Liputan6.com, Port Moresby - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Papua New Guinea Justin Tkatchenko untuk serangkaian agenda bilateral.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu membahas sejumlah isu, mulai dari masalah perbatasan, konektivitas antar negara hingga kesepakatan beasiswa bagi pelajar.
Advertisement
"Kami mempunyai komitmen yang sama bahwa hubungan kami harus membawa manfaat bersama dan membawa kesejahteraan bagi kedua bangsa, termasuk masyarakat yang tinggal di perbatasan negara," kata Retno Marsudi di PNG, Rabu (8/5/2024).
"Indonesia menyambut baik selesainya proses ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Baru oleh Papua New Guineadan kami menantikan pemberlakuannya dan implementasinya yang bermanfaat."
"Sebagai dua negara bertetangga yang memiliki perbatasan yang sangat luas, perjanjian ini sangat penting untuk memperkuat keamanan kita di tengah dinamika geopolitik yang terjadi di negara kita wilayah."
Selanjutnya, Retno Marsudi menyebut di bidang kerja sama Ekonomi kedua negara menyambut baik pertumbuhan volume perdagangan yang mencapai USD 247,6 juta pada tahun lalu.
"Kami berdua sepakat bahwa angka ini bisa semakin meningkat mengingat potensi kita yang sangat besar. Oleh karena itu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk memulai studi kelayakan bersama mengenai Perjanjian Perdagangan Preferensial atau PTA antar negara."
"Kedua negara juga menyambut baik instalasi awal infrastruktur jaringan listrik PLN di Wutung, dan ini baru proyek tahap pertama."
Kerja Sama Perdagangan RI dan PNG
Dalam pembahasan selanjutnya, dibahas juga kerja sama pembangunan. Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik, termasuk PNG, untuk memperkuat kerja sama pembangunan.
"Kami membahas cara untuk memastikan bahwa kerja sama pembangunan dengan PNG akan terwujud disesuaikan dengan kebutuhan PNG."
"Tahun ini, Indonesia telah menyiapkan empat proyek. Pertama, bantuan untuk memodernisasi Rumah Sakit Port Moresby yang akan dimulai. Kedua, kami telah memulai revitalisasi beberapa infrastruktur publik di tahun iniVanimo termasuk SD Wutung yang lokasinya dekat dengan titik perbatasan SkouwWutung."
"Ketiga, beasiswa untuk pelajar dan PNS PNG. Keempat, Indonesia juga menyambut diplomat dari PNG dan Pasifik lainnya negara-negara lain untuk mengikuti pelatihan diplomasi."
Advertisement
Kerja Sama dengan Kawasan Pasifik
Retno Marsudi mengatakan,Indonesia sangat mementingkan hubungan baik dengan negara-negara Pasifik.
"Tahun lalu untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Negara Kepulauan dan Pulau-Pulau Kecil yang dihadiri banyak negara Pasifik."
Pada tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah Indonesia Pacific Forum for Development sebagai Forum untuk mengembangkan kerja sama konkrit dengan Negara-negara Pasifik.
Pada masa kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun lalu, Indonesia memprakarsai kerja sama antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik.
"Inisiatif ini mendapat dukungan kuat baik dari ASEAN maupun dari PIF. Presiden saya juga menjadi tuan rumah pembicaraan trilateral dengan PM PNG dan PM Fiji tahun lalu di sela-sela KTT APEC di San Francisco," kata Retno Marsudi.
"Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan MSG dan PIF untuk memperkuat kapasitas kedua organisasi dalam mencapai tujuan tersebut."