Bukit Asam Tebar Dividen 75 Persen Laba 2023, Capai Rp 4,6 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 pada hari ini, Rabu 8 Mei 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Mei 2024, 17:00 WIB
Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik

Liputan6.com, Jakarta PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 pada hari ini, Rabu 8 Mei 2024.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 4,6 triliun sebagai dividen. Adapun 25 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.

"Dalam TUPS ini pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp 4,6 triliun sebagai dividen," kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam konferensi pers usai RUPST Perseroan, Rabu (8/5/2024).

Pendapatan Rp 38,5 Triliun

Sepanjang tahun buku 2023, Bukit Asam mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp 6,1 triliun. Pencapaian positif ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional sepanjang 2023.

Total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen year-on-year.

 


Aset Perusahaan

Pada kuartal I 2024, penjualan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencapai 9,7 juta ton atau meningkat 10 persen dibanding periode sama tahun lalu. (Foto: Bukit Asam)

Di samping itu, total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 38,8 triliun. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan.

Arsal menyampaikan pencapaian kinerja operasional bisnis pada 2023 dapat dijaga pada tren positif. Tantangan ekonomi global dan nasional dapat dihadapi dengan implementasi strategi bisnis yang tepat sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan.

"Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya