Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara di berbagai belahan dunia terpapar oleh gelombang panas ekstrem. Akan tetapi, suhu panas yang terjadi di Indonesia memang lebih banyak, hal ini disebabkan oleh siklus gerak semu matahari.
Keadaan cuaca yang panas terik seperti sekarang membuat lingkungan terasa tidak nyaman bahkan berdampak pada kesehatan. Sehingga wajar jika tubuh akan mudah dehidrasi hingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, kita harus tetap bersyukur karena matahari tidak pernah ingkar untuk selalu menerangi bumi. Alangkah lebih baik jika kita berupaya untuk mencegah dampak buruk dari gelombang panas ini dengan turut peduli menjaga lingkungan sekitar.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memanjatkan doa agar senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Berikut adalah kumpulan doa Rasulullah SAW saat menghadapi cuaca panas, dikutip dari laman NU Online.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Doa Pembukaan Khutbah Sholat Istisqa Rasulullah SAW
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ، اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيم، مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ، وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ
Alhamdulillāhi rabbil ālamīn. Arrahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn. Lā ilāha illallāhu yaf‘alu mā yurīd. Allahumma antallāh. Lā ilāha illā anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj‘al mā anzalta ‘alainā quwwatan wa balaghan ilā hīn.
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan (HR. Abu Dawud).
Advertisement
2. Doa Rasulullah SAW Saat Khutbah Jumat
Seorang sahabat datang ke dalam masjid menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah.
اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا
Allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā.
Artinya: Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami (HR. Muttafaq Alaih).
3. Doa Istisqa Rasulullah SAW riwayat Abu Awanah dari Sahabat Sa‘ad RA
اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا، كَثِيفًا، قَصِيفًا، دَلُوقًا، ضَحُوكًا، تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا، قِطْقِطًا، سَجْلًا، يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allāhumma jallilnā saḥāban, katsīfan, qashīfan, dalūqan, dhaḥūqan, thumthirunā minhu radzādzan, qith-qithan, sajlan, yā dzal jalāli wal ikrām.
Artinya: Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia (HR. Abu Awanah).
Advertisement
4. Doa Istisqa Seekor Semut di Zaman Nabi Sulaiman AS
Sesuai dengan cerita Rasulullah saw dalam riwayat Imam Ahmad.
اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ، لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ
Allāhumma innā khalqun min khalqika, laysa binā ghinan ‘an suqyāka.
Artinya: Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu (HR. Ahmad).
Meski hanya doa seekor semut, Nabi Sulaiman AS bersama rakyatnya membatalkan rencana istisqa karena Nabi Sulaiman AS merasakan keistimewaan doa tersebut.