Gigi Hadid Pakai Gaun Korset yang Dibuat Selama 13.500 Jam dan Zendaya Comeback di Met Gala 2024

Gaun itu juga merupakan karya lawas John Galliano di tahun 1996. Ia melengkapi penampilannya dengan headpiece yang sempat dirancang oleh Philip Treacy untuk Alexander McQueen pada 2006. Dalam balutan busana hitam ini Zendaya hanya menggunakan make up yang natural dengan alis yang dibuat pirang.

Yang tak kalah menarik adalah penampilan Gigi Hadid yang tak pernah absen dari tahun ke tahun untuk hadir di Met Gala. Di tahun ini ia memakai gaun indah yang dirancang oleh Thom Browne. Dalam akun Instagramnya, Thom Browne, mengatakan jika model papan atas itu mengenakan gaun korset warna putih yang khusus disulam dengan lebih dari dua juta manik-manik terompet mikro putih.

"Merupakan suatu kehormatan untuk menyaksikan Gigi menjadi hidup. Dia adalah talenta sejati yang bersinar. Saya ingin penampilannya mewujudkan kerapuhan dan karya luar biasa yang Anda lihat di pameran Andrew [Bolton], yang mekar di karpet dan di Museum Seni Metropolitan,” ujar Browne tentang Hadid.

Melansir Vogue, gaun ini dibuat dengan fokus yang intens pada setiap detailnya. Keseluruhan tampilan ini butuh waktu lebih dari 13.500 jam bagi tim yang terdiri lebih dari 70 orang untuk membuat gaun yang seluruhnya dibuat dengan tangan, dan akan disimpan dalam arsip permanen Browne setelah Met Gala 2024.

Pada lapisan luarnya saja membutuhkan tim yang terdiri dari 40 orang selama 8.500 jam untuk menyulamnya. Gaun korset juga termasuk hasil karya yang mengesankan; sebuah tim yang terdiri dari 20 pengrajin menghabiskan 5.000 jam untuk menyulam 2,8 juta manik-manik terompet mikro ke gaun itu.

Sementara itu, pengunjuk rasa pro-Palestina melakukan demonstrasi di dekat venue Met Gala 2024 di Museum Seni Metropolitan, New York, Amerika Serikat (AS), Senin, 6 Mei 2024, waktu setempat. Diketahui lebih dari seribu demonstran berusaha masuk ke dalam museum, menuju acara fesyen dan sosialita terbesar garapan Vogue.

Melansir New York Post, Selasa (7/5/2024), kelompok demonstran lain yang bergerak dari Hunter College membakar bendera di depan tugu Peringatan Infanteri Seratus Tujuh di Central Park. Selain itu, mereka menuliskan grafiti "Gaza" dalam huruf hitam besar dan ditutupi stiker bertuliskan "Hentikan genosida. Akhiri apartheid. Bebaskan palestina," menurut sumber Kepolisian Wilayah New York.

Pihak berwajib menangkap sekitar dua lusin orang dalam insiden tersebut, namun tidak dapat membendung massa yang terus bergerak menuju venue Met Gala. Kerumunan yang terus bertambah itu bergerak ke utara di Fifth Avenue dan menghalangi lalu lintas di sepanjang jalan, sebelum polisi menghentikan mereka di East 79th Street Transverse, Central Park.

"Buka, bebaskan, kami tidak akan berhenti, kami tidak akan beristirahat," teriak para pengunjuk rasa sambil mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan penutup kepala keffiyeh.

Meski mengincar acara mewah yang diperkirakan telah lama jadi sasaran demonstrasi, para demonstran tidak dapat mencapai museum seni ikonis tersebut karena barikade kepolisian. "Apakah itu Metnya?" ujar salah satu pengunjuk rasa bertanya pada temannya. "Oh tidak, tapi kita sudah sangat dekat."

Polisi berhasil mengalihkan kerumunan demonstran ke Central Park sebelum memblokir pintu keluar, di mana rombongan itu sempat terhenti. Namun, ratusan dari mereka tetap melanjutkan gerakan ke arah utara menuju Museum Seni Metropolitan.

Para pengunjuk rasa berhasil menerobos keluar dari taman dan masuk ke dalam area jangkauan Met Gala. Namun, puluhan polisi membentuk blokade dan memberi jarak dengan dua baris peleton demi mencegah mereka semakin dekat dengan venue Met Gala. Demonstrasi tersebut berhasil diredam dan dihentikan Kepolisian Wilayah New York.