Liputan6.com, San Juan - Ada 49 jenazah dengan kepala, tangan, dan kaki yang terpisah lantaran dimutilasi. Jenazah ditemukan di sebuah jalan raya di utara Meksiko menuju ke perbatasan Texas.
Dilaporkan bahwa insiden ini merupakan pembantaian dalam perang eslakali antara dua kartel narkoba yang mendominasi Meksiko pada tanggal 13 Mei 2012, tepat 12 tahun lalu.
Advertisement
Seperti dilansir dari CBS News, Senin (13/5/2024), otoritas lokal dan federal menemukan jenazah tersebut di jalanan kota San Juan, di sebuah jalan raya yang menghubungkan metropolis Monterrey ke kota perbatasan Reynosa.
Juru bicara keamanan negara bagian Nuevo Leon, Jorge Domene, mengatakan dalam konferensi pers bahwa 43 pria dan enam wanita sulit diidentifikasi karena anggota tubuhnya yang tak lengkap.
Jenazah itu sedang dibawa ke sebuah auditorium Monterrey untuk tes DNA.
Korban-korban tersebut bisa saja sudah dibunuh di lokasi lain dua hari sebelum ditemukan, yang kemudian dibawa ke San Juan, sebuah kota di munisipalitas Cadereyta, sekitar 175 kilometer barat daya McAllen, Texas, kata Jaksa Agung Negara Adrian de la Garza.
Di saat itu, ada satu keluarga yang mencari anggota keluarganya yang berkelamin perempuan.
Petugas yang berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan untuk membicarakan kasus tersebut mengatakan, tidak ada dari enam jenazah perempuan yang cocok dengan deskripsi putri yang hilang tersebut.
Ia mengatakan, beberapa tubuh korban bahkan hancur dan beberapa memiliki seluruh lengan atau kaki bawah yang hilang.
De la Garza mengatakan, ia tidak menolak kemungkinan bahwa korban adalah migran yang sedang menuju ke AS.
Tetapi tampaknya lebih mungkin bahwa pembantaian tersebut adalah serangan terbaru dalam permainan mengerikan 'tit-for-tat' atau permainan pembalasan dalam pertempuran antara geng narkoba yang brutal.
"Ini merupakan yang paling definitif dari semua perang geng," kata Raul Benitez Manaut, seorang ahli keamanan di Universitas Nasional Otonom Meksiko.
Kaitan Penemuan Mayat dengan Kartel-kartel di Meksiko
Pembuangan secara massal telah meningkat di sekitar Meksiko selama enam bulan sebelum Mei 2012, karena geng Zetas berhadapan dengan Kartel Sinaloa, yang dipimpin oleh bos narkoba buronan Joaquin "El Chapo" Guzman dan sekutunya.
Selama hampir enam tahun masa kepemimpinan Presiden Felipe Calderon yang ditandai dengan serangannya terhadap kejahatan terorganisir, dua kartel ini telah menjadi kartel terbesar di negara tersebut yang bertempur atas rute transportasi strategis dan wilayah, termasuk sepanjang perbatasan utara dengan AS dan di negara bagian pantai Teluk Veracruz.
Dalam waktu kurang dari sebulan sebelum penemuan jenazah di 2012 ini, ada 14 pria yang dimutilasi juga ditemukan di dalam sebuah van di pusat Nuevo Laredo.
Ada pula 23 orang ditemukan digantung dan dipenggal di kota perbatasan yang sama, dan 18 jenazah yang terpotong-potong ditemukan di dekat kota terbesar kedua di Meksiko, Guadalajara.
Nuevo Laredo, Monterrey, dianggap sebagai wilayah Zeta, sementara Guadalajara telah lama dikuasai oleh geng yang setia pada kartel Sinaloa.
Zetas merupakan kartel yang tidak memiliki wilayah nyata atau aliran pendapatan yang aman, tidak seperti Sinaloa dengan perdagangan kokain yang menguntungkan dan kendali atas rute penyelundupan dan wilayah, ungkap Benitez.
Namun, Zetas memiliki senjata banyak sementara Sinaloa memiliki angkatan penegakan yang lemah, tambahnya.
Zetas, yang didirikan oleh desertir dari pasukan elit khusus Meksiko, mulai sebagai pembantai untuk Kartel Teluk sebelum kedua geng itu mengalami perpecahan pada awal 2010.
Advertisement
Awal Pertikaian dan Pembantaian Dimulai
Keberhasilan pemerintah dalam membunuh atau menangkap pemimpin kartel telah membubarkan beberapa geng besar menjadi kelompok yang lebih lemah dan terlibat dalam konflik dalam banyak kasus bersekutu dengan Zetas atau Sinaloa.
Setidaknya salah satu dari kedua kartel tersebut hadir di hampir semua dari 32 negara bagian Meksiko.
Pada Mei 2011, lebih dari sebagian dua puluh orang dari Zetas tewas ketika mereka mencoba untuk menyusup ke wilayah Sinaloa di negara bagian pesisir Pasifik Nayarit.
Namun, pertikaian mereka dimulai secara serius pada musim gugur 2011 di Veracruz, sebuah negara bagian penyelundupan strategis dengan pelabuhan ganda yang besar.
Sebuah geng narkoba yang bersekutu dengan Sinaloa meninggalkan 35 jenazah di sebuah bulevard utama di kota Veracruz pada bulan September 2011, dan polisi menemukan 32 jenazah lainnya, yang diduga dibunuh oleh geng yang sama, beberapa hari setelah itu.
Tujuannya tampaknya untuk mengambil alih wilayah yang telah dikuasai Zetas.