Wakil Ketua KPK Alexander Marwata Dilaporkan ke Polisi, Terkait Kasus Apa?

Polda Metro Jaya mengkonfirmasi tengah menangani laporan terhadap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Kasus tersebut tengah ditangani Satgas Tipikor Polda Metro Jaya.

oleh Tim News diperbarui 07 Mei 2024, 04:39 WIB
Alex mengungkapkan, Marilya ditahan di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) akibat bertemu salah satu tersangka korupsi.

Pelaporan pimpinan KPK ke polisi ini dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

“Yang menangani Satgas Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) langsung,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Namun demikian, Ade Ary tidak menjelaskan lebih lanjut soal laporan tersebut. Termasuk, dengan perkembangan proses penyelidikan yang saat ini ditangani Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melalui Satgas Tipikor.

Perlu diketahui, Alexander sempat mengaku dilaporkan ke Polda Metro Jaya akibat pertemuan dengan pihak berperkara yaitu Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto (ED) dengan tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang kasusnya ditangani KPK.

"Saya belum dipanggil. Baru staf yang diundang untuk klarifikasi," kata Alex saat dihubungi wartawan, Senin (22/4/2024).

 


Kata Alex Soal Pertemuannya dengan Eko

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata memberikan keterangan terkait penetapan tersangka Ketua KPK Firli Bahuri saat konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Alex pun menjelaskan pertemuan dengan Eko Darmanto terjadi ruang kantornya, Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan pada Maret 2023. Dia pun menyebut pertemuan itu turut ditemani staf Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK dan diketahui Pimpinan KPK yang lain.

"Betul Saya bertemu ED di kantor didampingi staf dumas dan seizin serta sepengetahuan pimpinan lainnya. Waktunya sekitar awal maret 2023. ED melaporkan dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam importasi emas, hape dan besi baja," kata Alex.

"Yang saya tidak habis pikir orang yang melaporkan sepertinya memang ingin mencari cari kesalahan pimpinan dan menginginkan KPK selalu gaduh," katanya.

 


Eko Sudah Tersangka

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/3/2023). KPK melakukan pemeriksaan terhadap Eko Darmanto untuk dimintai klarifikasi terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebesar Rp 15,7 miliar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perlu diketahui, Eko Darmanto sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK akibat kasus penerimaan gratifikasi Rp18 miliar dari sejumlah pihak terkait bisnis ekspor-impor di Bea Cukai.

Dimana setelah berkas perkara penerimaan gratifikasi rampung, jumlah gratifikasi Eko hanya Rp10 miliar. Sementara dalam pengembangan kasus, Eko ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPU mencapai Rp20 miliar.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya