Penipuan Skimming Makin Marak, OJK Kasih Tahu Cara Cegah dan Atasi

Skimming, sebuah tindakan pencurian data kartu kredit atau debit yang semakin meresahkan, telah menjadi ancaman serius dalam dunia keuangan modern.

oleh Divina Aulia Rachmani diperbarui 07 Mei 2024, 16:30 WIB
Sebenarnya apa dan bagaimana cara kerja teknik skimming kartu ATM?

Liputan6.com, Jakarta - Skimming, sebuah kata yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun merupakan ancaman nyata dalam dunia keuangan kita. Skimming adalah tindakan kriminal yang merampas informasi penting dari kartu kredit atau debit dengan cara yang sangat licik.

Melalui skimming, para penjahat bisa dengan mudah mencuri data kartu, termasuk nomor rekening bank, nomor kartu ATM beserta PIN, dan berbagai informasi rahasia lainnya. Metode ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial bagi korban, tetapi juga dapat merusak reputasi lembaga keuangan yang dicatut namanya.

Hal ini mengakibatkan konsumen menjadi semakin rentan terhadap pencurian identitas dan penyalahgunaan kartu.

Dalam beberapa kasus, kerugian yang ditimbulkan oleh skimming bahkan dapat mencapai jumlah yang sangat besar, mempengaruhi stabilitas keuangan individu maupun institusi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya skimming dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri kita dari ancaman ini.

Bagaimana Skimming dilakukan?

Melansir unggahan resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada instagram @ojkindonesia, Selasa (7/5/2024), ada beberapa modus operandi yang digunakan oleh para pelaku skimming untuk merampas informasi kartu kredit atau debit:

1. Pemasangan Skimmer pada Mesin ATM

Pelaku memasang alat skimmer pada slot kartu ATM. Alat ini dirancang untuk merekam data dari strip magnetik kartu yang melewati mesin.

Dengan demikian, para pelaku dapat dengan mudah menduplikasi kartu nasabah tanpa disadari.

2. Penyadapan pada Mesin Electronic Data Capture (EDC)

Mesin EDC yang biasanya terdapat di berbagai kasir toko juga menjadi target para pelaku skimming. Mereka menggunakan dua metode, yaitu dengan menyematkan alat skimmer pada mesin EDC atau dengan metode yang lebih rumit, yaitu wire tapping.

Metode kedua bertujuan untuk menyadap saluran komunikasi data antara mesin EDC dan bank atau lembaga keuangan yang dituju.


Langkah Cegah Skimming

Banner grafis skimming ATM (Liputan6.com/Abdillah)

Tentu saja, langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari jebakan skimming. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

1. Jaga Kerahasiaan Informasi Kartu

Jangan pernah memberikan data atau informasi kartu kepada orang lain, termasuk nomor kartu, CVV, dan PIN.

2. Ubah PIN secara Berkala

Selalu ubah PIN secara berkala dan hindari menggunakan kombinasi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nomor telepon.

3. Lindungi PIN saat Digunakan

Tutupi tangan Anda saat memasukkan PIN di ATM atau mesin EDC untuk mencegah penjahat melihatnya.

4. Periksa Transaksi Secara Berkala

Periksa slip transaksi Anda dan cocokkan dengan laporan transaksi yang Anda lakukan. Segera laporkan jika terdapat perbedaan atau kesalahan.

5. Hati-hati dengan Slip Transaksi Kosong

Jangan pernah menandatangani slip transaksi yang kosong, hal ini bisa mencegah penyalahgunaan data.

 


6. Perhatikan Kondisi Mesin ATM

Perhatikan apakah ada kejanggalan pada fisik mesin ATM, seperti kabel yang terlepas atau perangkat tambahan yang dipasang. Slot kartu yang terbuat dari plastik tipis atau tombol yang sulit ditekan bisa menjadi indikasi adanya skimming.

7. Waspadai Lokasi ATM

Hindari menggunakan ATM yang terletak di tempat gelap atau tanpa pengawasan keamanan, seperti keberadaan security atau kamera CCTV.

Skimming adalah ancaman serius bagi keamanan finansial kita.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dari tindakan kriminal ini. Ingatlah bahwa kehati-hatian adalah kunci utama dalam menjaga keamanan informasi dan keuangan kita.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya