Liputan6.com, Jakarta Masuk musim haji 2024, maskapai Garuda Indonesia bakal melayani 109 ribu jamaah haji Indonesia dari 9 embarkasi. Lebih dari 20 persen jemaah haji diantaranya berusia lanjut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menuturkan, bila maskapainya sudah menyiapkan penerbangan haji tersebut sejak beberapa sebelumnya. Penerbangan Haji akan mulai pada dini hari di tanggal 12 Mei 2024.
Advertisement
"Jadi dari Garuda itu ada 9 embarkasi, Jakarta, Solo, Lombok, Makasar, Banjarmasin, Balikpapan, Banda Aceh, Medan dan Padang. Kita mulai inshaAllah dini hari tanggal 12 Mei 2024, dan dua penerbangan awal akan kita lakukan dari Jakarta dan Solo," ungkapnya, Rabu (8/5/2024).
Dari 9 embarkasi tersebut, Irfan mengaku, Garuda Indonesia melayani 109 ribu jemaah haji. Dengan komposisi yang beragam, terlebih komposisi Lansia masih tinggi dibandingkan ragam usia lainnya. Bahkan, ada 30 jemaah haji berusia diatas 95 tahun.
"Data yang kita miliki sekitar 20 persen lebih, beberapa ada sekitar 30 org itu berusia diatas 95 tahun. Saya katakan, 20 persen itu diatas 65 tahun," katanya.
Kondisi Lansia Sehat
Namun, meski 20 persen berusia lansia diatas 65 tahun, namun kondisi mereka dinyatakan sangat sehat. Meski begitu, Irfan memastikan, bila maskapainya akan menyediakan penerbangan haji ramah lansia.
Mulai dari penambahan awak kabin, pekerja di darat, hingga penambahan kursi roda untuk keperluan mobilitas untuk naik pesawat, di dalam pesawat dan turun dari pesawat.
"Kita menyediakan tambahan-tambahab fasilitas untuk ramah Lansia, seperti tambahan kursi roda, tambahan petugas untuk mereka yang butuh bantuan masuk ke pesawat agar lebih lancar, kita akan tambah petugas untuk memastikan peletakan barang di kabin ini bisa kita bantu, karena banyak dari jemaah haji kita mungkin akan mengalami kesulitan pada saat meletakan dan mengeluarkan," ungkapnya.
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney pada 2024, Kapan Tepatnya?
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memastikan maskapai pelat merah Garuda Indonesia bakal bergabung dengan Holding BUMN Pariwisata tersebut tahun ini, meskipun waktu tepatnya belum bisa dibocorkan.
"Ini sedang dalam tahap kajian jadi saya belum bisa comment kapan, tapi memang pastinya dalam tahun ini," ujar Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney Maya Watono di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Maya menuturkan, di dalam ekosistem InJourney memang akan ada industri maskapai yang direncanakan. Lantaran, secara buku putih sejak awal terbentuk, InJourney turut beranggotakan maskapai BUMN yakni Garuda Indonesia.
"Sehingga ekosistem ini akan terintegrasi karena kita sudah punya bandara, manajemen destinasi, pengembangan pariwisata, ritel Sarinah. Dengan masuknya maskapai ini akan jadi benar benar ekosistem yang akan terintegrasi," tegas dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menargetkan, maskapai pelat merah asuhannya bakal bergabung dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia pada Oktober 2024.
Advertisement
Butuh Waktu
Kendati demikian, Irfan mengatakan proses penggabungan Garuda Indonesia ke InJourney memerlukan waktu tidak sebentar, lantaran ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
"Targetnya tahun ini lebih pastinya Oktober. Tapi proses penggabungan ini masih butuh waktu memang. Diharapkan bisa selesai secepatnya, tapi banyak persyaratan yang mesti kita dipenuhi bisa lakukan itu," ujar dia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Irfan meyakini Garuda Indonesia akan menerima sejumlah benefit jika bergabung dengan InJourney. Khususnya dalam melakukan efisiensi kinerja perseroan.
"Dan impact financial mustinya lebih baik dengan ini artinya lebih efisien kerja perusahaan berbasis aviasi yg dimiliki oleh pemerintah," ungkap dia.