PSSI Kecam Ulah Warganet Indonesia Lakukan Serangan Rasisme kepada Guinea di Medsos

PSSI menyesalkan ulah segelintir warganet dan fan timnas Indonesia yang melakukan hinaan rasisme kepada Guinea.

oleh Thomas diperbarui 10 Mei 2024, 16:10 WIB
Striker Guinea U-23, Facinet Conte (kiri) menguasai bola dibayangi bek Timnas Indonesia U-23, Bagas Kaffa pada laga play-off antar-konfederasi menuju Olimpiade Paris 2024 di Stade Pierre Pibarot, Centre National du Football de Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024). (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Jakarta- Kegagalan timnas Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 akibat dikalahkan oleh Guinea pada play-off yang berlangsung Kamis 9 Mei 2024 tak diterima oleh sebagian fans. Mereka menumpahkan kekesalannya dengan menyerang akun media sosial Guinea dan beberapa pemainnya. Serangan kali ini bernuansa rasisme.

Beberapa warganet Indonesia kedapatan memberikan serangan rasisme di media sosial milik Guinea usai pertandingan yang berkesudahan 0-1. Banyak yang menggunakan emoji atau meme bergambar monyet. Ilaix Moriba yang mencetak gol tunggal kemenangan Guinea juga jadi sasaran serangan rasisme.

PSSI langsung bergerak cepat meminta maaf kepada Federasi Sepak Bola Guinea. PSSI juga mengecam keras aksi segelintir suporter yang mengumbar kekecewaan atas kekalahan tim asuhan Shin Tae-yong dengan hinaan rasisme.

"Mari bersama-sama kita junjung sportivitas dan menyatakan bahwa kita melawan isu SARA dan Rasisme di Sepakbola. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi Keberagaman dan Sportivitas. Timnas Indonesia prihatin atas adanya beragam ucapan, komentar rasisme dari sejumlah oknum di media sosial. Segenap komentar negatif tersebut sudah mencoreng nilai luhur dukungan suporter Timnas Sepakbola Indonesia," demikian pernyataan PSSI.

"Kepada Teman Kami, @feguifootofficiel dan Tim Sepak Bola Nasional Guinea, Selamat, Guinea! Kami mengirimkan dukungan kami untuk perjalanan #Olimpiade Paris2024 Anda. Atas nama Timnas Sepak Bola Indonesia, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan menyesali atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas segala komentar tidak pantas yang masuk ke akun media sosial Anda."

"Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia @pssi dan Timnas Sepak Bola Indonesia @timnas.indonesia, kami sepenuhnya menghormati keberagaman dan merangkul semua budaya dengan pikiran terbuka. Sebagai sebuah bangsa, kita selalu menentang rasisme dan ujaran kebencian dengan segala cara."


Warganet Indonesia Sering Lakukan Hinaan Rasisme

Ilustrasi rasisme. (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)

Warganet Indonesia memang sudah cukup sering melakukan serangan rasisme kepada pemain sepak bola lewat media sosial. Beberapa pemain sepak bola Eropa yang sedang bertanding di kompetisi seperti Liga Inggris juga pernah merasakannya sebelumnya.

Salah satu kasus yang mencolok adalah hinaan rasis kepada bintang Crystal Palace Wilfried Zaha di dunia maya. Zaha mendapat hinaan rasisme usai membantu Palace mengalahkan Manchester City 2-0 pada Oktober 2021. Di laga tersebut, Zaha membuat kesal fans City. Eks pemain Manchester United itu merupakan bintang kemenangan Palace.


Martial Juga Pernah Rasakan Hinaan Rasis dari Warganet Indonesia

Lewat Instagram, Wilfried Zaha mengungkapkan banyak menerima DM hinaan rasisme dari pendukung City yang kecewa dengan kekalahan dari Palace. Pesan rasis ini didapat Zaha dari warganet berbagai negara.

Dari beberapa pesan rasisme yang didapat Zaha, salah satunya dikirim pemuda Indonesia. Dia menuliskan kata-kata Black dan disertai caci maki khas bahasa Indonesia.

Dua pemain Manchester United Axel Tuanzebe dan Anthony Martial juga pernah merasakan serangan rasisme dari netizens Indonesia. Legenda MU Rio Ferdinand sampai berang. Ferdinand menyemprot netizen yang melakukan hinaan rasis. Diketahui sebagian besar user ID pelaku rasis menggunakan nama yang identik dari Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya