Pertamina Internasional EP Cetat Kinerja Produksi Positif pada 2023

PT Pertamina Internasional EP (PIEP) akan optimalkan kinerja pada 2024 dengan melakukan berbagai inovasi.

oleh Agustina MelaniGagas Yoga Pratomo diperbarui 09 Mei 2024, 19:22 WIB
PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) melebihi target yang telah ditetapkan. (Foto: Pertamina Internasional EP)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional.

Pada 2023, Pertamina Internasional EP mencatatkan realisasi Key Performance Indicator (KPI) yang baik, mencapai 107% dan meningkatkan produksi migas, bila dibandingkan tahun sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang diselenggarakan di Gedung Patra Jasa Office Tower disampaikan sejumlah capaian kinerja Perusahaan.

Untuk produksi minyak di atas target atau 109%, yang merupakan kontribusi dari Irak dan aset lainnya di Gabon dan Angola. Sementara, produksi gas di atas target atau 118%, dengan kontribusi dari aset Aljazair, Malaysia, dan Tanzania.

Jika digabungkan setara minyak, produksi mencapai 216 ribu barel setara minyak per hari (KBOEPD) atau 112% lebih tinggi dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2023.

"Kinerja PIEP akan terus dioptimalkan pada tahun 2024 mendatang dengan melakukan berbagai inovasi. Hal ini dapat diartikan bahwa kami harus memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh dan mencapai target yang ditetapkan," tutur Direktur Utama PIEP Jaffee A. Suardin usai RUPST 2023 di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (9/5/2024).

Sementara itu untuk cadangan terbukti (P1) sebesar 29 juta barel setara minyak (MMBOE), lebih besar 943% dari RKAP 2023 sebesar 3 MMBOE, Sedangkan cadangan contingency (2C) sebesar 11,1 MMBOE, lebih besar 320% dari target RKAP 2023 sebesar 3,5 MMBOE.

 


Perpanjangan 6 ELA

PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatat produksi minyak dan gas bumi (migas) melebihi target yang telah ditetapkan. (Foto: Pertamina Internasional EP)

Selain itu, pada 2023, PIEP juga mencatat persetujuan perpanjangan 6 Extended License Agreement (ELA) di Aljazair pada Desember 2023.

Sementara dari sisi kinerja Health, Safety, Security, & Environment (HSSE), PIEP menyebut angka capaian Lost Time Incident rate (LTI) sebesar nol, realisasi sampai dengan akhir 2023, dan total recordable incident rate (TRIR) juga tercatat nol, di mana keduanya masih berada di bawah batasan.

Dari jumlah manpower sebanyak 438 personel, PIEP mencatatkan 34,197 juta jam tanpa kecelakaan kerja. Hal itu merupakan capaian yang sangat baik dan mencerminkan komitmen PIEP yang tinggi terhadap aspek HSSE. Kendati demikian, peningkatan budaya keselamatan kerja akan selalu menjadi agenda utama dalam kegiatan operasi PIEP.

"Kami terus mengingatkan perwira PIEP untuk terus mematuhi peraturan perusahaan yang telah dibuat untuk keselamatan kita bersama. Perjalanan masih panjang untuk menjadikan PIEP sebagai perusahaan yang secara global diakui," tutur Komisaris Utama PIEP, Dharmawan H. Samsu.

Meskipun harga minyak dunia pada 2023 lebih rendah jika dibandingkan 2022, namun berkat pencapaian produksi yang lebih tinggi dan dilakukannya upaya efisiensi biaya melalui program optimus, Perseroan membukukan net profit (pemilik entitas induk) sebesar 150% pada 2024 dari target dan pencapaian EBITDA di tahun 2023 sebesar 134% dari target.

 


Kinerja Positif

"Kinerja positif dari operasional PIEP merupakan upaya mewujudkan kemandirian dan memperkuat ketahanan energi nasional, kami memiliki semangat bring the barrel home artinya hasil dari lapangan migas di luar negeri akan kembali ke tanah air, di samping itu kami juga akan mengupayakan bring values home di mana migas yang dihasilkan dijual di spot market internasional,” ujar Jaffee.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus menunjukkan kinerja positif pasca restrukturisasi di semua lini bisnis.

"Restrukturisasi telah mendorong Pertamina lebih gesit, lincah dan adaptif sehingga kinerja seluruh lini bisnis semakin kompetitif, " ujar Fadjar.

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya