Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan Senin (6/5/2024). IHSG naik terbatas di tengah sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,02 persen ke posisi 7.135,89. Indeks LQ45 bertambah 0,33 persen ke posisi 906,29. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Advertisement
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.178,76 dan level terendah 7.102,68. Sebanyak 309 saham menguat sehingga angkat IHSG. 261 saham melemah dan 209 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.140.528 saham dan volume perdagangan 21,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.020. Investor asing jual saham Rp 1,18 triliun pada awal pekan ini. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 3,31 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri merosot 1,76 persen, sektor saham kesehatan turun 0,03 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,09 persen.
Sementara itu, sektor saham properti meroket 2,56 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi naik 1,49 persen dan sektor saham basic dan transportasi masing-masing menguat 1,28 persen.
Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,04 persen, sektor saham nonsiklikal naik 0,67 persen, sektor saham siklikal menguat 0,38 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,31 persen.
Dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bursa Asia bergerak menguat tak lepas dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 3 Mei 2024. Di mana nonfarm payrolls (NFP) yang sebelumnya berada di level 315.000 menurun menjadi 175.000.
Sentimen yang Bayangi IHSG
"Unemployment rate AS juga naik dari sebelumnya 3,8 persen menjadi 3,9 persen, yang memperkuat spekulasi bahwa penurunan suku bunga The Fed kemungkinan akan dilakukan pada September 2024,” demikian dikutip dari Antara.
Selain itu, dari Asia, Bank of Japan diduga telah habiskan lebih dari 9 triliun Yen (USD 59 miliar) untuk mendukung mata uang mereka pada pekan lalu dan mendorong yen dari level terendah dalam 34 tahun di level 160,245 per dolar AS menjadi hanya sekitar USD 151,86.
Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat PDB kuartal I-2024 yang naik ke level 5,11 persen (yoy) setelah berada pada level 5,04 persen (yoy), atau mendekati target pemerintah 2024 yang sebesar 5,2 persen (yoy).
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham LABA melambung 34,21 persen
- Saham CASS melambung 25 persen
- Saham LPKR melambung 24,62 persen
- Saham SIPD melambung 22,45 persen
- Saham NINE melambung 20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham TGUK merosot 34,91 persen
- Saham SURI merosot 25 persen
- Saham IKAI merosot 14,29 persen
- Saham ANDI merosot 14,29 persen
- Saham KOTA merosot 14,29 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1,2 triliun
- Saham TLKM senilai Rp 681,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 521,3 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 395,3 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ATLA tercatat 97.633 kali
- Saham BBRI tercatat 50.060 kali
- Saham TLKM tercatat 38.902 kali
- Saham WIFI tercatat 38.067 kali
- Saham GOTO tercatat 32.201 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Senin, 6 Mei 2024 mengikuti kenaikan wall street karena laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan the Federal Reserve (the Fed) dapat segera menurunkan suku bunganya.
Sementara itu, investor menanti keputusan suku bunga Bank Sentral Australia pada Selasa pekan ini dan data perdagangan China pada April pada Kamis pekan ini.
ING menyebutkan, pertemuan bank sentral Australia layak dicermati seiring data inflasi terbaru dari Australia menunjukkan pertumbuhan harga mulai meningkat.
Namun, analis menuturkan, data inflasi Australia lebih baik dari perkiraannya. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, perekonomian negara itu lebih melambat dengan melemahnya pasar tenaga kerja secara substansial.
Indeks ASX 200 menguat 0,7 persen ke posisi 7.682,4. Indeks Hang Seng naik 0,47 persen, dan indeks CSI 300 bertambah 1,48 persen ke posisi 3.657,88.
Advertisement