Liputan6.com, Surabaya - Pelatih timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong diganjar kartu merah oleh wasit Francois Letexier pada pertandingan perebutan satu tiket tersisa untuk Olimpiade Paris 2024.
Shin Tae-yong dikeluarkan dari lapangan setelah mendapatkan kartu kuning kedua kalinya pada melawan Guinea di Clairefontaine, Paris, Kamis (9/5/2024).
Advertisement
Pelatih asal Korea Selatan itu melakukan protes keras pada keputusan Francois yang memberikan hadiah penalti kedua untuk Guinea pada laga ini, pada menit ke-73 setelah Algassime Bah dinilai dilanggar Alfeandra Dewangga di kotak terlarang.
Shin protes karena ia merasa tekel Dewangga kepada Algassime bersih mengenai bola.
Shin Tae-yong yang mengajukan protes keras sesaat sebelum Algassime mengeksekusi tendangan penalti lalu mendapatkan dua kali kartu kuning dari wasit asal Prancis tersebut.
Beruntung, pada momen ini, tendangan Algassime masih menyamping sehingga kedudukan sementara masih 0-1 untuk keunggulan Guinea berkat gol penalti Ilaix Moriba pada menit ke-29.
Gagal Menuju Olimpiade Paris 2024
Timnas sepak bola Indonesia U-23 gagal mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024, setelah kalah 0-1 dari Guinea pada pertandingan playoff antar-konfederasi di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis.
Garuda Muda gagal menjadi tim Indonesia kedua yang berhasil berlaga di pentas Olimpiade, seperti yang pernah diukir timnas Indonesia pada Olimpiade Melbourne 1956.
Gol semata wayang Guinea dibukukan oleh Ilaix Moriba melalui eksekusi penalti pada menit ke-29, demikian dipantau dari siaran langsung.
Guinea lebih banyak mendominasi permainan pada fase awal pertandingan. Pada menit kedua, Aguibou Camara melakukan percobaan tembakan yang masih melambung di atas gawang Ernando Ari.
Indonesia sedikit demi sedikit berusaha keluar dari tekanan. Tim Garuda Muda mendapatkan peluang bagus saat Nathan Tjoe-A-on mengecoh para pemain Guinea saat mendapatkan tendangan bebas. Alih-alih mengirim bola lambung, ia justru menyodorkan bola mendatar kepada Witan Sulaeman, sebelum umpan tarik Witan dapat dipatahkan lawan.
Pratama Arhan kemudian memiliki peluang pertamanya di laga ini. Pratama Arhan menerima bola panjang di sisi kiri, kemudian menggiring sebentar, dan melepaskan tembakan lurus ke kiper Soumaila Sylla.
Advertisement