Liputan6.com, Jakarta - Kunyit, atau Curcuma longa, adalah tumbuhan yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan masakan di berbagai belahan dunia, terutama di Asia.
Kunyit mengandung senyawa bernama kurkumin, yang memberikan warna kuning cerah pada rempah-rempah ini dan juga dianggap memiliki beragam manfaat kesehatan.
Advertisement
Dilansir dari kemkes.go.id, berikut efek samping kunyit jika dikonsumsi secara berlebihan:
1. Mual dan Muntah
Kandungan curcumin di dalam kunyit jikan dikonsumsi pada dosis yang tepat dapat membantu mengurangi mual dan muntah.
Namun sebaliknya, keburukan minum air kunyit setiap hari bisa membuat kamu mual lalu muntah akibat jumlah curcumin terlalu banyak di dalam tubuh.
Jangan sepelekan efek samping minum air kunyit tersebut. Bila kondisi ini dibiarkan berkelanjutan, mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Hipoglikemia
Manfaat kunyit dapat menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan curcumin pada kunyit.
Sebaliknya jika dikonsumsi berlebihan, efek samping kunyit yaitu meningkatkan risiko hipoglikemia atau kadar gula darah di bawah normal. Kondisi ini bisa memicu berbagai gejala merugikan.
3. Sakit Kepala
Jika dosis curcumin melewati batas alias terlalu banyak, anda bisa mengalami sakit kepala. Walau sebenarnya bisa mengatasi sakit kepala pada dosis yang tepat.
Meski terkesan sepele, sakit kepala bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, sakit kepala yang terjadi berkelanjutan dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Diare
Mengonsumsi kunyit terlalu banyak dapat membuat keluhan diare semakin parah. Diare berhubungan erat dengan kehilangan cairan tubuh alias dehidrasi. Jika tidak cepat diatasi, salah satu risiko yang mungkin dihadapi adalah kematian.
5. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal dapat terjadi jika mengonsumsi air kunyit setiap hari. Selain kandungan curcumin, kunyit juga mengandung oksalat.
Mengonsumsi oksalat secara berlebih dapat menyebabkan pembentukan batu di saluran kemih. Kondisi ini dikenal dengan istilah batu ginjal.
Baca Juga
Advertisement