Liputan6.com, Jakarta - World Economic Forum (WEF) menyebutkan dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja. Hal ini di tengah pemanfaatkan teknologi kecerdasan buatan terus bertambah di berbagai sektor pekerjaan sehingga lebih banyak memakai mesin dan teknologi.
World Economic Forum (WEF) memproyeksikan sebesar 43 persen pekerjaan akan dilakukan oleh mesin pada 2027. Pada 2022 saja, sudah 34 persen pekerjaan dilakukan oleh mesin.
Advertisement
"Kita semua berada di tempat yang sama. Apakah Anda seorang pekerja pabrik, atau apakah Anda seorang pekerja yang duduk di belakang meja. Teknologi mengubah cara, hampir setiap tugas pekerjaan akan dilakukan," ujar CEO Coursera, Jeff Magniola dalam laporan World Economic Forum, dikutip Jumat (10/5/2024).
WEF mengungkapkan dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja. Sekitar 44 persen, keterampilan pekerjaan akan terganggu.
Di sisi lain, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI juga akan mendorong sejumlah pekerjaan baru yang akan tumbuh. Meskipun, jumlah pekerjaan baru yang muncul tidak sebesar pekerjaan masa lampau.
"Dampak dari dominasinya teknologi pada pekerjaan diharapkan bisa positif di 5 tahun yang akan datang," ujar dia.
Dalam laporan tersebut, World Economic Forum menyarankan agar para pekerja terus melakukan upskilling sebagai respons untuk menghadapi ketenagakerjaan lima tahun ke depan.
Berdasarkan World Economic Forum berikut daftar 10 pekerjaan yang akan menghilang akibat AI:
1. Teller bank dan berkaitan dengan staf
2. Petugas pos
3. Petugas kasir dan tiket
4. Petugas admin
5. Sekretaris eksekutif dan administrasi
6. Petugas pencatat persediaan bahan pokok
7. Petugas akunting, dan payroll
8. Legislator dan official
9. Petugas statistik, asuransi dan keuangan
10. Pekerja sales yang menyambangi setiap rumah.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
CEO Tim Cook Ungkap Apple Bakal Investasi Besar di Kecerdasan Buatan
Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook mengatakan, perseroan akan menggelontorkan dana untuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), salah satu sinyal terkuat produsen iPhone ini sedang menggandrungi AI generatif yang sedang menjadi hits di industri teknologi saat ini.
Sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Kamis (29/2/2024), Cook dalam pertemuan pemegang saham tahunan Apple yang diadakan secara virtual mengatakan Apple melihat potensi terobosan yang luar biasa untuk AI generatif, sehingga saat ini ber-investasi besar-besaran di bidang ini.
"Kami percaya bahwa hal ini akan membuka peluang transformatif bagi para pengguna kami dalam hal produktivitas, pemecahan masalah, dan banyak lagi." ujar Cook.
Apple belum meluncurkan produk yang bersaing dengan model seperti GPT dari OpenAI atau Gemini dari Google, tetapi perusahaan berlogo apel yang digigit sebagian ini mengisyaratkan akan ada pengumuman besar yang akan hadir tahun ini.
"Akhir tahun ini, saya berharap dapat berbagi dengan anda tentang cara-cara kami menciptakan terobosan baru dalam AI generatif, teknologi lain yang kami yakini dapat mengubah masa depan," kata Cook.
Dia juga melabeli ulang beberapa produk Apple yang diumumkan sebagai "bertenaga AI", untuk menekankan perusahaan telah mengerjakan teknologi tersebut selama bertahun-tahun. Sebelumnya, perusahaan cenderung menghindari istilah kecerdasan buatandan lebih memilih pembelajaran mesin.
Cook mengungkapkan fitur-fitur yang memanfaatkan teknologi AI Apple seperti alat pelacak tangan Vision Pro dan peringatan detak jantung Apple Watch. Ia juga mengatakan chip Apple di dalam MacBook mampu menjalankan AI.
Advertisement
Pemakaian AI
"AI terjalin ke dalam kehidupan pengguna kami untuk semua jenis tugas, dari yang sehari-hari hingga yang esensial," kata Cook. "AI memungkinkan Apple Watch membantu Anda melacak latihan Anda, secara otomatis mendeteksi apakah Anda sedang berjalan-jalan atau berenang. AI juga memungkinkan iPhone Anda untuk memanggil bantuan jika Anda mengalami kecelakaan mobil."
Apple sering mengumumkan produk dan fitur perangkat lunak baru pada Juni di konferensi tahunan developernya.
Pada pertemuan tersebut, Cook tidak ditanya tentang proyek Apple Car, yang sebelumnya ia sebut sebagai "induk dari semua proyek AI". Para karyawan diberitahu pada Selasa program tersebut dibubarkan.
Menanggapi pertanyaan mengenai produk apa yang dipilih perusahaan untuk dirilis, Cook mengatakan, "sebagian besar dari hal ini adalah tentang focus."
Apple Tolak Ungkapkan Pedoman Etika untuk AI
Pernyataan tersebut muncul setelah para pemegang saham Apple menolak proposal yang akan mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan tentang risiko AI.
Proposal yang diajukan oleh AFL-CIO Equity Index Funds dibacakan dalam pertemuan tersebut oleh karyawan ritel Apple dan pengurus serikat pekerja, Michael Forsythe, dan akan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan pedoman etika untuk AI. Apple menentang upaya tersebut, mengklaim bahwa langkah seperti itu dapat membocorkan rahasia perusahaan.
Pada pertemuan tersebut, para pemegang saham menyetujui dewan direksi Apple, termasuk memilih mantan CEO Aerospace Wanda Austin, yang akan bergabung setelah Al Gore dan James Bell pensiun. Para pemegang saham juga menyetujui auditor dan gaji eksekutif perusahaan.
Lima proposal pemegang saham independen terpisah yang ditentang oleh Apple ditolak, termasuk laporan AI.
Advertisement