Na'udzubillah, Ini 4 Golongan Manusia yang Jadi Musuh Allah di Hari Kiamat

Terdapat golongan manusia yang justru akan menjadi musuh Allah di hari kiamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi kiamat (Photo by Javier Miranda on Unsplash)

Liputan6.com, Cilacap - Kelak, di hari kiamat ada golongan manusia yang tidak akan mendapatkan rahmat Allah, namun justru akan menjadi musuh Allah SWT.

Padahal dalam situasi genting dan mendebarkan saat kiamat, rahmat Allah sangat dibutuhkan oleh semua manusia. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra ayat 57:

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ يَبْتَغُوْنَ اِلٰى رَبِّهِمُ الْوَسِيْلَةَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ وَيَرْجُوْنَ رَحْمَتَهٗ وَيَخَافُوْنَ عَذَابَهٗۗ اِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُوْرًا

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti.”

Lantas siapakah golongan manusia yang tidak akan memperoleh rahmat Allah, namun justru menjadi musuh-Nya?

 

Simak Video Pilihan Ini:


Golongan yang Akan Menjadi Musuh Allah

Sebuah asteroid akan melintasi Bumi malam sebelum Natal. Namun sebuah kelompok mengungkapkan bahwa kiamat akan datang. (News.com.au)

Mengutip Republika, merujuk pada buku 'Golongan yang menjadi Musuh Allah di Hari Kiamat', Rizem Aizid menyebutkan, ada beberapa kriteria seorang Muslim yang dianggap telah berkhianat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, padahal dia telah berjanji setia kepada Allah SWT. 

Pertama, seorang Muslim yang malas dan meremehkan sholat. Kriteria pertama dari golongan orang-orang yang berkhianat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah mereka (Muslim) yang malas dan meremehkan sholat, sehingga dengan rasa malasnya itu mereka meninggalkan sholat. 

Orang-orang yang seperti itu sudah barang tentu tidak akan pernah mendapatkan cinta-Nya. “Sebaliknya, di hari kiamat nanti, dia akan berdiri bersama golongan orang-orang yang menjadi musuh Allah SWT,” ujar Rizem. 

Kedua, Muslim yang suka pergi ke dukun. Seorang Muslim disebut berkhianat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah apabila dia pergi ke dukun. Seperti halnya pergi ke peramal, tukang sihir, atau orang yang dalam menjalankan profesinya meminta bantuan selain kepada Allah SWT. 

“Mereka adalah orang-orang yang mengambil berita dari setan, yang menyadap pendengaran dan memberikan perkara gaib kepada orang lain,” ungkap Rizem.


Memperdebatkan tentang Allah dan Meremehkan Puasa

Ilustrasi kiamat, hari akhir. (Image by liuzishan on Freepik)

Ketiga, Muslim yang memperdebatkan tentang Allah SWT. Musuh Allah SWT dan Rasul-Nya yang berikutnya datang dari orang-orang (Muslim) yang suka memperdebatkan tentang Allah SWT. Lalu siapa orang-orang itu? Mereka adalah ahli bidah, yang memperdebatkan agama Allah SWT dengan jalan yang tidak benar.  

Selain ahli bidah, orang yang suka memperdebatkan syariat atau hukum Allah SWT juga disebut orang zalim dan untuk mereka, selain Allah SWT memusuhinya, Allah SWT mengancamnya dengan ancaman sebagaimana tertuang dalam QS Al Anam ayat 133-134. 

وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ ۚ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْ بَعْدِكُمْ مَا يَشَاءُ كَمَا أَنْشَأَكُمْ مِنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ آخَرِينَ إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَآتٍ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ 

“Dan Tuhanmu Mahakaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.

Keempat, Muslim yang meremehkan puasa. Meremehkan puasa hingga meninggalkannya dalam hal ini yang dimaksud adalah puasa wajib (Ramadhan), sama saja dengan tidak mengerjakan perintah-Nya.Sebab, puasa wajib merupakan salah satu ibadah wajib yang ditetapkan untuk setiap Muslim. 

“Puasa ini bahkan menjadi salah satu dari rukun Islam yang lima, sehingga wajib hukumnya seorang muslim mengerjakannya,” kata Rizem.  

Mengenai kewajiban puasa ini, Allah SWT menerangkan dengan sangat jelas dalam beberapa firman-Nya (QS al-Baqarah ayat 185) 

Tidak hanya menjadi musuh Allah SWT, seorang Muslim yang meremehkan hingga meninggalkan puasa wajib juga akan mendapatkan azab yang pedih. 

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya