331 Fasum Terdampak Gempa di Bawean Mulai Diperbaiki, Ada Gedung Sekolah, Masjid hingga Pasar

Gatot mengatakan, perbaikan fasum yang dilakukan Pemprov Jatim saat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto saat mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Pulau Bawean pasca kejadian.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Mei 2024, 23:03 WIB
Sejumlah fasilitas umum di Bawean mulai diperbaiki usai terdampak gempa. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, pihaknya mulai memperbaiki fasilitas umum dan tempat ibadah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

"Kegiatan kedaruratan pasca bencana ini menyasar 331 fasilitas umum, seperti, gedung sekolah, pondok pesantren, musala, masjid, pasar, fasilitas kesehatan dan beberapa fasilitas umum lainnya," ujarnya, Rabu (8/5/2024).

"Jumlah fasum ini tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 196 unit dan Kecamatan Tambak 135 unit, yang meliputi, rusak ringan sebanyak 268 unit, rusak sedang 45 unit dan rusak berat 18 unit," imbuh Gatot.

Gatot mengatakan, perbaikan fasum yang dilakukan Pemprov Jatim saat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto saat mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Pulau Bawean pasca kejadian.

"Arahan dari Bapak Pj Gubernur saat itu bahwa untuk perbaikan fasilitas umum akan dilakukan oleh Pemprov Jatim," ucapnya.

Kendati demikian, lanjut Gatot, dalam pelaksanaannya Tim Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkab Gresik, kalangan dunia usaha dan masyarakat setempat.

Gatot juga menjelaskan, proses perbaikan kedaruratan yang dilakukan saat ini lebih diprioritaskan untuk mengembalikan fungsi fasum, bukan membangun mulai awal.

"Dalam kondisi darurat bencana, perbaikan fasum memang diprioritaskan pada pengembalian fungsi agar bisa segera digunakan kembali oleh masyarakat," ujarnya.

"Rencananya, kegiatan rehabilitasi kedaruratan pasca bencana ini akan berlangsung hingga rampungnya sasaran kegiatan di 331 fasum," pungkas Gatot.


Gempa Susulan

Warga Bawean di tenda pengungsian akibat gempa. (Istimewa)

Sebeumnya, Gempa kembali menggoyang Tuban pada Minggu 5 Mei pukul 21.25.04 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5.73° LS; 112.52° BT tepatnya di laut pada jarak 140 km arah Timur Laut Tuban, dengan kedalaman 5 Km.

Dikutip dari BMKG Juanda, Senin (6/5/2024), gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.

"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Bawean II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas)," tulis akun IG BMKG Juanda.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

Hingga hari Minggu, 5 Mei 2024 pukul 21.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan Gempa ini merupakan bagian rangkaian gempa Bawean Magnitudo 6 yang terjadi pada hari Jumat pukul 11.22.45 WIB dan telah tercatat adanya 642 kali gempa susulan (aftershock).

BMKG menghimbau Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya