Hilirisasi Berlanjut, Kini Giliran Timah Digarap Hashim Djojohadikusumo

Pembangunan pabrik hilirisasi industri timah di Kepri ini disebut Hashim sebagai bentuk dukungan pada pemerintah.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 10 Mei 2024, 17:14 WIB
Ground breaking pembangunan pabrik hilirisasi timah di kawasan Kabil Batam dari Arsari Tambang  yang dinahkodai Hashim Djojohadikusumo. Foto: liputan6.com/ajang nurdin 

Liputan6.com, Batam - PT Solder Tin Andalan Indonesia, STANIA, perusahaan yang berafiliasi Arsari Tambang yang bergerak di bidang Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan Besi dan Perdagangan Besar, resmi dibangun di Batam, Kepulauan Riau ditandai dengan ground breaking atau peletakan batu pertama, di kawasan Tunas Prima, Kabil, Jumat (10/5/2024).

Komisaris Utama PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan hadirnya PT Solder Tin Andalan Indonesia adalah bentuk komitmen dukungan terhadap pemerintah dalam program hilirisasi mineral timah.

"Program hilirisasi dimulai cukup lama dan menjadi suatu program inti pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin," kata Hashim.

Dijelaskan bahwa PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah yang memiliki bentuk bervariasi mulai dari solder wire hingga solder paste. Menggunakan sistem produksi low carbon emission. Memanfaatkan bahan baku timah ingot, yang juga diproduksi dengan menggunakan sistem rendah karbon dari Arsari Tambang.

"Ini gunanya adalah untuk alat alat elektronik misalnya untuk mobil-mobil listrik, telepon genggam, televisi maka lebih baik bisa juga untuk radio. Segala hal elektronik itu perlu solder timah," katanya.

Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia Aryo Djojohadikusumo mengatakan, perusahaan ini ditargetkan dapat membawa omset hingga Rp1,2 triliun pertahun dan nilai investasi awal pembangunan pabrik mencapai Rp 100 miliar.

“Pasar yang mungkin kita bisa dapat mungkin sampai 16 ribu ton solder per tahun dengan omset Rp1,2 triliun. Ini target kami ketika perusahaan ini sudah mulai beroprasi di Kota Batam,” katanya.

Dia menerangkan, untuk saat ini banyak timah dari Indonesia yang diekspor ke negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa dan China.

Ditambahkan bahwa PT STANIA menerapkan standar international ISO 9001 pengendalian mutu, standar internasional ISO 14001 pendekatan terstruktur untuk perlindungan lingkungan, standar internasional ISO 50001 terkait energi, dan standar internasional ISO 45001dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam pengelolaan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan operasionalnya secara berkelanjutan, serta membangun kapasitas personel yang berkualitas sehingga setiap karyawan memiliki kompetensi di bidangnya dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya