Liputan6.com, Roma - Bencana yang terjadi pada 7 Mei 1976 adalah gempa bumi terburuk yang pernah terjadi di Italia.
Insiden ini menewaskan lebih dari 550 orang dan menyebabkan 80.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Advertisement
Sedikitnya 1.000 orang terluka ketika gempa melanda wilayah utara Friuli pada malam hari, berdampak ke 11 desa di dekat perbatasan Austria dan Yugoslavia, dikutip dari laman BBC, Selasa (7/6/2024).
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, sebanyak 1.000 orang mungkin telah terbunuh.
Kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah karena petugas penyelamat menemukan lebih banyak jenazah di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.
"Kami tidak punya cukup peti mati," kata pekerja pemakaman di Friuli.
Militer setempat dan Palang Merah berada di lokasi. Mereka dijadwalkan bergabung dengan petugas penyelamat dari Venesia dan Trieste.
Pejabat dari kota-kota yang terkena dampak meminta bantuan obat-obatan dan lampu darurat untuk rumah sakit.
Unit tentara Amerika di wilayah tersebut telah menerbangkan peralatan dan staf medis dengan helikopter dan menerbangkan korban luka.
Presiden Italia kala itu Giovanni Leone dan Menteri Dalam Negeri Francesco Cossiga mengunjungi zona gempa dengan helikopter.
Mereka meneteskan air mata ketika berbicara dengan korban luka di sebuah rumah sakit di kota kecil Maiano, 10 mil (16 km) barat laut Udine.
Kota perbukitan Gemona, lebih jauh ke utara, hampir rata dengan tanah, menewaskan sedikitnya 100 orang. Seorang pekerja pemakaman mengatakan kepada wartawan: "Kami tidak punya cukup peti mati."
Narapidana penjara kota mencoba memanjat tembok dengan panik untuk keluar tetapi dipukul mundur oleh tembakan senapan mesin.
Gempa terakhir ini, yang berkekuatan magnitudo 6,5, merupakan gempa terkuat dari 23 gempa yang terjadi pada malam tanggal 5 Mei.
Hal ini bisa dirasakan di Perancis, Jerman Barat, Austria, Cekoslowakia, Polandia dan Yugoslavia.
Sebagian besar dari 180.000 orang yang tinggal di wilayah Friuli bermalam di luar ruangan karena takut akan terjadi gempa susulan lebih lanjut.
Kantor pariwisata Italia di London mengatakan, tidak ada korban jiwa dari warga Inggris.