Ngajak YouTuber Korea ke Hotel, Pejabat Kemenhub Ini Diperiksa dan Disiapkan Sanksi

Viral pejabat lelaki Kemenhub ini secara terang-terangan ngajak ke Hotel seorang YouTuber asal Korea Selatan yang tengah liburan ke Manado

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Mei 2024, 14:32 WIB
Viral pejabat lelaki Kemenhub ini secara terang-terangan ngajak ke Hotel seorang YouTuber asal Korea Selatan yang tengah liburan ke Manado (dok: Akun YouTube JIAH)

Liputan6.com, Jakarta Seorang laki-laki bernama samaran Albert dam Alex tengah viral lantaran secara terang-terangan ngajak YouTuber asal Korea Selatan, JIAH untuk main ke hotel. Padahal saat itu baru bertemu pertama kali.

Dalam video berjudul "Berbincang dengan Para Pria | Petualangan ke Bunaken dari Manado" tersebut, Jiah awalnya sedang menikmati makanannya sendirian ketika dia diajak oleh dua pria di meja seberang untuk berbincang.

Kedua pria tersebut bertanya kepada Jiah dari mana asalnya, dan kemudian mengundangnya untuk bergabung dengan mereka untuk saling berkenalan.

"Gabunglah dengan kami di sini. Kamu boleh bergabung di sini," ucap salah satu dari mereka dalam video Jiah di YouTube.

Jiah dan kedua pria yang baru dikenal tersebut kemudian berbincang dan berbagi cerita. Jiah mengungkapkan bahwa ia sedang menuju ke Bunaken, sementara kedua pria tersebut berada di Manado karena urusan bisnis.

Salah satu dari mereka bahkan bertanya kepada Jiah di mana ia menginap. Mereka bahkan mengundang Jiah untuk bergabung ke hotel tempat kedua pria tersebut menginap.

"Kalau kamu mau mampir ke hotel, kamu boleh. Kamu boleh mampir ke hotelku," ucap salah satu dari mereka.

Ternyata Pejabat Kemenhub

Setelah ditelusuri, ternyata om-om tersebut adalah salah satu pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia adalah Kepala Kantor UPB Sangia Nibandera Kolaka, Asri Damuna.

"Memang benar ybs Asri Damuna, Kepala Kantor UPB Sangia Nibandera Kolaka," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (10/5/2024).

Siapkan Sanksi

Dari viralnya video tersebut, Kemenhub langsung turun tangan. Kemenhub telah memanggil yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh pejabat yang berwenang di Kemenhub. Jika terbukti ada hal-hal yang dilanggar, baik secara peraturan maupun etika sebagai ASN, maka akan diterapkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," kata Adita.

Hanya saja, Adita belum menjelaskan apa sanksinya.

"Nanti akan menunggu hasil pemeriksaan," pungkas Juru Bicara Kementerian Perhubungan itu.

 


Buntut Kasus Taruna Tewas, Menhub Bakal Rombak Kurikulum STIP

Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) fokus mempercepat pembenahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) untuk memutus mata rantai kekerasan antar siswa (taruna/taruni).

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi seusai mengunjungi keluarga Almarhum (alm). Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2204). 

Menhub Budi menyampaikan rasa duka cita mendalam sekaligus penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga Alm. Putu, atas peristiwa kekerasan di STIP Jakarta yang menyebabkan meninggalnya taruna STIP tersebut. 

Advertisement  GLUWTYWanita 68-an asal Yogyakarta dengan Baby Face Pakai Ini sebelum Tidur PELAJARI LEBIH "Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan di STIP Jakarta. Ini menjadi duka yang mendalam dan menjadi sebuah titik bahwa kami harus melakukan perubahan. Kami akan melakukan pembaruan pada pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan," kata Budi.  

Dalam jangka pendek, Kemenhub akan menerapkan moratorium penerimaan taruna di STIP dan mengoptimalkan penerimaan taruna di sekolah pelayaran lainnya di bawah Kementerian Perhubungan. 

"Selain itu juga melarang berbagi aktivitas yang dapat mendorong celah terjadinya perundungan, termasuk salah satunya menghilangkan kepangkatan dan sebutan senior dan junior di dalam sekolah," ujar Menhub.

Kemudian dalam jangka menengah, laporan-laporan berbasis digital yang mengurangi interaksi fisik akan dioptimalkan, dengan meningkatkan kualitas pengasuh taruna, serta pemisahan interaksi taruna antar angkatan dan menghilangkan atribut seragam.  

Menhub menuturkan, pembenahan juga akan dilakukan di sekolah-sekolah lain yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan.

"Dalam jangka panjang, pembenahan serupa akan diterapkan di sekolah-sekolah lain di bawah BPSDM Kementerian Perhubungan," ujar Menhub.

Adapun Menhub berkomitmen untuk menjadikan sekolah-sekolah di bawah Kementerian Perhubungan sebagai sekolah yang menghasilkan insan transportasi yang berkualitas, baik dari aspek keahlian dan ketrampilan maupun insan yang berbudi dan berakhlak. 

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Kemenhub akan menjaring masukan dari berbagai pihak, termasuk para pakar pendidikan dan pakar transportasi.


Ubah Kurikulum

Pasca meninggalnya taruna muda STIP Jakarta, Kementerian Perhubungan merencanakan sejumlah perubahan.

Secara internal, Kemenhub akan melakukan pembenahan mendasar yakni dengan mengubah kurikulum yang berfokus pada  pembelajaran di kelas dan mengutamakan softskills yang nantinya dapat mendukung lulusan siap kerja di dunia kelautan dan pelayaran.

Terkait dengan kasus saat ini, sudah ditangani secara hukum oleh Kepolisian Resor Jakarta Utara. Sementara Menhub telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk mempercepat investigasi internal atas unsur-unsur kampus STIP Jakarta yang mengabaikan atau tidak menjalankan SOP yang telah ditetapkan sehingga kasus ini dapat terjadi.  

"Untuk selanjutnya, akan dikenakan sanksi institusi sesuai ketentuan yang berlaku," lanjut Menhub. 

Mewakili keluarga Alm. Putu, Pj Bupati Klungkung Nyoman Jendrika berharap Kementerian Perhubungan tetap memberi perhatian kepada keluarga korban.

"Terkait dengan upaya-upaya perbaikan di STIP, kami berharap program itu bisa berjalan sehingga ke depan kejadian itu tidak terulang lagi. Dan semoga ini menjadi kejadian terakhir pada semua peserta didik di manapun berada," pungkas Jendrika

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya