Pesawat Jet F-16 Singapura Jatuh Tak Lama Lepas Landas, Pilot Melontar dan Ini yang Terjadi

MINDEF mengatakan penyelidikan sedang berlangsung, dan menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan informasi terkini mengenai insiden tersebut segera setelah tersedia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Mei 2024, 18:00 WIB
Pesawat jet tempur F-16. (Liputan6.com/Dok Lanud Roesmin)

Liputan6.com, Singapura - Jet F-16 Republic of Singapore Air Force (RSAF) atau Angkatan Udara Republik Singapura jatuh di Tengah Air Base (Pangkalan Udara Tengah) tak lama setelah lepas landas pada Rabu sore (8 Mei 2024).

"Pesawat mengalami "masalah" saat lepas landas sekitar pukul 12.35," kata Ministry of Defence (MINDEF) atau Kementerian Pertahanan Singapura seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA)Rabu (8/4/2024).

"Pilotnya melontarkan diri setelah pesawat mengalami masalah saat lepas landas," kata Kementerian Pertahanan Singapura.

"Pilot berhasil melontarkan diri dan pesawat kemudian jatuh di Pangkalan Udara Tengah," tambah kementerian tersebut.

"Pilot dalam keadaan sadar dan mampu berjalan. Dia menerima perawatan medis. Tidak ada personel lain yang terluka."

MINDEF mengatakan penyelidikan pesawat jatuh itu sedang berlangsung, dan menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan informasi terkini mengenai insiden tersebut segera setelah tersedia.

Ketika CNA tiba di Tengah Air Base sekitar pukul 14.45, tidak terlihat aktivitas nyata. Personel berseragam yang berada di pintu masuk pangkalan udara menolak berbicara kepada media.

Singapura telah mengoperasikan F-16 selama sekitar 30 tahun.

Pada Mei 2004, sebuah pesawat RSAF F-16C jatuh saat misi pelatihan malam hari di negara bagian Arizona, AS, menewaskan pilot Singapura berusia 25 tahun yang awalnya dilaporkan hilang.

Dewan penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh faktor manusia, dan mengatakan bahwa pilot mungkin mengalami kehilangan kesadaran atau disorientasi spasial akibat gravitasi, yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk memulihkan pesawat dari posisi terbalik.

Armada Jet F-16 Singapura baru-baru ini ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menjaga kesiapan operasional hingga pertengahan tahun 2030-an. Peningkatan ini mencakup Active Electronically Scaned Array Radar yang memungkinkan F-16 melacak dan menyerang beberapa target dari jarak jauh, serta kemampuan serangan darat segala cuaca yang memungkinkannya menyerang target dengan amunisi presisi yang lebih mumpuni.

Armada F-16 yang menua pada akhirnya akan digantikan oleh jet keluarga F-35 milik Lockheed Martin.

Sebelumnya, Singapura mengumumkan pada Februari bahwa mereka akan membeli delapan jet F-35A, menambah pesanan sebelumnya sebanyak 12 jet F-35 varian "B".


Jet Tempur Militer Myanmar Jatuh, Diduga Alami Masalah Teknis

Ilustrasi jet tempur. (Liputan6.com/Dok Lanud Roesmin)

Sebuah jet tempur lainnya yang pernah terlibat kecelakaan melanda Myanmar. Pesawat jet jatuh dan terbakar pada Kamis (1/3) di pedesaan wilayah Magway tengah.

Laporan otoritas menyebut, kecelakaan disebabkan oleh kesalahan teknis selama manuver proses pelatihan, dikutip dari laman Straits Times, Jumat (1/3/2024).

Kecelakaan itu terjadi tak lama setelah pilot dilaporkan keluar dari pesawat dan berhasil diselamatkan.

Laporan TV lokal menyebutkan ada satu pilot yang menyelamtkan diri, namun misi pelatihan di Myanmar kemungkinan besar menggunakan pesawat MiG-29UB dengan dua kursi.

Militer Myanmar telah kehilangan setidaknya empat helikopter dan tiga jet tempur sejak mereka merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Kudeta ini memicu perlawanan tanpa kekerasan yang ditanggapi dengan kekuatan mematikan.

Krisis ini telah menyebabkan tumbuhnya perlawanan bersenjata dan melibatkan negara dalam perang saudara.

Militer yang melancarkan serangan di berbagai wilayah menggunakan kekuatan udara secara besar-besaran, yang tidak dapat dilawan secara efektif oleh perlawanan.

Serangan udara menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan korban sipil yang jumlahnya tidak diketahui.

Pasukan perlawanan telah beberapa kali mengklaim telah menembak jatuh pesawat militer namun klaim mereka tidak dapat dikonfirmasi.


Jet Tempur F-16 Milik AS Jatuh di Lepas Pantai Korea Selatan, Pilot Selamat

Ilustrasi jet tempur. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jet tempur F-16 milik Amerika Serikat jatuh di perairan lepas pantai Korea Selatan pada Senin, 11 Desember 2023.

Dikutip dari laman Anadolu Agency, Senin (11/12/2023) dilaporkan, sang pilot berhasil menyelamatkan diri.

Jet itu dilaporkan tengah melakukan "latihan rutin" ketika insiden itu terjadi di Laut Kuning sekitar pukul 08.43 pagi waktu setempat, lapor Yonhap News yang berbasis di Seoul.

"Pilot ditemukan oleh Pasukan Maritim Korea Selatan dalam keadaan sadar dan stabil. Dia dikembalikan ke Pangkalan Udara Kunsan di mana dia akan dievaluasi lebih lanjut," kata Angkatan Udara Amerika Serikat.

Jet F-16 lepas landas dari Pangkalan Udara Kunsan di Gunsan, provinsi Jeolla utara.

Ini adalah insiden kedua tahun ini yang melibatkan jet F-16. Salah satunya saat jet tempur AS jatuh di lahan pertanian dekat Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, provinsi Gyeonggi, dekat ibu kota Seoul.

Ada sekitar 28.500 pasukan AS yang dikerahkan di Korea Selatan berdasarkan pakta pertahanan bilateral.

Sementara itu, Korea Utara mengecam Seoul dan Washington karena melakukan latihan militer gabungan sejak akhir Oktober 2023.

Pyongyang menyebutnya sebagai tindakan "sia-sia" dan "provokatif" yang "hanya akan mempercepat kehancuran Korea Selatan."


Pesawat Jet Pribadi Jatuh 15 Menit Usai Lepas Landas di Dominika, 9 Orang Tewas

Sebuah pesawat jet pribadi jatuh saat melakukan pendaratan darurat di Bandara Las Americas di ibu kota Republik Dominika Santo Domingo, menurut operator pesawat, Helidosa Aviation Group. Sembilan orang tewas akibat kecelakaan pada Rabu 15 Desember 2021.

"Tujuh penumpang dan dua awak tewas dalam insiden itu," kata Helidosa Aviation Group dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter seperti dikutip dari CNN, Kamis (16/12/2021).

"Enam adalah warga negara asing dan satu orang Dominika," imbuh pihak operator tersebut tanpa menyebutkan kewarganegaraan enam penumpang lainnya.

Penerbangan pesawat itu sedang dalam perjalanan ke Florida dari Bandara Internasional La Isabela di Republik Dominika ketika melakukan pendaratan darurat dan jatuh hanya 15 menit setelah lepas landas, menurut Flightradar 24.

"Jet jarak jauh Gulfstream GIVSP sedang menuju ke Miami," jelas Helidosa.

"Kecelakaan ini menyebabkan rasa sakit dan kesedihan yang luar biasa bagi kami. Kami meminta Anda dengan hati-hati bergabung dalam solidaritas untuk mendukung keluarga yang terkena dampak, yang bersama kami sedang melalui masa sulit ini," tambah pernyataan perusahaan itu.

Penyebab kecelakaan pesawat jatuh atau pendaratan darurat belum diketahui.

Operator Helidosa mengatakan akan bekerja sama dengan otoritas kecelakaan lalu lintas udara dan dewan penerbangan sipil.

 

Infografis Petaka Jatuhnya Pesawat Boeing China Eastern Airlines MU5735. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya