Dulu Dicap Jadul, Kantor Pusat Pegadaian Kini Disulap jadi Megah

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meresmikan gedung baru PT Pegadaian, The Gade Tower. Gedung ini disebut-sebut menjadi simbol modernisasi perusahaan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Mei 2024, 19:45 WIB
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meresmikan gedung baru milik PT Pegadaian yang disebut The Gade Tower. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meresmikan gedung baru PT Pegadaian, The Gade Tower. Gedung ini disebut-sebut menjadi simbol modernisasi perusahaan.

Dia mengungkapkan, sebelumnya, gedung Pegadaian berkesan jadul. Namun, hadirnya gedung baru setinggi 28 lantai ini diharapkan mampu mengubah citra tersebut.

"Jadi dulu kan kesannya kan jadul banget gitu ya, kantornya di Keramat gitu kan, sebelah Pasar Kenari gitu kan," kata Kartika dalam momen peresmian, di Jakarta, Selasa (7/5/2024)

"Jadi harus ada satu perubahan yang menunjukkan modernisasi dari Pegadaian, digitalisasi, dan saya ingin juga nanti milenialnya juga nanti mulai tampak dan muncul talent-talent baru," sambungnya.

Dia berharap, langkah modernisasi Pegadaian tidak berhenti pada bentuk gedung megah yang berdiri di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Namun, bisa ditunjukkan dengan layanan yang juga semakin moderen dengan digitalisasi.

Termasuk pada rencana merilis layanan bank bullion atau emas batangan. Menurutnya, langkah tersebut akan membuat produk dan layanan Pegadaian relevan dengan kemajuan zaman.

"Dan ini menjadi simbolisasi untuk modernisasi, modernisasi digital maupun juga modernisasi talent di Pegadaian. Supaya nantinya ke depan juga talent-talent terbaik di Indonesia juga ingin bekerja di Pegadaian," urainya.

Berubah Dalam 10 Tahun

Lebih lanjut, pria yang karib disapa Tiko ini berharap perubahan Pegadaian bisa terlihat dalam 10 tahun kedepan. Sejalan dengan industri investasi emas yang digadang tidak masuk masa redup atau sunset.

"Jadi harapan saya ini benar-benar nanti dalam 10 tahun ke depan, wajah pegadaian bisa berubah menjadi institusi yang modern dan tidak ada ketakutan menjadi sunset," katanya.

Ditambah lagi, ada penguatan pada ekosistem Holding Ultra Mikro yang didalamnya mencakup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian.

"Karena harusnya ke depan optimis bahwa dengan laba yang besar, dengan market yang besar, apalagi dengan ekosistem ultra mikro BRI yang sangat raksasa ini, harusnya customer based, produk, dan jangkauan distribusi pegadaian makin lebar dan makin menghasilkan bisnis yang semakin besar dan semakin sustainable ke depan," pungkasnya.

 


Singgung Keberhasilan Holding Ultra Mikro

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meresmikan gedung baru milik PT Pegadaian yang disebut The Gade Tower. (dok: Arief)

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meresmikan gedung baru milik PT Pegadaian yang disebut The Gade Tower. Dia turut menyinggung terkait kinerja Holding Ultra Mikro, termasuk PT Pegadaian.

Pria yang karib disapa Tiko ini mengisahkan, awalnya ada keraguan untuk membangun gedung setingga 28 lantai ini. Namun, berkaca para kinerja operasional Pegadaian, dia merasa perusahaan pantas untuk memiliki gedung megah.

"Pertama, saya bahagia melihat gedung ini. Dari awal waktu itu kita gagas. sempat ada keraguan mau jadikan jadi bangun apa enggak," ucap Tiko dalam peresmian The Gade Tower, di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

"Tapi saya bilang, ya Pegadian harusnya dengan prospek kinerja yang luar biasa dan insya Allah tahun ini bisa (mencatat pendapatan) Rp 5 triliun, sudah pantas punya gedung seperti ini," imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Tiko juga menyinggung soal kinerja Holding Ultra Mikro dalam ekosistem PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dia mencatat, keberhasilan Holding Ultra Mikro itu terlihat dari banyaknya cakupan nasabah. Data yang dikantonginya menyebut sudah ada 44 juta nasabah yang merupakan pelaku usaha ultra mikro.

"Dalam konteks untuk mikro holding, kita berhasil mencapai banyak milestone yang kita harapkan dari awal Mikro Holding dibentuk, di mana saat ini sudah ada 44 juta nasabah ultra mikro, baik di Pegadian, PNM maupun BRI, yang kita berikan access to finance, melalui program Mekaar, KUR, dengan KUR Syariah, dengan Pegadaian dan sebagainya," tuturnya.

 


Kejar Laba Rp 5,5 Triliun

Petugas melayani konsumen di kantor pusat Pegadaian, Jakarta, Selasa (20/4/2021). Pegadaian yang telah berdiri selama 120 tahun terus menunjukkan kinerja positif, ditandai dengan nilai aset dan pendapatan yang terus meningkat meskipun saat pandemi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan kinerja positif telah ditunjukkan perusahaan sepanjang 2023 lalu. Bahkan, memasuki usia perusahaan 123 tahun, pada kuartal I-2024 ini capaian laba Pegadaian terpantau baik.

Damar mengatakan, sepanjang Januari-Maret 2024, perusahaan mampu mengantongi laba sebesar Rp 1,85 triliun. Angka ini mengukuhkan langkah perusahaan untuk mengejar target laba Rp 5,5 triliun sepanjang 2024.

"Laba sampai kuartal I ini Rp 1,85 triliun. Jadi kalau kali empat ya mudah-mudahan tidak tidak meleset dari Rp 5,5 triliun lah untuk tahun ini," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya