Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Hujan Guyur Sebagian Besar Wilayah

Sebagian wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (7/5/2024) diprediksi langit paginya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Mei 2024, 20:59 WIB
Sebagian wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (7/5/2024) diprediksi langit paginya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah Indonesia pada pagi hari ini, Selasa (7/5/2024), diprediksi langitnya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Cuaca hujan ringan pagi hari ini diprediksi mengguyur wilayah Bengkulu, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Manokwari, Mamuju, dan Padang serta hujan sedang di Ambon, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca Indonesia siang nanti diprakirakan sebagiannya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.

Beberapa wilayah diprediksi hujan dengan intensitas ringan siang nanti di antaranya Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Samarinda, Mamuju, Makassar, Manokwari, dan Ambon.

Wilayah Bandar Lampung diprakirakan hujan sedang, hujan lebat di Medan, serta waspada hujan petir di Pontianak, Tanjung Pinang, dan Padang siang hari nanti.

Untuk malam hari nanti langit Indonesia sebagiannya diprediksi BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id bakal cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan mengguyur Bengkulu, Jakarta Pusat, Gorontalo, Palangkaraya, Tarakan, Pangkal Pinang, Ambon, Kota Jayapura, Pekanbaru, Kendari, Padang, Palembang, dan Medan malam nanti. Waspada hujan petir malam hari nanti di langit Jambi, Samarinda, dan Mamuju.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jambi   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah
 Pontianak   Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Tarakan   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Pangkal Pinang  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Petir  Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Ambon   Hujan Sedang  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Ternate   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Kupang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Manokwari   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
 Pekanbaru   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Mamuju   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Makassar   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Manado    Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Hujan Ringan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Palembang  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Lebat  Hujan Ringan

BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas di Sebagian Wilayah Indonesia

Pria main skateboard saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu sebanyak 63,66 persen zona musim akan memasuki periode kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.

"Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024," tutur Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangannya, Sabtu, 4 Mei 2024.

Guswanto menyebut, pihaknya mencermati kejadian fenomena gelombang panas yang terjadi di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir, bahwa hal itu tidak terkait dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia.

Sebab, kata dia, udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan fenomena siklus tahunan, sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.

Lebih lanjut, istilah gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celsius atau lebih.


Kondisi Suhu Panas di Indonesia

Pejalan kaki berjalan saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Guswanto mengatakan, fenomena tersebut umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia.

"Secara meteorologis, hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer, sehingga aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, misalnya pada sistem tekanan tinggi skala luas dalam periode cukup lama. Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di wilayah ekuator," ucap Guswanto.

Berdasarkan data BMKG, kondisi suhu panas di wilayah Indonesia dengan nilai di atas 36 derajat C celsius tercatat pada beberapa wilayah, seperti di Deli Serdang 37,1 derajat celsius; Medan 36,6 derajat celsius; Kapuas Hulu 36,6 derajat celsius; Sidoarjo 36,6 derajat celsius; dan Bengkulu sebesar 36,6 derajat celsius.

Meskipun beberapa wilayah mengalami cuaca yang panas, potensi hujan sedang-lebat di sebagian wilayah Indonesia tetap masih ada.

"Dalam sepekan terakhir bulan April 2024, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih terjadi di beberapa wilayah, seperti di Kerinci Jambi 83,8 mm per hari, Manado Sulawesi Utara 80 mm per hari, Aceh Besar 130 mm per hari, Sorong Papua Barat 91,0 mm per hari, Minangkabau Sumatera Barat 84 mm per hari, Kufar Maluku 83 mm per hari, dan Indragiri Riau sebesar 92 mm per hari," kata Guswanto.


Potensi Hujan Lebat Masih Terjadi

Sejumlah pengendara menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan, memasuki awal Mei 2024 ini, potensi hujan dengan intensitas lebat masih dapat terjadi dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

Seperti di sebagian Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Kondisi itu dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

"Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih dapat terjadi di Indonesia, sedangkan sebagian wilayah lain masih berpotensi mengalami fenomena suhu panas, maka masyarakat dihimbau untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap potensi bencana, serta terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi info BMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail," ujar Andri.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya