Hari Kanker Ovarium Sedunia Diperingati Setiap 8 Mei, Berikut Sejarah dan Kenali Gejalanya

Seluruh masyarakat di dunia memperingati tanggal 8 Mei setiap tahunnya sebagai Hari Kanker Ovarium. Berikut ini sejarah dan gejala yang harus diketahui.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 08 Mei 2024, 13:16 WIB
Ilustrasi Wanita Leo yang Pemberani / by freepik

Liputan6.com, Bandung - Seluruh dunia memperingati tanggal 8 Mei setiap tahunnya sebagai Hari Kanker Ovarium Sedunia atau World Ovarian Cancer Day. Peringatan ini mempunyai tujuan untuk menyuarakan dukungan dan solidaritas terhadap perjuangan melawan kanker ovarium.

Hari Kanker Ovarium Sedunia juga menjadi momen yang baik dalam membuka kesadaran seluruh perempuan tentang pentingnya pengetahuan terkait kanker ovarium. Bahkan para perempuan dianjurkan untuk memeriksa untuk mengetahui kondisi tubuhnya sejak dini.

Mengutip dari situs World Ovarian Cancer Coalition pada peringatan tahun ini Hari Kanker Ovarium Sedunia mempunyai tema bertajuk “No Woman Left Behind”. Tema ini dipilih untuk meningkatkan partisipasi seluruh perempuan dalam merayakan peringatannya.

Organisasi tersebut juga membuka petisi yang bisa ditandatangani atau dibagikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia. Pasalnya dari proyeksi terbarunya menunjukan bahwa ada 8 juta nyawa akan hilang akibat kanker ovarium pada tahun 2050.

Sehingga organisasi tersebut menyerukan suara kepada WHO serta para pemimpin kesehatan global untuk mengakui kanker ovarium sebagai prioritas global. Petisi tersebut bisa diikuti melalui situs resminya dan terdapat seluruh informasi terkait petisi tersebut.

Sebagai informasi Hari Kanker Ovarium Sedunia diinisiasi oleh sekelompok pemimpin organisasi advokat kanker ovarium di seluruh dunia pada 2013. Sejak itu peringatannya terus dirayakan dan menjadi perhatian penting untuk seluruh dunia khususnya para perempuan.


Sejarah Hari Kanker Ovarium Sedunia

Lima Gejala Kanker Ovarium yang Tak Boleh Anda Abaikan (Sofi Photo/shutterstock)

Mengutip dari World Ovarian Cancer Coalition Hari Kanker Ovarium Sedunia didirikan sejak 2013 oleh sekelompok pemimpin advokasi kanker ovarium di seluruh dunia. Perayaan tersebut diperingati pada 8 Mei setiap tahunnya.

Peringatan ini dibentuk atas dasar keinginan untuk secara global menyuarakan solidaritas dalam berjuang melawan kanker ovarium untuk seluruh perempuan di dunia. Hari Kanker Ovarium Sedunia juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu kesehatan tersebut.

Hari Kanker Ovarium Sedunia telah mendapatkan dukungan yang besar termasuk oleh sekitar 200 organisasi seluruh dunia. Kemudian di tahun 2023 peringatan ini berhasil menjangkau lebih dari 192 juta audiens melalui media sosial di seluruh dunia.

Sebagai informasi kanker ovarium merupakan kanker paling umum ke-7 di antara kalangan perempuan dan penyebab kematian akibat kanker paling umum ke-8 secara global. Setiap tahun ada sekitar 314 ribu wanita yang terdiagnosis dan 207 ribu di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.

Peringatan ini menjadi sebuah wadah atau momen yang tepat untuk selalu menyerukan pentingnya mengetahui tentang Kanker Ovarium terutama bagi para wanita di seluruh dunia.


Apa Itu Kanker Ovarium?

Kanker Ovarium

Melansir dari beberapa sumber disebutkan bahwa kanker ovarium merupakan jenis kanker yang terjadi pada ovarium atau indung telur seseorang. Kanker ini dialami oleh wanita dari berbagai kalangan usia lebih sering ditemukan pada wanita dengan usia lanjut.

Kanker ovarium termasuk jenis kanker yang cukup sering terjadi pada organ kewanitaan di samping kanker payudara atau kanker serviks. Para wanita harus mewaspadai kanker ovarium dan lebih menyadari bagaimana cara mencegah kanker tersebut bisa terjadi.

Seseorang yang mengidap kanker ovarium bisa memiliki kondisi medis berupa tumbuhnya sel tak normal dan ganas pada ovarium atau indung telur. Sementara ovarium sendiri dikenal sebagai organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan hormon progesteron.

Kanker ovarium biasanya dikelompokkan menjadi beberapa tipe berdasarkan letak pertumbuhan sel kankernya. Di antaranya kanker ovarium epitel yang dikenal sebagai jenis kanker ovarium paling sering terjadi.

Kanker ovarium epitel berkembang pada jaringan epitel yaitu lapisan tipis yang melapisi bagian luar ovarium dan terbagi dalam dua jenis yaitu karsinoma serosa dan karsinoma musin.

Sementara tipe berikutnya adalah tumor sel germinal yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang memproduksi sel telur atau ovum. Jenis tumor sel germinal lebih sering terjadi kepada wanita di usia muda.

Tipe berikutnya adalah stroma yang dikenal sebagai jenis kanker ovarium yang terjadi pada sel yang berfungsi memproduksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Jenis kanker ini termasuk jenis kanker yang jarang terjadi, tetapi biasanya terdiagnosis di stadium awal.


Penyebab dan Gejala Kanker Ovarium

Gejala lain dari kanker ovarium yang akan dirasakan yakni nyeri panggul, kehilangan nafsu makan, dan mudah mengantuk. (Foto: iStockphoto)

Penyebab Kanker Ovarium

Berdasarkan informasi dari Kemenkes sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti penyakit kanker ovarium. Namun terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium seperti berikut:Berusia di atas 50 tahun.

  • Merokok.
  • Menjalani terapi penggantian hormon saat menopause.
  • Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara.
  • Menderita obesitas, endometriosis, atau sindrom Lynch.
  • Pernah menjalani radioterapi.

Gejala Kanker Ovarium

Diketahui kanker ovarium jarang menunjukkan gejala pada stadium awal dan gejala pada stadium lanjut juga menunjukkan ciri yang tidak terlalu spesifik dan bisa mirip dengan gejala penyakit lain, berikut ini adalah gejalanya: 

  • Cepat kenyang
  • Perut kembung
  • Mual
  • Sakit perut
  • Sembelit atau konstipasi
  • Perut membengkak
  • Berat badan menurun
  • Sering buang air kecil
  • Sakit di punggung bagian bawah
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Keluar darah dari vagina
  • Perubahan siklus menstruasi bagi penderita yang masih mengalami menstruasi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya