adalah seorang manajer sepak bola yang sebelumnya aktif bermain. Dikenal sebagai seorang bek kiri yang ulung, Sylvinho memulai kariernya di lapangan hijau bersama Corinthians.

Langkah besar dalam kariernya datang ketika dia bergabung dengan Arsenal tahun 1999. Di sana, dia menjadi idola para penggemar dengan penampilannya yang gemilang selama dua musim.

Perjalanan Sylvinho di Eropa terus berlanjut, membawa dia ke Celta Vigo di LaLiga sebelum berlabuh di Barcelona pada tahun 2004. Bersama Blaugrana, dia menorehkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pada tahun 2006 dan 2009, serta meraih sejumlah penghargaan lainnya. 

Setelah meninggalkan Barcelona, Sylvinho mengakhiri masa aktifnya sebagai pemain di Inggris, membela Manchester City pada musim 2009/2010. Namun, begitu melepas sepatu sepak bola, perjalanan barunya dimulai. Dia melangkah ke dunia manajerial.

Pada awal kiprahnya, Sylvinho tidak bertahan lama ketika dipercaya menangani klub Prancis Olympique Lyon dan pulang ke Corinthians. Meski begitu, Federasi Sepak Bola Albania tetap memberinya pekerjaan pada 2023.

Sylvinho membayar kepercayaan tersebut dengan membawa Albania lolos Piala Eropa 2024.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya