Ahok: Gubernur Jakarta Harus Kasih Nomor HP Pribadi ke Warga, Biar Lurah-Camat Tak Berani Macam-macam

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menekankan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta ke depan harus mampu membuka diri kepada warga.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Mei 2024, 10:34 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menekankan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta ke depan harus mampu membuka diri kepada warga. Salah satunya, dengan membagikan nomor handphone pribadi agar masyarakat dapat langsung mengadu apabila memiliki keluhan.

Hal ini pun dilakukan Ahok saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta 2014 lalu. Ahok menuturkan cara ini akan membuat para pejabat di Jakarta tak berani mempersulit masyarakat.

"Gubernur Jakarta harus buka diri, harus kasih nomor HP pribadi kepada seluruh warga Jakarta supaya orang semua bisa ngadu, baru lurah, camat, walikota semua pejabat satuan kerja dinas tidak berani macam-macam sama warga kerja karena dilaporkan kan," kata Ahok sebagaimana dilihat di kanal Youtube Panggil Saya BTP, Jumat (10/4/2024).

"Selama semua kerjakan dengan baik, saya kira warga Jakarta tidak mungkin kok mau WA (WhatsApp) yang sibuk seperti itu," sambungnya.

Dia mengatakan warga Jakarta harus disediakan tempat pengaduan, termasuk di Balai Kota. Ahok menuturkan gubernur harus berani turun dan menyapa masyarakat yang telah menunggu di Balai Kota sejak pagi hari.

"Itu paling penting buat saya dan tentu saja harus mengadministrasi keadaan sosial dengan baik," ujarnya.

Menurut dia, Gubernur Jakarta harus turun menyelesaikan permasalahan semua warga baik yang kaya maupun miskin.

"Orang yang kaya harus dibantu untuk membuka banyak luangan kerja. Orang yang kurang beruntung harus diberikan kemampuan sertifikasi sampai penghasilan," tutur Ahok.


Jadi Pelindung

Di samping itu, Ahok menyampaikan pemimpin harus menjadi pelindung dan menjaga setiap sen pajak yang dibayar oleh masyarakat. Dia tak mau uang pajak yang dikeluarkan oleh warga Jakarta justru tak terlihat hasilnya dan merugikan rakyat.

"Udh bayar PBB mahal, bayar STNK mahal, bayar lampu jalan mahal, tapi bisa kena bajir, bisa kena maling, bisa kena rampok atau bisa jatuh jalanan jelek. Itu semua tidak boleh terjadi," ucapnya.

"Setiap sen yang dipungut harus untuk warga Jakarta. Itu sosok yang saya harapkan bisa jadi Gubernur Jakarta," imbuh Ahok.


Wacana Duet Anies-Ahok

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto buka suara soal wacana wacana duet antara Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Hasto menyebut, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak bangsa terbaik.

"PDIP tetap membuka ruang bagi anak-anak bangsa yang berprestasi," ungkap Hasto pada wartawan dikutip Rabu (8/5/2024).

Hasto menyebutkan ASN hingga budayawan boleh bergabung ke PDIP untuk maju sebagai calon kepada daerah.

"Entah itu melalui jalur ASN melalui jalur purnawirawan TNI Polri sosial budaya para kelompok profesional dokter budayawan insinyur ahli pertanian dan semua para profesional bisa bergabung ke PDIP," kata Hasto.

Infografis Prabowo Disebut Ingin Bentuk Klub Presiden RI. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya