Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah selebritas papan atas, musisi, dan tokoh bisnis hadiri Met Gala 2024 digelar pada Senin malam, 6 Mei 2024. Di antara mereka berpakaian dengan mengesankan dalam penggalangan dana di Metropolitan Museum of Art fundraiser di New York City.
Mengutip laman BBC, Rabu (8/5/2024), untuk tema 2024 dipilih melengkapi pameran yang akan diadakan oleh Costume Institute yakni bertajuk Sleeping Beauties: Reawakening Fashion.
Advertisement
Pada Met Gala kali ini memiliki aturan berpakaian The Garden of Time yang namanya sama dengan kisah distopia yang ditulis pada 1962 oleh JG Ballard.
Sejumlah komentator menyebutnya sebagai eksplorasi kelahiran kembali dan pembaruan serta kecenderungan umat manusia menuju siklus penciptaan dan kehancuran.
Mengutip BBC, untuk acara yang merayakan kemakmuran dan kelebihan pada era ketidakpastian ekonomi dan volatilitas global, tema ini mungkin terdengar tidak masuk akal.
Akan tetapi, menurut juru bicara, Met Gala 2024 mampu menghimpun dana sekitar USD 26 juta atau sekitar Rp 418,02 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.077).
Jumlah tersebut naik USD 4 juta dibandingkan tahun lalu dan lebih dari dua kali lipat jumlah yang dikumpulkan oleh acara tersebut satu dekade lalu. Adapun dana yang dihimpun pada Met Gala 2024 untuk Museum’s Costume Institute. Demikian mengutip laman New York Times, Rabu pekan ini.
Penggalangan dana Met Gala 2024 mengalahkan acara filantropis yang diadakan untuk mendukung banyak lembaga kebudayaan kota lainnya. Gala musim gugur terbaru untuk New York City Ballet berhasil kumpulkan dana USD 4 juta dan the American Museum of Natural History’s hasilkan USD 2,5 juta.
Bahkan acara the Met lainnya belum dapat dibandingkan. Its Art & Artists Gala raih USD 4,4 juta pada tahun lalu.
"Hanya ada sedikit acara lain yang dapat mengumpulkan dana sebesar ini. The Met telah menemukan formula yang luar biasa bagi mereka,” ujar Konsultan Penggalangan Dana yang pernah bekerja pada acara galas di New York City, Rachel Feinberg.
Harga Tiket Met Gala
Acara Met Gala dimulai pada 1948 untuk memberikan manfaat bagi the Costume Institute, satu-satunya departemen kuratorial museum yang diharapkan dapat mengeluarkan anggaran operasional tahunannya sendiri.
Sejak 1999, Anna Wintour, Direktur Editorial Global Conde Nast dan Editor Vogue telah berupaya mengubah kegiatan tersebut menjadi perkumpulan selebritas, sponsor dan merek yang sangat menguntungkan.
Harga Tiket
Lalu berapa dana yang dikeluarkan untuk acara ini?
Harga tiket untuk gala tersebut meningkat tajam. Pada 2024, harga tiket individu sebesar USD 75.000 atau sekitar Rp 1,20 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar USD 50.000 atau sekitar Rp 804,29 juta.
Sedangkan 2022, hanya sekitar USD 35.000 atau sekitar Rp 563 juta. Dikutip dari BBC, saat Anna Wintour mengawasi acara itu pada tahun pertama tepatnya 1995, harga tiket Met Gala hanya USD 1.000 atau sekitar Rp 16,08 juta.
Sementara itu, selebritas tidak membeli tiketnya sendiri. Sebaliknya, merek seperti Chloe dan Tory Burch membeli seluruh meja mulai dari USD 350.000 atau sekitar Rp 5,62 miliar. Merek mewah tersebut bersaing untuk mendandani nama-nama paling menarik. Bagi produsen merek mewah, banyaknya perhatian secara online dan media yang tertuju pada Met Gala 2024 sehingga menjadikannya peluang periklanan yang kaut.
Advertisement
Dana dari Sponsor
Gala tersebut juga kumpulkan dana dari sponsornya. Pada 2024, sponsor itu antara lain Conde Nast, merek fesyen mewah Loewe dan raksasa media sosialTikTok. Desainer Loewe Jonathan Anderson dan Chief Executive Officer TikTok Shou Chew menjadi ketua kehormatan.
TikTok menolak menyebutkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk mensponsori acara tersebut, dan sponsor sebelumnya termasuk Apple dan Instagram juga bungkam tentang kontribusinya.
Chief Executive the Blackstone Investment Group, Stephen A.Schwarzman dilaporkan berkontribusi sekitar USD 5 juta atau sekitar Rp 80,42 miliar sebagai sponsor pada Met Gala 2018.
Adapun sekitar 400 tamu menghadiri Met Gala 2024 termasuk miliarder sekaligus pendiri Amazon Jeff Bezos, mantan wali kota New York Michael Bloomber dan Schwartzman.
Unjuk Rasa Serikat Pekerja
Meski banyak penonton yang senang membedah pilihan fesyen yang dibuat oleh para artis papan atas favoritnya, sebagian lainnya juga kesal dengan kemewahan malam itu.
Di luar museum, pengunjuk rasa pro-Palestina kritik acara itu sebagai gangguan terhadap perang di Gaza. Serikat pekerja Conde Nast yang telah melakukan tawar menawar untuk kenaikan gaji mengatakan akan ganggu acara itu jika kesepakatan tidak tercapai dalam kontrak serikat pekerja. Adapun perusahaan mencapai kesepakatan tentative dengan karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja sekitar 12 jam sebelum pesta dimulai.
Advertisement