Liputan6.com, Malang - Kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal memverifikasi ulang data mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Tujuannya, memastikan bantuan tepat sasaran dan benar-benar dari keluarga tidak mampu.
Verifikasi ulang data menyusul viral di media sosial beberapa saat lalu yang mengunggah tuduhan ada mahasiswa UB Malang penerima KIP Kuliah bergaya hidup hedon. Bantuan dana digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti membeli telepon cerdas.
Advertisement
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa UB Malang, Setiawan Noerdajasakti, mengatakan kampus telah menerima data dan mengidenifikasi nama – nama mahasiswa yang beredar di media sosial maupun laporan lewat layanan UB-Care.
“Ada tiga tahapan proses evaluasi kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah yang akan kami lakukan,” kata Setiawan dalam keterangan resminya, Rabu, 8 Mei 2024.
Pertama, mendata dan mengidenfitikasi nama mahasiswa yang beredar di media sosial sekaligus yang terlapor melalui UB-Care. Kedua, evaluasi penerima KIP-K secara rutin tiap semester. Terakhir, memanggil mahasiswa-mahasiswa terlapor untuk evaluasi lebih lanjut.
Tahap pertama telah dilalui, sementara untuk penelusuran lebih lanjut akan dilakukan kemudian. Bila hasil verifikasi data menunjukkan ada indikasi kecurangan, maka mahasiswa penerima akan dikonfirmasi dan dievaluasi.
Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin, menyebut proses seleksi calon penerima KIP-K dilakukan sejak mahasiswa mendaftar masuk UB. Data itu masuk ke sistem sekaligus diverifikasi oleh sistem pusat.
“Lalu datanya diunduh dan diseleksi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan secara umum,” ujar Ilhamuddin.
Data dari sistem pusat itu kemudian disinkronisasi dengan data yang diinput oleh mahasiswa saat mendaftar ke UB. Bila sesuai, maka dimasuk sebagai calon penerima. Terakhir, ada evaluasi dan cek lapangan untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian.
“Karena keterbatasan sumberdaya, evaluasi lapangan ini baru di Jawa Timur, untuk calon penerima dari luar evaluasinya berdasarkan data sistem,” kata dia.
Mahasiswa UB Malang penerima KIP Kuliah mendapat bantuan sebesar Rp 950 ribu tiap bulan yang diberikan di awal semester diperuntukkan biaya hidup, biaya tempat tinggal dan beli buku.
Data penerimanya pada 2023 ada sebanyak 1.071 penerima KIP Kuliah dan 704 penerima Bantuan Biaya Pendidikan. Sedangkan sebelumnya ada sebanyak 1.634 penerima pada 2022, 1.942 penerima pada 2021 dan 1.921 penerima pada 2020.
Tentang KIP Kuliah
Ilhamuddin menambahkan, tiap semester ada evaluasi terhadap mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan itu. Aspek akademis jadi salah satu evaluasi penting, yakni nilai IPK tiap semester tidak boleh di bawah tiga.
“Termasuk mahasiswa tidak diperkenankan untuk cuti kuliah kecuali memang sedang sakit keras,” kata dia.
Mengutip laman KIP_Kuliah Kemendikbud, KIP Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik tapi tidak mampu secara ekonomi. Ini sebagai penghargaan dan dukungan pada mereka yang berprestasi.
Walaupun demikian, syarat prestasi pada KIP Kuliah ditujukan untuk menjamin bahwa penerima KIP Kuliah terseleksi dari yang benar-benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.
Advertisement